Hai Sisters!
Bagimu Sisters yang masih tergolong kawula muda, nongkrong merupakan salah satu agenda rutin yang wajib untuk dilakukan setidaknya sekali setiap minggu. Alasannya sederhana, berkumpul bersama teman sembari mengobrol segala hal yang ringan mampu menjadi sarana efektif melepas penat akibat rutinitas harian dan beban kerja.
Hanya saja, ketika sedang asyik nongkrong, jangan sampai keuangan menjadi berantakan karena tak memperhatikan pengeluaran untuk aktivitas tersebut. Apalagi kalau sampai tak memiliki sisa uang untuk ditabung dan diinvestasikan karena terlalu sering pergi ke kafe atau menonton bioskop bersama teman dan sahabat.
Untuk menyiasati hal tersebut, kamu bisa mengikuti tips mengatur budget nongkrong agar kondisi keuangan tetap kondusif dan masih bisa meraih tujuan finansial jangka panjang. Selain itu, sadari pula bahwa pengeluaran untuk kebiasaan nongkrong ini memang cukup besar dan mampu menguras keuangan.
Lalu, apa saja idealnya budget nongkrong ini dan tips mengatur anggarannya agar keuangan tetap aman? Berikut ulasannya. Simak yuk!
Berapa Kisaran Pengeluaran Setiap Kali Nongkrong?
Meski kerap dipandang sebelah mata, tapi pengeluaran untuk kebiasaan nongkrong jika ditotal ternyata cukup mampu menguras isi kantong. Walaupun memang nominalnya bisa sangat berbeda-beda setiap orang, tapi umumnya pengeluaran saat nongkrong ini pasti cukup terasa membebani keuangan.
Selain itu, bagi hampir semua orang, budget nongkrong ini juga biasanya ikut meningkat seiring dengan semakin tingginya penghasilan. Sehingga, ketika gaji bulanan meningkat, pengeluaran untuk hiburan ini juga akan mengikuti dan membuat pengelolaan keuangan terasa sulit untuk dilakukan.
Sebagai contoh, kamu memiliki penghasilan setiap bulan sebesar Rp5 juta. Lalu, setiap kali nongkrong, anggap saja kamu menghabiskan uang Rp30 ribu untuk membeli minuman, Rp50 ribu untuk membeli makanan, dan camilan sebesar Rp20 ribu. Artinya, untuk sekali nongkrong saja, pengeluaranmu telah mencapai nominal Rp100 ribu.
Jika kebiasaan nongkrong ini dilakukan secara rutin seminggu sekali, dalam sebulan, nominal pengeluaran untuk hal ini bisa mencapai Rp400 ribu atau nyaris 10 persen dari gaji bulanan. Nilainya akan jauh lebih besar jika intensitas nongkrong lebih sering dan lebih boros ketika nongkrong. Oleh karena itu, perlu dipahami bahwa pengeluaran untuk hal ini tidak boleh disepelekan karena bisa cukup signifikan menguras keuangan dan sebaiknya dikelola agar meminimalkan risiko boros.
Tips Atur Budget Nongkrong agar Keuangan Tetap Aman
Setelah mengetahui kisaran pengeluaran seseorang setiap kali pergi nongkrong, kamu tentu memahami bahwa hal tersebut bisa membuat keuangan rentan boros. Jika tidak diatur dengan menyusun budget nongkrong, kemungkinan penghasilan selalu habis tiap bulan akan menjadi lebih tinggi.
Nah, untuk menyiasati hal tersebut, simak tips mengatur budget nongkrong berikut ini agar keuangan tetap aman.
Setelah digempur dengan tanggung jawab pekerjaan setiap harinya, akhir pekan atau weekend memang menjadi waktu yang tepat untuk melepas penat dan beban pikiran. Dibanding liburan ke tempat wisata atau bepergian ke tempat yang jauh, tidak sedikit orang yang lebih memilih untuk nongkrong bersama teman dekat atau keluarga di kafe dan semacamnya.
Bahkan, hal tersebut bisa rutin dilakukan hingga beberapa kali setiap minggu. Sebagai aktivitas yang dilakukan cukup sering, tidak ada salahnya mulai menyusun alokasi dana untuk pengeluaran ini. Biasanya, kebanyakan orang memasukkan budget nongkrong ini ke dalam pos pengeluaran hiburan.
Mengapa hal ini penting untuk dilakukan? Alasannya karena meski memanjakan diri termasuk hal yang sah dilakukan, bahkan wajib untuk menjaga kondisi mental dan menghilangkan beban pikiran, tapi ada baiknya tetap memberi batasan terkait pengeluarannya.
Kamu tentu tidak ingin saking keasyikannya nongkrong dan berkumpul dengan teman dekat pengeluaran malah membengkak dan membuat isi dompet jebol, bukan? Bahkan, karena sulit dilacak, pengeluaran karena kebiasaan ini membuat arus kas sulit dikontrol karena lupa untuk apa saja uang digunakan.
Oleh sebab itu, guna meminimalkan risiko tersebut, sebaiknya tetapkan di awal terkait berapa besar dana atau budget yang boleh digunakan untuk nongkrong. Jika memang budget nongkrong mulai menipis, kamu bisa memutar otak untuk mencari sarana refreshing lain yang lebih hemat atau tanpa biaya sekalipun agar kondisi keuangan tetap terjaga.
Tips lainnya adalah buat saja rencana budget untuk hal tersebut. Tergantung dari kondisi keuangan, sesuaikan berapa pengeluaran maksimal setiap bulan untuk jajan di luar.
Tentunya, rencana anggaran untuk nongkrong ini hanya mengambil sebagian kecil gaji bulanan agar pos keuangan lain yang lebih penting tetap terpenuhi. Sebagai contoh, kamu bisa mengalokasikan sekitar 5 sampai 10 persen gaji bulanan untuk budget hiburan ini. Jadi, dengan gaji 5 juta misalnya, kamu bisa menyisihkan sekitar Rp250 ribu sampai Rp500 ribu setiap bulan sebagai budget nongkrong.
Tapi ingat, rencana anggaran ini tidak hanya berlaku untuk pengeluaran saat nongkrong saja. Melainkan, sebagai pos keuangan hiburan, rencana anggaran ini juga merupakan dana yang bisa digunakan untuk berlibur ketika sedang cuti atau libur panjang di kemudian hari. Usahakan tak sekaligus menghabiskannya setiap bulan agar masih ada sisa dana yang bisa digunakan untuk mewujudkan keinginan liburan nantinya.
Ketika menyiapkan budget nongkrong ini, pastikan bahwa kebutuhan primer lain telah terpenuhi semuanya. Jangan sampai kamu lebih memilih untuk menyisihkan uang untuk pengeluaran nongkrong ini dibanding melunasi utang atau membayar tagihan bulanan hingga berisiko mengalami gagal bayar dan terkena denda keterlambatan.
Selain mengatur keuangan, tips lain agar budget nongkrong tak membengkak adalah menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi finansial. Jika penghasilan bulanan masih mendekati UMR, jangan bergaya selayaknya sultan dan memesan banyak menu mahal saat nongkrong.
Tak perlu termakan gengsi, tidak ada salahnya kok sekadar memesan minuman ketika sedang asyik bercengkerama dengan teman tanpa memesan makanan atau camilan. Sebaiknya pahami kebutuhan diri dan menjalani gaya hidup sesuai dengan kondisi keuangan. Jika memang merasa sudah cukup boros selama sebulan ini, jangan ragu untuk menekan pengeluaran dengan memesan menu yang terjangkau saat nongkrong agar pengeluaran tak semakin membengkak.
Di antara kamu mungkin memiliki tempat nongkrong favorit yang biasa dikunjungi saat berkumpul bersama teman atau keluarga. Entah itu kafe ataupun restoran, barangkali tempat nongkrong favorit tersebut menawarkan sistem member yang bisa memberikan beragam keuntungan pada setiap anggotanya. Biasanya, dengan menjadi member, kamu bisa mendapatkan potongan harga ataupun promo menarik saat melakukan pembelian.
Nah, jika dirasa menjadi member di tempat nongkrong favorit tersebut menguntungkan dan mampu menjadi kesempatan untuk berhemat, jangan pikir 2 kali untuk mengajukannya. Dengan begitu, budget nongkrong bisa lebih dihemat dan menjadikan pengeluaran lebih terjaga.
Tips yang terakhir agar bisa lebih menghemat budget nongkrong adalah dengan memilih tempat yang bebas biaya atau gratis. Contohnya adalah dengan mengajak teman untuk mampir ke rumah dan nongkrong di sana. Jika sekadar ingin minum, kamu bisa membuat sendiri kopi atau minuman coklat instan bermodalkan air panas saja dari rumah.
Cara ini tentu bisa jauh menghemat pengeluaran untuk nongkrong dan membuat kondisi keuangan lebih aman. Ingat, yang terpenting saat nongkrong adalah suasana kebersamaan dengan orang terdekat sembari saling bercerita dan berkeluh kesah. Jadi, tak peduli di mana tempatnya, nongkrong akan tetap terasa seru dengan orang-orang yang tepat tanpa harus ditemani dengan suguhan yang mahal.