Sisters, resesi menjadi ancaman nyata bagi dunia termasuk Indonesia, bahkan beberapa waktu lalu Jokowi mengingatkan soal kondisi dunia saat ini yang ada dalam pusaran 'awan gelap' dan tahun depan ada kemungkinan terjadi badai besar atau ancaman resasi termasuk di Indonesia. Selain itu, beberapa negara termasuk Inggris saat ini juga tengah mengalami krisis di sektor finansial, termasuk krisis mata uang.
Indonesia sendiri saat ini juga termasuk negara yang mengalami pelemahan rupiah akibat pengetatan likuiditas global. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Indonesia harus bisa menaklukkan tiga tantangan dalam menghadapi ancaman resesi global yang akan menghantui dunia pada 2023 mendatang. Ketiga tantangan terkait bidang investasi yaitu soal kestabilan politik, konsistensi kebijakan serta daya beli masyarakat.
1. Deposito
Jenis investasi yang aman dilakukan salah satunya adalah deposito. Deposito adalah salah satu produk investasi berjangka yang keuntungannya bisa diambil dalam jangka waktu tertentu, mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, hingga 24 bulan.
2. Emas
Emas saat ini menjadi salah satu jenis investasi yang masih aman dilakukan untuk mengantisipasi dampak resesi pada 2023 mendatang.
3. Surat berharga yang diterbitkan oleh negara
Akhir-akhir ini investasi dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) juga mulai dilirik oleh kalangan millennial. Hal ini karena akses untuk membeli Surat Berharga Nasional sudah semakin mudah dan bisa dilakukan secara online.
Surat Berharga Nasional (SBN) adalah jenis investasi berupa surat utang yang bisa dibeli dari pemerintah. Investasi jenis ini juga menjanjikan keuntungan yang cukup besar, yakni lebih dari 6% dan cukup aman karena dijamin oleh pemerintah.
Ada 3 jenis Surat Berharga Negara (SBN) yang bisa dipilih, yakni: Saving Bond Ritel (SBR), berupa obligasi negara, Sukuk tabungan, berupa Surat Berharga Syariah Negara Obligasi Negara Ritel (ORI), berupa Surat Utang Negara yang dijual pada investor ritel.
4. Saham
Investasi di saham masih bisa dilakukan untuk menghadapi dan mengantisipasi resesi 2023. Meski begitu jika kamu memilih investasi di saham, sebaiknya investasi pada saham-saham yang bergerak pada sektor industri yang defensif, tetap bisa bertahan meskipun ada krisis.