Dear Sisters, menjelang Hari Kartini, dua buah film tentang pahlawan emansipasi wanita ini akan diputar serentak di seluruh bioskop Indonesia. Biografi tentang Kartini juga pernah difilmkan pada tahun 1982 oleh sutradara Syumanjaya, dengan aktris Yenny Rachman. Namun, sebenarnya banyak sekali pahlawan wanita Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan negeri kita dari tangan penjajah.
Sambil mengenang pelajaran sejarah zaman sekolah, yuk kita kenali lagi beberapa di antara pahlawan-pahlawan wanita tersebut!
Pahlawan dari tanah rencong ini berjuang bersama suaminya, Teuku Umar, memimpin perang gerilya pada tahun 1850-1908 melawan jenderal van Heutz. Cut Nyak Dhien berasal dari keluarga aristokrat, namun ia tidak gentar turun ke lapangan untuk ikut memanggul senjata. Kisah Cut Nyak Dhien pernah difilmkan pada tahun 1988 yang diperankan oleh Christine Hakim dan memenangkan 9 piala Citra.
Serupa dengan Kartini, ibu Dewi Sartika adalah wanita pertama yang mendirikan sekolah khusus untuk wanita pada tahun 1904, disebut "Sekolah Isteri". Seperti Kartini, beliau juga berasal dari golongan priyayi yang berasal dari Jawa Barat.
Dari tanah Maluku, ada seorang pahlawan wanita gagah berani yang ikut mengangkat senjata bersama ayahnya dan Kapten Pattimura pada usia belia, 17 tahun. Ia juga yang ikut mengobarkan semangat kaum perempuan untuk membantu para lelaki bertempur di medan perang. Martha meninggal dunia pada usia ke-18, yaitu tahun 1818 dalam perjalanan pengasingan ke pulau Jawa oleh Belanda. Andaikan tokoh ini difilmkan, kira-kira siapa ya yang akan menjadi pemainnya?
Masih banyak yang mengira bahwa nama HR Rasuna Said adalah seorang pria. Padahal kita yang berdomisili di Jakarta acap kali melaluinya saat menempuh bilangan gedung perkantoran di Kuningan. Nyatanya, ibu Rasuna Said adalah seorang pahlawan yang berjuang melalui penanya sebagai jurnalis dan pemimpin redaksi majalah Raya pada awal abad ke-20. Beliau juga mendirikan sekolah dan menuangkan gagasan-gasan antikolonialisme dalam majalah mingguan sekolahnya. Setelah jaman kemerdekaan, ibu Rasuna Said diangkat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung hingga akhir hayatnya tahun 1965.
Nah Sisters, siapa lagi tokoh pahlawan wanita Indonesia yang kamu ketahui?
Ilustrasi: Kartini, Cut Nyak Dhien