Siapa yang nggak tahu Google? Hampir semua orang yang menggunakan internet pasti mengetahui situs satu ini. Bahkan bisa dibilang banyak yang bergantung pada informasi yang tersedia di mesin pencari satu ini. Saking terkenalnya, Google sering menjadi target para hacker untuk mencari kelemahan sistem perusahaan pembuat browser Google Chrome itu. Untuk itu, Google pasti membutuhkan seorang hacker anti-hacker yang tangguh. Seorang ahli keamanan yang terbiasa mengatasi begitu banyaknya serangan online.
Untuk perusahaan besar seperti Google, tentunya diharuskan memiliki sistem keamanan yang hebat, ya, Sisters. Namun siapa sangka, salah seorang dari pakar keamanan Google adalah seorang perempuan!
Seorang wanita asal Iran bernama Parisa Tabriz, adalah Security Princess Google. Tugasnya Parisa adalah menjaga supaya Google tidak di hack orang! Julukan Security Princess ini tersemat padanya karena perempuan berusia 33 tahun merasa jabatan Information Security Engineer terdengar membosankan. Selain itu, ia juga menjuluki dirinya sebagai Browser Boss!
Menjadi seorang sekuriti internet adalah tugas Parisa yang merupakan kepala keamanan di Google Chrome. Ia membawahi tim yang terdiri dari 30 ahli keamanan di seluruh Eropa dan kampus Google di Mountain View, California. Tanggung jawab untuk melindungi data-data pribadi milik pengguna layanan Google dan infrastruktur perusahaan ada pada timnya.
Sungguh sebuah tugas yang tidak mudah. Menariknya lagi, ternyata justru cara Tabriz melindungi Google Chrome adalah menggunakan kemampuan hackingnya dengan menyerang apa yang harusnya dia lindungi. Sehari-harinya ia mencari kelemahan dari Google Chrome dan berusahha meretasnya, dengan begitu ia dapat mendeteksi kelemahan sistem Chrome sebelum hal tersebut ditemukan hacker lain yang justru berniat jahat.
Lahir dari ayah kebangsaan Iran dan ibu dari Polandia, Parisa besar di Chicago bersama dua adik laki-lakinya. Lucunya, dia tidak punya komputer sampai kuliah teknik komputer di University of Illinois. Setelah lulus tahun 2007, ia langsung bekerja di Google. Tahun 2012 namanya tercantum dalam daftar 30 orang di bawah usia 30 yang memiliki karir hebat di industri teknologi versi majalah Forbes.
Selain profesinya di Google, ia juga mengajar di Harvard Kennedy School, menjabat sebagai konsultan untuk Gedung Putih Amerika Serikat untuk layanan digital dalam meningkatkan keamanan teknologi pemerintah.
Keren banget Sister Parisa ini! Ia membuktikan kalau di dunia IT yang masih didominasi laki-laki, siapapun bisa menjadi seorang dengan ahli dan mendapat posisi yang tinggi.