Hai Sisters!
Tidak begitu menyukai masak-masak justru membuat saya menjadi pelaku bisnis yang acap kali bersinggungan dengan perdapuran. Keluarga terdekat pun tidak percaya kalau saya berhasil menciptakan olahan makanan dengan brand yang dinamai "Saladin". Namun, itulah fakta Saladin lahir dari hasil olahan tangan saya yang dikira tidak bisa masak.
5 Varian Saladin
Halo perkenalkan nama saya Hanna, selaku owner dari Saladin. Sebuah olahan kentang yang sering disebut kentang mustofa dan Saladin sering dijuluki dengan mustofa kekinian. Konsep mustofa yang tetap mempertahankan citra rasa asli khas tradisonalnya yang dikemas dengan konsep modern. Perpaduan kentang dengan sambal asli balado memiliki pilihan varian dan level pedas yang bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Mematahkan permasalahan mustofa yang pada umumnya berminyak dan cepat tengik, Saladin hadir dengan tekstur yang kering sehingga krunchy dan lebih tahan lama walau tanpa pengawet buatan. Design kemasan yang outstanding dan praktis sangat cocok dengan gaya hidup milenial saat ini.
Napak tilas awal mula menjalani bisnis ini dari niat membantu Ibu jamu langganan yang saat itu juga menjual mustofa. Pada akhirnya Saya ditawarkan menjadi reseler dan saya pasarkan melalui media sosial. Kondisi saat itu juga awal COVID-19 masuk ke Indonesia, justru menjadi peluang yang sangat baik dan banyak diminati karena masyarakat butuh stok makanan dan cemilan tanpa harus keluar rumah. Singkat cerita si Ibu jamu pulang kampung yang cukup lama membuat saya kelabakan untuk mencari supplier karena sukar menemukan rasa yang hampi sama.
Akhirnya dengan pertimbangan kejadian sebelumnya saya memutuskan "nekat" untuk memproduksi sendiri kentang mustofa. Bermodal mengulik beberapa resep dari platform digital (baca : YouTube) akhirnya saya membuat mustofa untuk pertama kalinya dan saat itu saya beri merek Maboykriuk. Saya menyadari saat itu tidak mempunyai ilmu mengenai branding, jadi asal saja memberikan nama merek, penggunaan kemasan, dll. Apalagi ternyata nama Maboykriuk tidak bisa didaftarkan, kebetulan saat itu ada program AKUSAPA yang bertujuan untuk merebranding sebuah produk. Alhamdulillah lolos kurasi dan jadilah brand Saladin dengan kategori produk sekaligus positioning yaitu Kentang Magic. Hal ini didapat dari hasil analisa customer jouney yang Saladin lakukan.
Varian Kulit Kentang Saladin
Inovasi produk sangat diperlukan dalam sebuah bisnis, berawal dari ketidaksengajaan melihat Ibu Saya yang sangat detail ketika membantu saya dalam memproduksi mustofa. Saat itu beliau mencuci satu persatu kentang. Saat kentang semua selesai dikupas saya melihat tumpukan kulit yang sudah bersih. Alangkah sayangnya sudah disikat bersih lalu dibuang. Saat itu terpikir kalau memang kulit kentang bisa dikonsumsi namun belum tahu cara mengolahnya. Akhirnya saya olah sama dengan cara saya mengolah daging kentangnya. Alhamdulillah, respon positif banyak sekali saya dapatkan dari lahirnya kulit kentang ini. Mulai dari penjualan yang terus naik, diliput oleh media KOMPAS , diundang mengisi podcast, dan sampai liputan oleh TV Nasional Trans 7 pada program acara Cuan Bos.
Liputan Acara Cuan Bos TRANS 7 (Sumber:https://youtu.be/UC3577G4q8Y)
Dari kulit kentang ini pula Saladin bertahap bertransformasi menuju bisnis lestari, sehingga diperlukan juga melek digital yang kami tuangkan dalam sebuah konten di sosial media Saladin baik IG atau Tiktok. Alhamdulillah respon konten yang didistribusikan mendapatkan hasil yang luar biasa, Jangkaun konten menembus sampai jutaan, followers bertumbuh secara organik dari yang 4000 menjadi 37.800, dan konten yang juga ditonton sampai jutaan viewers. Tentunya hal ini berpengaruh meningkatkan penjualan, sampai kami mulai keteteran dan segera membutuhkan kapasitas ruang produksi lebih besar. Disamping itu, Saladin mulai mempelebar titik-titik distribusinya ke jaringan offiline. Memaksimalkan lagi media online untuk memperkuat branding. Mulai dari memanfaatkan pengaruh influencer/ endorse dan juga iklan digital berbayar/ Fb Ads.
Intagram Saladin
Untuk menunjang tujuan di atas Saladin memerlukan biaya dengan rincian sebagai berikut:
Total biaya yang dibutuhkan: Rp 43.000.000
Biaya-biaya yang dibutuhkan ini ditujukan untuk menunjang laju upscaling level Saladin. Dari jalan yang mungkin biasanya menggunakan gigi 3 bisa naik ke gigi 4-5. Melihat potensial pasar Saladin yang lebih bagus kedepannya seperti menjala sampai ekspor dan juga siap menang bersaing. Insya Allah saya menyakini dan layak untuk #BeraniNaikKelas melalui program #KMP2023 .