Sisters, dengan kemajuan teknologi dan komunikasi, arus informasi sudah tidak bisa dibendung lagi. Oleh karena itu, untuk kamu-kamu yang sudah punya anak perlu menyikapi banjir informasi tersebut agar sang buah hati dapat menanggapinya dengan bijak.
Akhir-akhir ini, tidak di televisi, koran, maupun media sosial, hampir semuanya riuh membahas teror kekerasan. Kalau sudah begitu, yuk bimbing sang buah hati dalam mencerna informasi yang mereka terima dengan cara-cara ini:
Ini awal yang penting, Sisters. Dengan terbiasa berkomunikasi, kamu dapat melatih cara anak dalam menerima sebuah informasi, menyikapi suatu kejadian, dan sekaligus mengetahui perkembangan dunia mereka yang makin luas.
Dengan mengetahui sejauh mana informasi yang dia dapatkan, juga reaksi awalnya, kamu bisa menyusun langkah ke depan untuk membimbing si buah hati agar bijak dalam mencerna informasi yang mereka terima, Sisters. Mulai saja dengan pertanyaan sederhana, seperti: "Kamu sudah mendengar berita ini?"
Saat anak sedang menceritakan informasi yang mereka terima, ajak mereka untuk menelaah satu-satu emosi yang mereka alami saat mencerna informasi tersebut. Bisa kamu picu dengan pertanyaan seperti: "Apa yang kamu rasakan saat mendengar berita itu?"
Setelah mendengar cerita dari sang anak, coba biasakan dia untuk check-and-recheck berita atau informasi yang ia terima. Untuk yang satu ini, baiknya kamu juga menjadi teladan baginya dalam hal literasi media, Sisters. Dengan demikian kamu bisa menunjukkan pada anak cara untuk verifikasi informasi, sehingga tidak gegabah dalam berbagi informasi yang belum jelas kebenarannya dengan orang atau teman-temannya yang lain.
Ketika sang anak menjadi lebih perasa, ia akan lebih berempati pada orang-orang di sekitarnya dan kritis dalam mencerna informasi yang mereka terima karena ia memperhatikan reaksi orang-orang di sekitarnya. Penting pula mengajari sang anak untuk responsif, sehingga ia dapat cepat tanggap saat menghadapi situasi-situasi tertentu atau darurat, Sisters.
Dari semua cara di atas, cara terakhir ini juga penting, Sisters. Salah pergaulan memang bisa menjerumuskan sang anak, jadi lebih baik mencegahnya sebelum hal itu terjadi. Tidak bijak dalam mencerna informasi dapat membuat anak terjerumus dalam pola pikir yang sempit, dan bahayanya, bisa membuat mereka rentan dengan sisipan ideologi-ideologi berbau kekerasan: radikalisme dan ekstremisme.
Yuk, ajak anak untuk bijak dalam menyikapi informasi yang mereka terima, terutama mengenai teror kekerasan.