Hai Sisters! Kalau kamu penggemar drama Korea (drakor), pasti sering mendengar istilah-istilah khas yang sering muncul dalam cerita. Pahami beberapa istilah dari "kamus drakor" ini agar pengalaman menontonmu makin seru dan kamu bisa lebih memahami nuansa ceritanya!
"Oppa" adalah sebutan yang digunakan perempuan untuk memanggil laki-laki yang lebih tua darinya, baik itu kakak laki-laki, teman, atau pacar. Di dunia drakor, istilah ini sering digunakan oleh karakter wanita kepada pria yang disukai, membuatnya terdengar lebih manis.
Contoh dalam drakor:
Berlawanan dengan "oppa", "noona" digunakan oleh laki-laki untuk memanggil perempuan yang lebih tua, baik kakak, teman, atau seseorang yang dia hormati. Dalam beberapa drakor, hubungan "noona-dongsaeng" (kakak adik) sering ditampilkan, dengan pria muda yang menyukai wanita lebih tua.
Contoh dalam drakor:
"Daebak" berarti "luar biasa" atau "keren". Istilah ini digunakan untuk mengekspresikan keterkejutan, kegembiraan, atau pujian. Kamu akan sering mendengarnya saat karakter terkejut dengan sesuatu yang tidak terduga atau hal yang sangat keren terjadi.
Contoh dalam drakor:
"Aegyo" adalah tindakan atau ekspresi menggemaskan yang sering dilakukan oleh karakter untuk mendapatkan perhatian atau kasih sayang, biasanya berupa gaya bicara manja, gestur lucu, atau ekspresi wajah yang imut. Karakter wanita sering menggunakan aegyo kepada pria yang disukai.
Contoh dalam drakor:
"Saranghae" berarti "Aku mencintaimu". Ini adalah ungkapan cinta yang sering muncul di momen-momen romantis dalam drama Korea. Terdapat versi yang lebih formal yaitu "Saranghaeyo", dan versi lebih intens yaitu "Saranghanda".
Contoh dalam drakor:
"Makjang" merujuk pada plot drama yang penuh dengan kejutan ekstrim, twist tak terduga, dan situasi dramatis yang absurd. Ini biasanya digunakan untuk menggambarkan drama dengan cerita yang super dramatis, seperti perselingkuhan, penculikan, atau balas dendam.
Contoh dalam drakor:
Ini adalah fenomena yang dialami penonton ketika lebih menyukai atau merasa kasihan pada karakter pemeran kedua (second lead) dibandingkan pemeran utama. Biasanya, karakter second lead ini jatuh cinta dengan pemeran utama wanita, tapi cintanya tidak berbalas.
Contoh dalam drakor:
"Hwaiting" atau "Fighting" adalah istilah Korea untuk memberi semangat, setara dengan "Semangat!" atau "Kamu pasti bisa!". Ini sering digunakan oleh karakter untuk menyemangati diri sendiri atau orang lain sebelum menghadapi tantangan.
Contoh dalam drakor:
"Chaebol" adalah sebutan untuk orang kaya atau pewaris keluarga konglomerat besar di Korea. Dalam drakor, karakter "chaebol" biasanya tampan, dingin, tapi diam-diam perhatian dan sering menjadi tokoh utama pria dalam cerita cinta.
Contoh dalam drakor:
"Sasaeng" adalah istilah untuk penggemar obsesif yang sering melanggar privasi idola atau selebriti, seperti mengikuti mereka ke mana-mana atau menguntit. Meskipun ini biasanya muncul dalam konteks K-pop, kamu juga bisa mendengar istilah ini dalam drakor yang menampilkan idola.
Contoh dalam drakor:
"Annyeong" adalah sapaan yang berarti "Halo" atau "Selamat tinggal". Dalam drakor, kamu akan sering mendengarnya baik saat karakter bertemu maupun berpisah. Ada juga versi lebih formal yaitu "Annyeonghaseyo".
Contoh dalam drakor:
"Sunbae" adalah istilah untuk senior, sedangkan "hoobae" adalah istilah untuk junior. Ini digunakan di sekolah, universitas, atau tempat kerja untuk menyebut seseorang yang lebih berpengalaman atau lebih dahulu di suatu tempat.
Contoh dalam drakor:
"Skinship" adalah istilah yang menggambarkan kedekatan fisik antara dua orang, seperti berpegangan tangan, memeluk, atau menyentuh. Dalam drakor, skinship sering menjadi momen penting dalam mengungkapkan perasaan atau membangun hubungan romantis.
Contoh dalam drakor:
"Chingu" berarti teman. Dalam drakor, persahabatan sering kali menjadi tema penting, dengan karakter saling mendukung satu sama lain di saat-saat sulit.
Contoh dalam drakor:
Jadi, Sisters, dengan memahami istilah-istilah ini, kamu bisa lebih memahami dinamika dan nuansa dalam drama Korea yang kamu tonton. Istilah seperti "oppa", "aegyo", hingga "second lead syndrome" menambah warna pada cerita dan membantu kamu merasa lebih terhubung dengan karakter serta plotnya.