Hai Sisters, tahukah kamu bahwa tindakan mengejek/menghina dengan komentar seputar fisik (meliputi bentuk, ukuran, penampilan) seseorang disebut body shaming. Yup! kini celotehan body shaming yang mengandung unsur penghinaan, menjatuhkan harkat dan martabat seseorang hingga menyebabkan orang tersebut di-bully di sosial media bisa dilaporkan kepada pihak kepolisian dan akan dijerat dengan pasal UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik).
Pasal 27 Ayat 3 UU ITE Nomor 11 Tahun 2008 sebagaimana telah diubah oleh UU Nomor 19 Tahun 2016 berbunyi: Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau denda paling banyak Rp750.000.000 (juta).
Bila kamu yang masih mengkritik dan mengomentari kejelekan orang lain di media sosial seperti, “itu badan atau galon? Hehe”, “kulitnya hitam, ya!”, “ya, ampun badannya kering kerontang” dan sebagainya, sebaiknya hentikan, Sisters!
Saatnya kamu belajar menghargai orang lain dan tidak menghina fisik seseorang apapun alasannya demi kebaikanmu. Berikut 5 tips yang bisa dilakukan agar kebiasaan buruk komentar body shaming kepada orang lain bisa dihentikan. Simak, ya!
Sadar atau tidak apa yang kamu bicarakan kepada orang lain, secara tidak langsung akan memberikan dampak positif atau negatif. Ini sama dengan melakukan body shaming kepada orang lain di media sosial, Sisters.
Berkomentar menyoal kejelekan fisik orang lain, tidak hanya membuat orang tersebut atau korban menjadi sakit hati tapi bisa juga korban kehilangan percaya diri. Buruknya lagi, akibat sering menerima body shaming, sekarang ini sudah banyak korban yang stres, depresi dan kehilangan kendali yang berujung pada bunuh diri, lho.
Sisters, sadarilah bahwa setiap orang yang ada di dunia ini tidak ada yang sama. Walaupun ada yang kembar identik sekalipun, pastinya ada hal sedikit yang berbeda misalnya saja beda pada bentuk rambutnya, warna kulitnya atau lainnya.
Artinya, semua orang di dunia ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga inilah yang menjadikan kita unik. Daripada perbedaan tersebut dijadikan sebagai bahan ejekan yang tidak bermanfaat, alangkah baiknya bila dijadikan sebagai saling melengkapi.
Sisters, coba bayangkan sendiri, bila ada teman yang menjelekkan fisikmu, seperti “jelek mukanya”, “kurus banget” dan sebagainya, apa yang dirasakan? Sakit hati, bukan?
Pada dasarnya, tak ada satupun orang yang ingin diberikan komentar jelek hingga menyinggung fisik. Sebab, itu akan menyinggung perasaan sehingga bisa menimbulkan sakit hati yang bisa berubah menjadi dendam.
Untuk itu, hargailah diri sendiri terlebih dahulu dengan tidak melakukan body shaming kepada orang lain. Tetaplah berusaha untuk selalu menjaga dan menerima dengan positif apa yang dimiliki sekarang ini. Dengan begitu, orang lain akan menghargai dirimu, Sisters.
Pikiran seseorang memang sangat mempengaruhi perilaku dalam kesehariannya juga, Sisters. Bila seseorang terus-terusan memikirkan hal yang negatif, pastinya perilakunya juga ikut negatif. Sebagai contohnya saja, orang tersebut hanya memikirkan kejelekan orang lain, maka secara tidak sadar dirinya akan menjelekan orang lain tanpa adanya rasa bersalah.
Hal ini jelas berbeda dengan orang yang selalu menanamkan pikiran positif. Perilakunya tentu akan terbawa ke hal yang positif juga. Misalnya memahami bahwa setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan yang patut dihargai. Dengan begitu, kamupun pasti enggan mengomentari kejelekan fisik orang lain, melainkan selalu bersikap baik kepada siapapun, Sisters.
Sisters, semua yang kita miliki saat ini, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki dan sebagainya adalah pemberian dari Tuhan. Bila ada seseorang yang saling menjelekan fisik orang lain, itu merupakan tanda bahwa dirinya belum bisa menerima dan menghargai apa yang telah Tuhan berikan.
Segeralah sadari, tanpa adanya nikmat dan anugerah pemberian dari Tuhan, kamu tidak akan seperti sekarang ini. Lebih baik, jaga dan rawatlah fisik masing-masing sebagai bentuk rasa berterima kasih kepada Tuhan, ya, Sisters.
Nah, Sisters, komentar body shaming ke teman atau orang lain yang tak dikenal di media sosial adalah tindakan tidak berguna, menambah dosa dan hanya merugikan dirimu bila korban merasa tak nyaman dengan komentar dan melaporkan kepada pihak berwajib. Stop komentar body shaming kepada siapapun!