Sisters, adakah sahabat atau saudaramu yang divonis kanker? Dulu kanker dianggap penyakit yang hanya menyerang usia di atas 50 tahun, tetapi sekarang kanker menghampiri siapa pun tanpa mengenal usia. Balita pun ada yang divonis kanker.
Kebayang nggak sama kamu perasaannya ketika mengetahui ada kanker yang menggerogoti tubuhnya?
Menurut para ahli, umumnya orang-orang yang diberitahu mengidap penyakit ini merasakan takut, panik, dan stres.
Informasi yang banyak tersebar mengenai kanker adalah ia penyakit yang mematikan. Jadi wajar jika seseorang yang divonis mengidap kanker merasa takut, khawatir, stres, dan lain sebagainya, Sisters.
Sekarang, coba kita menutup mata sejenak. Bayangkan kita berada di posisinya, Sisters. Coba rasakan, apa yang dia harapkan saat ini? Apa yang dia butuhkan?
Coba empat hal yang disingkat TLCC berikut untuk mendampingi mereka, Sisters.
Percaya pada dirinya.
Ini langkah pertama dan sangat penting, Sisters.
Biasanya setelah mendapat vonis kanker, psikisnya terganggu dan kepercayaan dirinya juga ikut goyah. Dengan mempercayai dia, akan lebih mudah mengusahakan supaya dia mempercayai Sisters sebagai teman yang siap mendampinginya melalui masa-masa ini. Dari hasil penelitian terhadap para survivor kanker, mereka yang bisa mencapai kesembuhan adalah karena mendapat dukungan minimal satu orang teman dekat mereka.
Sayangi dia. Bantu dia untuk curhat. Dengan begitu beban pikirannya akan lebih ringan sedikit, sehingga ia diharapkan dapat lebih tenang berpikir harus bagaimana. Ia akan lebih siap mental menjalani berbagai proses penyembuhan, Sisters. Merasa disayangi tentunya akan membantunya menjadi lebih positif dalam menyikapi dan menjalani semua proses untuk mencapai kesembuhan.
Tunjukkan kepedulian kamu pada apa yang dia rasakan, Sisters. Dampingi dia untuk menyikapi perasaan-perasaan itu dengan bijak. Mereka sudah cukup takut dan panik. Jangan mendesaknya untuk melakukan sesuatu yang belum dia pahami bahwa itu dibutuhkan. Itu hanya akan menambah beban psikisnya.
Bantu dia mengambil keputusan apapun dengan tenang dan pikiran jernih. Bila ia yang menginginkannya, maka dia akan menjalani proses penyembuhan dengan motivasi tinggi dan merasa lebih bertanggung jawab untuk menyelesaikannya.
Yakinkan dia bahwa selalu ada jalan untuk sembuh. Banyak lho yang berhasil sembuh dan menjadi survivor kanker, Sisters. Dan terakhir, tentu saja ditambah dengan berdoa pada Yang Maha Penyembuh.
Selamat mendampingi sahabatmu, Sisters!
Foto: pixabay