Hai Sisters! Memiliki tujuan dalam hidup dan berusaha untuk menggapainya tentu hal yang baik. Namun, jika kamu sampai mengabaikan kesehatanmu dan lingkunganmu demi mencapai tujuan tersebut, bisa jadi kamu adalah seorang overachiever. Yuk, kenali ciri-ciri overachiever melalui artikel ini.
Overachiever, yang menjadi salah satu ciri pemilik kepribadian INTJ, merupakan sikap saat seseorang selalu berorientasi pada hasil akhir, tidak pernah puas dengan pencapaian yang sudah dicapai, tidak menyukai kritik dan kegagalan, dan menghalalkan segala cara untuk menyelesaikan tugas dan mencapai tujuannya.
Seorang overachiever sering terlihat sebagai workaholic yang abai dengan diri dan kondisi sekitarnya. Terkadang, sikap ini bisa terlihat positif, tetapi jika terus-menerus dilakukan, seorang overachiever rentan mengalami gangguan kesehatan fisik maupun mental.
Wajar jika seseorang bekerja keras untuk mendapatkan sesuatu. Wajar juga jika seseorang memberikan hadiah atau reward setelah dirinya berjuang keras untuk menggapai tujuannya. Namun, tidak demikian dengan seorang overachiever.
Seseorang dengan sikap ini tidak sekadar ambisius, tapi juga ingin selalu bekerja, selalu dibayangi ketakutan jika gagal, dan abai dengan diri dan lingkungannya. Selain itu, seorang overachiever juga akan memiliki ciri-ciri seperti berikut ini:
Jika hal tersebut terus-menerus dilakukan, seorang overachiever pada akhirnya akan rentan mengalami burnout, stres, depresi, bahkan tidak memiliki kehidupan sosial yang baik. Nah, untuk mengatasi sikap ini, ada beberapa hal yang bisa dilakukan, yaitu:
Saat kamu merasa akhir-akhir ini kok jadi nggak seimbang hidupnya, kok jadi lebih mudah marah, kok takut banget sama kritik, kok cemasnya sering timbul, coba deh pertimbangkan kembali pekerjaan atau ambisi yang sedang kamu kejar? Apakah masih realistis? Atau apakah lebih banyak efek negatifnya daripada positifnya?
Jika jawabannya tidak realistis atau efek negatifnya lebih banyak, kamu boleh lho menarik diri selangkah ke belakang atau “ngerem” sedikit, supaya kamu punya waktu untuk berpikir jernih sekalian mencari solusi untuk menyeimbangkan kembali ambisi dan kehidupanmu.
Seorang overachiever kadang bisa gila-gilaan, sampai abai untuk tidur, abai dengan waktu libur, dan lembur berhari-hari agar target yang dia mau tercapai atau supaya tidak mengalami kegagalan. Nah, coba deh pikirkan, sia-sia nggak sih kalau kamu bisa mencapai kesuksesan tetapi fisik dan mentalmu tidak sehat?
Jika terasa mulai lelah, jangan paksakan tubuhmu dan beristirahatlah, ya. Tidurlah dengan cukup, makanlah makanan yang sehat, dan seimbangkan juga dengan olahraga rutin.
Lakukan meditasisecara berkala biar kamu bisa lebih tenang dan berpikir jernih. Jangan lupa juga untuk memberikan hadiah untuk dirimu setelah sukses mencapai tujuan tertentu, ya.
Seorang overachiever akan cenderung mengalami rasa cemas karena takut gagal. Nah, untuk mengurangi rasa cemas yang berlebihan ini, coba deh sesekali lakukan kegiatan di luar pekerjaan rutinmu.
Kamu bisa lho melakukan hobi yang mungkin sudah lama ditinggalkan atau mencoba sesuatu yang baru, misalnya melukis,doodling, bermain musik, menjahit, atau memasak.
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain di dalam kehidupannya. Jadi, jangan tenggelam di duniamu sendiri dan akhirnya kamu lupa bahwa kamu masih punya sahabat dan keluarga.
Luangkan waktu secara berkala untuk melakukan quality time bersama atau sekadar menelpon orang-orang yang kamu sayangi.
Ini juga bisa menambah pandangan-pandangan baru dalam menjalani hidup, lho. Mendapat maupun memberikan dukungan kepada orang lain juga bisa mengurangi rasa cemas dan stres. Jadi, jangan sia-siakan orang di sekitarmu, ya.
Memang tidak ada salahnya berjuang untuk mimpimu. Tidak ada salahnya juga untuk sukses dan memenuhi setiap tuntutan pekerjaan. Namun, jangan selalu fokus pada hasil akhirnya, ya. Proses yang kamu alami, jatuh bangun, gagal, dan kritik, juga bisa membuatmu menjadi pribadi yang lebih kuat ke depannya.
Nah, jika kamu merasa mengalami ciri-ciri overachiever, apalagi jika sudah sampai mengganggu kesehatan mental atau fisikmu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikiater atau psikolog untuk mendapatkan saran dan penanganan terbaik untuk kondisimu. Semangat ya, Sisters!