Hai Sisters! Saya sadar bahwa saya hidup di era modern yang penuh hiburan dan gaya hidup hedonisme. Hal tersebut menyebabkan mayoritas orang berpikir bahwa berkarya identik dengan artis, boyband atau girlband yang mana mengeluarkan single ato album untuk dinikmati. Namun, berkarya tidak terbatas untuk kalangan tersebut. Ada berbagai kalangan lain yang menghasilkan karya, salah satunya dalam bidang teknologi.
Bidang teknologi merupakan bidang yang identik dengan laki-laki dan sering kali perempuan yang menggeluti bidang tersebut dipandang sebelah mata. Tetapi sudah saatnya mindset tersebut dihilangkan. Mari melihat kenyataan, bahwa ada banyak perempuan muda yang berkarya di bidang ini. Salah satunya bahkan menghasilkan karya yang mampu menolong pasien transfusi darah, serta mendorong orang sehat untuk rutin mendonorkan darahnya. Perempuan tersebut bernama Leonika Sari Njoto Boedioetomo, atau biasa dipanggil Leo.
Leo yang berlatar belakang programmer ini benar-benar sosok inspirasi saya, Sisters. Sebabnya, di usia yang baru 22 tahun, dia adalah CEO dari Reblood, start up yang mengembangkan aplikasi bernama sama. Pembentukan Reblood ini adalah solusi yang ditawarkan Leo untuk membantu menyelamatkan nyawa orang agar tidak banyak lagi yang meninggal karena kekurangan kantong darah.
Awalnya, Leo dan teman-temannya membuat aplikasi bernama Blood Bank Information System (Bloobis). Bloobis merupakan aplikasi yang menghubungkan antara rumah sakit dan PMI, Sisters. Jadi, jika ada pasien yang membutuhkan transfusi darah sementara stok darah di rumah sakit habis, pihak rumah sakit bisa mencari dan memesannya di Bloobis. Aplikasi inilah yang membawa Leo ke MITx Global Entrepreneurship Bootcamp pada 2014 silam.
Bloobis ini yang kemudian dikembangkan menjadi Reblood, aplikasi smartphone yang menghubungkan PMI, rumah sakit, dan sukarelawan donor darah. Mengingat usianya yang muda, Leo pada awalnya ditolak bekerja sama dengan rumah sakit, namun dengan pendekatan dan penjelasan yang baik akhirnya pihak rumah sakit pun mau bekerja sama.
Reblood diperuntukkan bagi masyarakat agar mau rutin mendonorkan darahnya sehingga mengurangi nyawa yang melayang karena kekurangan darah. Berbekal tujuan mulia ini dan aplikasi yang dibuatnya, Leo masuk dalam daftar “30 Under 30 Asia” majalah Forbes untuk kategori Healthcare and Science.
Keren banget ya bisa masuk majalah Forbes di usia semuda itu! Sukses terus ya Leo. #SisterMudaBerkarya
Foto: theit-girl.com