Sisters, terkadang dirasa begitu sulit untuk mengungkapkan kata 'tidak'. Mau bagaimana pun mencoba untuk kuat mengatakannya, tetap saja khawatir akan respon orang yang mungkin saja buruk. Bahkan dalam hal pekerjaan, terkadang kamu ingin sekali mengatakan ‘tidak’, tapi tidak bisa.
Banyak faktor yang bisa mempengaruhi keputusanmu, Sisters. Banyak pula faktor yang bisa membuatmu sukses, salah satunya adalah dengan berani mengatakan ‘tidak’.
Ingatkan dirimu bahwa kamu juga berhak mengatakan ‘tidak’ dan tidak ada alasan untuk merasa bersalah, Sisters. Kamu harus memilih kapan mengatakan tidak dan kapan mengatakan iya. Cara terbaik adalah dengan melihat relevansi serta dampak tugas tersebut pada pekerjaan rutin. Bila dampaknya tak terlalu signifikan, sebaiknya diterima saja.
Sisters, dengan hak kamu untuk mengatakan ‘tidak’ dalam hal pekerjaan, misalnya kepada atasan, kamu harus memberikan alasan yang tepat. Jika kamu tidak memiliki alasan yang bisa diterima, maka kamu akan terus dipaksa untuk mengatakan ‘ya’, Sisters.
Kamu sudah mengatakan ‘tidak’, dengan demikian tawarkan solusi yang bisa menyelesaikan masalah tersebut setelah kamu menolaknya. Dengan begitu, atasan tetap akan merasa terbantu meski kamu tak melakukannya secara langsung, Sisters.
Zaman modern seperti sekarang ini, dimana teknologi dan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki semakin meningkat, kamu tetap dipaksa untuk bisa berpikir sehat.
Sebagai perempuan, tentu saja banyak hal yang bisa dilakukan selain bekerja, seperti mengurus rumah tangga. Tapi kembali lagi, modernnya zaman telah menempatkan posisi perempuan untuk bisa mandiri dan memiliki pendapat sendiri. Ini artinya kamu mengatakan ‘tidak’ pada zaman konvensional dimana perempuan harus selalu di rumah mengurus rumah tangga.
Jadi, mengatakan ‘tidak’ bisa saja justru meningkatkan kinerja kerjamu, Sisters. Asal kamu selalu membuat pertimbangan yang tepat dan rasional, ya!