Hai Sisters! Konsinyasi merupakan salah satu sistem bisnis yang cukup populer dan banyak diterapkan oleh para pebisnis dalam menjalankan bisnis mereka. Istilah yang satu ini bahkan sudah dikenal sejak lama dan menjadi salah satu yang terbilang simpel untuk dilakukan.
Konsinyasi adalah bentuk kerja sama bisnis, di mana pemilik produk akan menitipkan produk miliknya untuk dijual oleh distributor atau pihak penyalur. Sistem kerja sama yang satu ini tentu dijalankan dengan menggunakan surat perjanjian konsinyasi yang jelas antara pemilik bisnis dengan distributor itu sendiri.
Sistem konsinyasi adalah sebuah kerja sama yang harus diatur dengan sedemikian rupa, sehingga kedua belah pihak yang berkepentingan (pemilik produk dan distributor) di dalamnya bisa memiliki kesepakatan yang tepat dan saling menguntungkan dari kerja sama tersebut.
Konsinyasi adalah sebuah perjanjian yang dilakukan oleh dua pihak, di mana salah satu pihak merupakan pemilik produk dan menyerahkan produknya kepada pihak lainnya (distributor), agar produk tersebut dijual dan yang bersangkutan (distributor) bisa mendapatkan sejumlah komisi dari penjualan tersebut.
Kedua belah pihak yang melakukan konsinyasi memiliki sebutan tersendiri, yakni: consignor (pihak yang menyerahkan produk) dan juga consignee (pihak yang akan menjual produk tersebut kepada pelanggan.
Di dalam prakteknya, sistem konsinyasi adalah kerja sama yang dilakukan dengan cara consignor menyerahkan produk kepada consignee, di mana consignee tidak membeli langsung produk tersebut, namun hanya menjualnya kembali dan akan mendapatkan sejumlah komisi dari setiap produk yang dijualnya.
Jika tidak semua produk habis terjual, maka consignee bisa melakukan pengembalian produk kepada consignor tanpa harus menanggung risiko apapun. Semua hal ini tentu sudah diatur dalam surat perjanjian konsinyasi terlebih dahulu, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman dalam kerja sama yang dilakukan tersebut.
Sistem kerja sama yang satu ini biasanya digunakan sebagai metode hemat oleh para pengecer (consignee) yang ingin menyediakan produk di tokonya tanpa melakukan pembelian produk terlebih dahulu. Di lain sisi, pemilik produk (consignor) juga akan mendapatkan keuntungan, sebab tidak perlu direpotkan dengan urusan pemasaran produk.
Hampir sama dengan metode bisnis lainnya, konsinyasi adalah sistem kerja sama yang dianggap bisa memberikan banyak keuntungan bagi kedua belah pihak yang terlibat di dalamnya. Sistem kerja sama yang satu ini bahkan terbilang sangat simpel dan mudah untuk dijalankan.
Namun di lain sisi, sistem konsinyasi juga tidak luput dari kekurangan. Hal yang penting diperhitungkan dalam sistem konsinyasi adalah risiko, sebab ini merupakan sistem kerja sama yang melibatkan 2 pihak yang berbeda, sehingga kesalah pahaman dan hal lainnya tentu sangat rentan terjadi.
Consignor dan consignee perlu mengatur kerja sama yang ideal terlebih dahulu sejak awal. Selain itu, membuat surat perjanjian konsinyasi juga tak kalah pentingnya, agar kelak kedua belah pihak tidak saling bertikai dan mengalami masalah yang tidak diharapkan.
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan sistem konsinyasi yang perlu dipahami sejak awal:
Sistem konsinyasi adalah sistem kerja sama yang dilakukan oleh dua pihak dan diharapkan bisa memberikan keuntungan bagi kedua pihak tersebut. Sistem bisnis ini bisa dikatakan berjalan sukses, jika kedua belah pihak bisa mendapatkan keuntungan sesuai dengan surat perjanjian konsinyasi yang telah disepakati.
Sistem konsinyasi terbilang banyak dilakukan oleh para pelaku bisnis, bahkan untuk bisnis kecil sekalipun. Misalnya: tukang kue atau jajanan pasar yang menitipkan produknya ke warung-warung kecil, produsen makanan ringan dan cemilan yang menitipkan produknya ke warung makan, dan yang lainnya.
Contoh:
Seorang produsen kue kering rumahan berniat untuk menjual produknya di sebuah toko roti besar, maka yang bersangkutan menjalin kerja sama dengan sistem konsinyasi dengan pemilik toko tersebut. Keduanya sepakat untuk bekerja sama dan membuat surat perjanjian konsinyasi.
Pemilik kue menitipkan 50 toples kue kering untuk dijual selama 50 hari ke depan dan menyerahkan kue tersebut kepada pemilik toko. Lalu setelah 50 hari, ternyata hanya 45 toples kue saja yang habis dan masih tersisa 5 toples lagi.
Kelima toples kue yang tersisa tersebut akan dikembalikan kepada produsen dan 45 toples lainnya dibayarkan sesuai dengan kesepakatan yang sudah dibuat sejak awal.
Sistem konsinyasi adalah sistem kerja sama yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan bagi kedua belah pihak, sehingga sangat penting untuk melakukannya dengan cara yang hati-hati. Jangan sampai kerja sama ini menimbulkan masalah atau bahkan kerugian di masa yang akan datang.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjalankan bisnis konsinyasi dengan sukses:
Konsinyasi adalah kerja sama dua belah pihak, sehingga membutuhkan perjanjian yang jelas dan tepat sejak awal. Pastikan perjanjian bisa menguntungkan kedua belah pihak yang bekerja sama (consignor serta consignee). Cermati dengan baik berbagai poin penting di dalam kerja sama ini, seperti: jumlah komisi, cara penagihan, jangka waktu konsinyasi, aturan pengiriman serta pengembalian, dan yang lainnya.
Penting untuk selektif dalam memilih mitra dalam bisnis konsinyasi, baik ketika bertindak sebagai consignor maupun sebagai consignee. Pahami dengan baik rekam jejak yang bersangkutan sejak awal. Hal ini penting, agar berbagai masalah dan kerugian di masa yang akan datang bisa dihindari dengan baik.
Konsinyasi adalah sistem kerja sama yang diharapkan bisa membuat penjualan produk menjadi lebih tinggi dan cepat. Untuk mencapai tujuan tersebut, sangat penting untuk memilih toko yang sesuai dengan produk yang dijual. Hal ini berlaku bagi kedua belah pihak, baik itu consignor maupun consignee itu sendiri.
Pastikan untuk mengatur display produk dengan tepat di toko, agar konsumen lebih mudah untuk menemukannya. Hal ini tentu akan membuka peluang yang lebih besar bagi produk tersebut untuk terjual, bahkan dalam jumlah yang banyak.
Sistem konsinyasi adalah salah satu cara untuk menjalankan bisnis dengan lebih simpel. Pada dasarnya sistem ini akan menguntungkan kedua belah pihak, baik itu consignor maupun consignee. Pahami dan gunakan sistem konsinyasi dengan cara yang tepat, agar bisnis bisa berkembang dengan pesat. Semangat ya, Sisters!