Sisters, meski kesadaran masyarakat sudah meningkat, masih banyak orang belum sepenuhnya memahami tentang gangguan kesehatan mental. Masih banyak yang salah mengartikan, bahkan memercayai hal yang belum tentu benar terkait penyakit itu. Dilansir dari Psychology Today, ini adalah beberapa kesalahpahaman yang sering orang pikirkan tentang gangguan kesehatan jiwa. Simak, yuk, Sisters!
Orang yang terlihat produktif tidak mungkin menderita gangguan kesehatan mental
Hanya karena seseorang terlihat produktif bukan berarti mereka tidak berpotensi memiliki gangguan kesehatan mental. Banyak orang yang mengalami gangguan kesehatan mental dapat bekerja dengan baik. Depresi berbeda dengan perasaan sedih yang normal karena lebih intens, berlangsung lebih lama dan mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan penderitanya. Depresi juga mencakup gejala lain, seperti pikiran menyakiti diri sendiri dan kehilangan minat pada aktivitas yang pernah menyenangkan.
Gangguan kesehatan mental tidak bisa dicegah
Faktor seperti genetik dan trauma berperan besar sebagai salah satu penyebab munculnya gangguan mental. Namun, bukan berarti penyakit itu nggak bisa dicegah. Setiap orang memiliki kesempatan untuk meningkatkan kesehatan mentalnya dan mencegah terjadinya gangguan yang lebih buruk. Mulai menjalani gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan, istirahat yang cukup, dan rutin berolahraga, adalah cara untuk meningkatkan kesehatan jiwa. Selain itu, menyingkirkan kebiasaan yang merusak mentalmu, seperti merenungkan kesalahan di masa lalu, dapat berdampak baik pada kesejahteraan mental.
Orang-orang dengan gangguan kesehatan mental bisa bersikap kasar
Sayangnya, ketika berita tentang kasus kesehatan mental menjadi sorotan, kebanyakan tentang pelaku kekerasan atau pelaku pembunuhan yang didiagnosis mengalami gangguan mental. Karena pemberitaan seperti ini, nggak heran jika banyak yang menganggap kalau orang dengan gangguan kesehatan jiwa memiliki sikap kasar dan bermain kekerasan. Padahal, nggak semuanya seperti itu, Bela. American Psychological Association melaporkan kalau hanya 7,5% kejahatan terkait langsung dengan gejala penyakit kejiwaan. Sebagian besar kasus kriminal dilatarbelakangi alasan seperti kemiskinan dan pengaruh obat-obat terlarang.
Gangguan kesehatan mental bisa berlangsung seumur hidup
Ada beberapa penyakit kejiwaan yang nggak bisa sembuh sepenuhnya, salah satu contohnya Schzophrenia. Namun sebagian besar lainnya dapat diobati dan sembuh. National Alliance on Mental Illness melaporkan kalau antara 70%-90% dari orang-orang yang mengalami gejala kesehatan mental dapat sembuh dengan kombinasi pengobatan terapi dan meditasi.
Kebanyakan orang dengan gangguan kesehatan mental dapat sembuh sendiri tanpa bantuan profesional
Bantuan profesional sangat penting untuk membantu orang dengan gangguan kesehatan mental. Menurut Mental Health America, lebih dari 80 persen orang yang diobati karena depresi membaik dan pengobatan untuk gangguan kepanikan memiliki tingkat keberhasilan hingga 90 persen. Langkah pertama adalah mencari pertolongan. Jika penderita gangguan mental sedang berjuang untuk sembuh dari gangguan tersebut, mungkin ada pengobatan atau kombinasi perawatan yang tepat untuknya.
Ada banyak kesalahpahaman yang menyelimuti topik kesehatan kejiwaan atau mental. Sebelum memercayainya, kamu dapat menemui terapis atau psikolog untuk menemukan kebenarannya, Sisters.