Sisters, kamu pasti sudah tidak asing dengan istilalh Standard Operating Procedure (SOP), kan? Setiap orang yang pernah berkecimpung dalam sebuah bisnis atau setidaknya pernah bekerja menjadi karyawan tentu sudah paham sekali dengan istilah yang satu ini.
SOP kerap digunakan dalam bisnis dan juga perusahaan karena fungsinya yang sangat sesuai untuk memastikan arah jalannya bisnis maupun perusahaan tetap sesuai dengan strategi yang ditetapkan di awal.
Nah, ada beberapa fungsi SOP yang perlu diketahui oleh setiap pelaku usaha atau pemilik perusahaan. Karena, dengan mengetahui fungsi-fungsi ini, pelaku atau pemilik usaha dapat memahami pentingnya menyusun dokumen SOP. Simak, yuk!
1. Sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitas harian
Contoh, petugas gudang dapat mengetahui apa saja yang perlu dilakukan setiap harinya untuk memastikan tidak adanya kesalahan penghitungan stok opname, atau mungkin kesalahan-kesalahan lainnya yang meskipun kecil atau sepele tetap dapat mengganggu proses bisnis yang ada.
2. Mengidentifikasi potensi masalah dalam aktivitas pekerjaan
SOP tak hanya dapat digunakan untuk memberi tahu karyawan bagaimana seharusnya mereka mengerjakan tugas-tugas serta tanggung jawab yang diberikan, tetapi juga memberikan acuan target atau situasi ideal yang dapat dicapai dengan melakukan pekerjaan tersebut.
Tanpa mengikuti SOP, bisa jadi target tersebut akan mustahil untuk dicapai. Namun, bukan berarti dengan mengikuti SOP, target atau tujuan tersebut juga bisa diraih.
3. Memperlancar tugas setiap karyawan yang ada
Dalam SOP umumnya dijabarkan apa saja yang menjadi tanggung jawab dari posisi atau peran pekerjaan tertentu, dan juga cakupan kerjanya; sehingga ketika dalam perusahaan atau bisnis tersebut ada beberapa divisi atau departemen yang berbeda, setiap karyawan yang ada tetap dapat menjalankan fungsinya tanpa mengganggu fungsi divisi lain.
4. Memastikan kedisiplinan setiap tenaga kerja
Karena SOP adalah singkatan dari Standard Operating Procedure, tentunya SOP memiliki aturan standar atau ideal yang ingin dicapai oleh perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Oleh karena itu, dokumen SOP kerap digunakan sebagai acuan atau pedoman untuk memantau kedisiplinan seorang tenaga kerja.
Kapan saja seorang karyawan harus hadir di tempat kerja, berapa lama atau berapa jam kerja yang harus digunakan setiap harinya, sapaan khusus bagi pelanggan, dan bahkan aturan berpakaian umumnya dapat ditemukan di dalam SOP.
5. Memastikan tidak ada penyimpangan hukum
SOP diperlukan untuk memastikan perusahaan terhindar dari kerugian maupun ancaman hukum akibat tindak yang menyimpang. Tentunya, keselamatan pegawai dari kerugian maupun ancaman hukum tersebut juga diperlukan sehingga tak jarang SOP diatur dengan sangat ketat dan harus dipatuhi oleh setiap tenaga kerja yang tergabung.
Terkadang, dokumen SOP juga dikaitkan dengan kontrak kerja untuk memastikan setiap tenaga kerja mengetahui sampai di mana batasan yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam menjalankan operasional bisnis maupun perusahaan, baik yang dilakukan secara personal dan juga profesional.