Sisters, Indonesia memiliki keberagaman budaya dan suku bangsa yang tersebar di berbagai wilayah. Oleh karena itu, Indonesia memiliki banyak tradisi unik, salah satunya adalah tradisi lebaran. Lebaran merupakan salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu setiap tahunnya, sehingga tidak mengherankan jika semua orang merayakannya dengan tradisi khas daerah masing-masing.
Lalu, apa saja tradisi lebaran yang ada di berbagai wilayah Indonesia? Berikut ini 5 ulasannya!
1. Meriam Karbit
Setelah vakum selama tiga tahun, Festival Meriam Karbit di Kota Pontianak akan diadakan kembali. Festival ini biasanya digelar saat malam takbiran di sepanjang Sungai Kapuas untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri. Festival Meriam Karbit merupakan tradisi di Pontianak yang diadakan setiap akhir Ramadan.
Tradisi ini mengingatkan warga tentang sejarah, serta mencerminkan makna keberanian dan semangat kebersamaan.
2. Baraan
Baraan adalah tradisi di mana masyarakat Bengkalis, Riau, melakukan kunjungan ke tetangga secara beramai-ramai. Kegiatan baraan biasanya terdiri dari berbagai jenis, seperti baraan RT, baraan RW, baraan komunitas, hingga baraan alumni sekolah ataupun universitas. Dapat dipastikan setiap rumah di Bengkalis akan mendapat giliran untuk dikunjungi.
Saat dikunjungi, tuan rumah akan menyediakan berbagai macam makanan, seperti ketupat, opor ayam, kue kering, dan lain sebagainya. Saat mengadakan baraan biasanya diawali dengan pembacaan doa terlebih dahulu.
3. Tumbilotohe
Perayaan berupa memasang lampu di halaman rumah-rumah penduduk dan di jalan-jalan terutama jalan menuju masjid yang menandakan berakhirnya Ramadan di Gorontalo. Perayaan ini dilakukan pada 3 malam terakhir menjelang hari raya Idul Fitri. Pemasangan lampu dimulai sejak waktu magrib sampai menjelang subuh.
Tradisi ini diperkirakan sudah berlangsung sejak abad ke-15. Ketika itu penerangan masih berupa wango-wango, yaitu alat penerangan yang terbuat dari wamuta atau seludang yang dihaluskan dan diruncingkan, kemudian dibakar. Seiring dengan perkembangan zaman, maka bahan lampu buat penerangan di ganti minyak tanah hingga sekarang ini. Bahkan untuk lebih menyemarakkan tradisi ini sering ditambahkan dengan ribuan lampu listrik.
4. Nyembah Belari
Nyembah Belari adalah salah satu tradisi lebaran yang dilakukan oleh masyarakat Tambelan, Kecamatan Bintan, Kepri khususnya dilakukan oleh anak-anak usia sekolah dasar (SD).
Nyembah Belari adalah tradisi yang dilakukan dengan mengunjungi rumah untuk bersilahturahmi tapi dilakukan dengan berlari atau berjalan cepat yang dilakukan secara beramai-ramai sambil membawa kantong untuk memasukan pernak pernik atau uang dari rumah tanpa ada paksaan. Anak-anak yang melakukan Nyembah Belari hanya menunggu di teras rumah dan tidak masuk ke dalam rumah. Jadi, jangan khawatir isi rumahnya tidak akan berantakan ketika diacak-acak oleh mereka. Nyembah Belari biasanya dilakukan sehabis solat idul Fitri.
5. Ngejot
Tradisi Ngejot di Bali disebut sebagai tradisi menjalin tali silaturahim kepada sesama. Pertemuan Hindu-Islam ini terwujud dalam bentuk mengantarkan makanan kepada sanak saudara maupun tetangga yang berbeda agama, terutama saat hari besar keagamaan, seperti Galungan atau Idul Fitri.
Bentuk makanan yang diberikan pun beragam, termasuk berbagai jenis kue hingga buah-buahan. Tradisi yang sudah tumbuh dan berkembang dalam keberagamaan masyarakat Bali ini menjadi bentuk kerukunan yang sudah terbangun sejak lama hingga sekarang.
Kalau di daerah kamu, selain mudik ada tradisi unik seperti apa, Sisters?