Sisters, beberapa waktu belakangan ini, masyarakat Indonesia dikejutkan dengan video viral sekumpulan anak SMP di Thamrin City yang sedang melakukan perundungan atau bullying.
Hal itu menyadarkan kita jika bully merupakan tindakan yang tindakan yang tak asing lagi bagi kita namun sering kita abaikan. Tentunya hal ini sangat miris dan memperhatikan. Maka dari itu, ayo kita perangi bully mulai dari diri kita sendiri. Bagaimana caranya?
Ya, kita semua adalah manusia biasa yang tertentu mempunyai kekurangan masing-masing, Sisters. Jangan pernah menganggap kekurangan orang lain sebagai hal yang perlu untuk dikucilkan. Bayangkan saja jika orang lain mengucilkan kekurangan yang ada pada kamu. Bayangkan jika korban bully itu adalah kamu. Pasti tidak mau kan?
Awalnya mungkin hanya bercanda, namun secara tidak sadar kamu udah menjadi pelaku bullying juga. Perundungan itu tidak hanya tindakan kekerasan fisik saja, Sisters. Bahkan ketika kamu melakukan kekerasan secara verbal, itu sudah menjadi tindakan bullying.
Faktanya, kebanyakan bully dari kekerasan fisik selalu didahului dengan kekerasan secara verbal. Sebelum berlanjut, mendingan kamu pikirkan terlebih dahulu sebelum bercanda. Candaan seperti mengejek secara fisik, misalnya.
Kerap kali kebanyakan dari kita menggunakan media sosial untuk menyindir atau mengungkapkan kekesalan. Secara tidak langsung itu sudah termasuk tindakan bullying, Sisters. Gunakan media sosial dengan sebaik-baiknya. Memberikan komen, postingan, spam, atau apapun itu yang dapat menyindir atau mengucilkan objek tertentu tentu bukan jadi hal positif untuk dilakukan.
Ketika kamu sudah jelas-jelas melihat ada tindakan bully di sekitar kamu, jangan diam saja. Kamu harus bijak menanggapinya. Jangan mau hanya menjadi penonton. Kebanyakan pelaku bullying melakukannya terus menerus karena tidak ada yang menghentikan mereka. Akhirnya, mereka menganggap apa yang dilakukan tidak salah.
Kalau tidak bisa menghadapi mereka sendirian, kamu bisa melaporkan tindakan tersebut ke pihak yang bertanggungjawab. Misalnya, jika kamu berada di lingkungan sekolah, kamu dapat melaporkannya ke guru atau kepala sekolah, Sisters.
Ayo perangi bullying, Sisters!
Foto header: freepik.com