Quarter life crisis (QLC) adalah fase yang biasanya terjadi di usia 20 hingga awal 30-an, ketika seseorang mulai mempertanyakan banyak hal dalam hidup:
- “Aku ini sebenarnya mau ke mana sih?”
- “Kenapa teman-temanku kayaknya udah sukses semua?”
- “Kerjaanku gini-gini aja…”
- “Punya pasangan atau enggak sih? Aku normal nggak?”
Tenang, kamu tidak sendirian. Banyak perempuan usia 20-an mengalami hal yang sama. Ini adalah momen penuh tekanan sekaligus titik balik untuk berkembang.
- Merasa tidak puas dengan hidup
- Bingung memilih karier atau pasangan
- Motivasi menurun, semangat hidup redup
- Terlalu sering bandingkan diri dengan orang lain di media sosial
- Merasa "ketinggalan kereta" padahal sudah berusaha
Jika kamu mengalami beberapa tanda ini, itu artinya kamu perlu pause sejenak dan mulai merancang ulang langkah hidupmu.
Bukan hidup orang lain, bukan versi yang viral di Instagram.
Luangkan waktu untuk menjawab:
– Apa hal yang membuatmu bahagia?
– Apa yang kamu kuasai?
– Apa yang kamu ingin capai dalam 1–3 tahun ke depan?
Punya arah baru, sekecil apa pun, bisa bantu kamu merasa hidupmu lebih “punya kendali.”
Scrolling IG bisa bikin insecure kalau kamu lupa satu hal: yang kamu lihat hanya highlight, bukan realita.
Coba puasa media sosial 1–2 hari dalam seminggu dan alihkan perhatian ke hal produktif: membaca, journaling, olahraga, atau ngobrol bareng teman dekat.
Fokus ke perjalananmu sendiri, bukan kecepatan orang lain.
Kadang kita stuck karena merasa nggak berkembang. Coba cek:
- Skill apa yang bisa kamu asah lagi?
- Ada nggak bidang yang diam-diam kamu suka tapi belum kamu coba?
Mulai dari yang gratis: kelas online, webinar, atau komunitas belajar.
Belajar hal baru = memperluas peluang baru.
Nggak harus langsung ke psikolog (meski itu sangat direkomendasikan kalau kamu merasa butuh), tapi kamu bisa mulai dengan:
– Teman dekat
– Mentor
– Kakak atau orang tua
Terkadang kita butuh sudut pandang luar untuk melihat hal-hal yang selama ini kita abaikan.
Nggak apa-apa belum menikah di usia 27.
Nggak masalah baru mulai karier di usia 30.
Yang penting, kamu tetap bergerak, belajar, dan menyayangi diri sendiri.
Kamu nggak terlambat — kamu lagi di jalanmu sendiri.
Quarter life crisis bukan tanda kamu gagal. Justru ini momen penting untuk pause, refleksi, dan bangun ulang arah hidupmu.
Pelan-pelan nggak apa-apa, asal tetap melangkah.
Kamu berhak punya hidup yang kamu banggakan, versi kamu sendiri, Sisters!