Sisters, mungkin kamu tidak asing lagi dengan istilah saraf kejepit. Pinched nerve, atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan sebutan saraf kejepit, adalah suatu kondisi di mana saraf tertekan oleh bagian sekitarnya. Ketika kamu mengalami kondisi saraf terjepit, tubuhmu akan mengirimkan sinyal berupa rasa nyeri. Tentu sebaiknya kamu tidak remehkan tanda-tanda saraf kejepit, sebab kerusakan saraf bisa jadi besar. Kita tidak tahu pasti jika belum diperiksa.
Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan jaringan menekan saraf adalah mengalami luka, postur tubuh yang tidak baik dapat menambah tekanan pada tulang belakang dan saraf, rematik atau arthritis pergelangan tangan, stres dari pekerjaan yang berulang-ulang, aktivitas olahraga yang rentan cedera, serta berat badan yang berlebihan juga menekan saraf.
Pada beberapa kasus, salah satunya carpal tunnel syndrome (suatu kondisi yang terjadi pada jari menyebabkan rasa kesemutan); beberapa jaringan berkontribusi dalam memberikan tekanan pada saraf seperti pembesaran tulang atau penebalan yang akhirnya menjepit saraf. Umumnya kasus ini dialami oleh perempuan.
Tapi jangan khawatir, Sisters, saraf kejepit bisa disembuhkan dengan beberapa cara. Selain itu, agar tak gampang kambuh serta tak memperparah kondisinya, berikut ini adalah informasi seputar penyebab, gejala, hingga cara mengobatinya yang layak untuk kamu simak.
Gejala Saraf Kejepit
- Mati rasa, kebas, atau penurunan sensasi untuk ‘merasa’ di daerah yang banyak sarafnya, misalnya nyeri di leher atau punggung bagian bawah.
- Adanya sensasi sakit atau nyeri seperti terbakar yang menjalar ke luar.
- Kesemutan.
- Lemahnya otot pada bagian yang diduga mengalami saraf kejepit.
- Sering merasa kaki dan tangan tidak merasakan apa-apa.
- Rasa seperti ditusuk-tusuk jarum.
Terkadang gejala memburuk saat kamu berusaha untuk melakukan beberapa gerakan tertentu, seperti memutar kepala atau menegangkan leher.
Metode Pengobatan Saraf Kejepit
Ada beberapa cara mengobati penyakit ini:
- Mengonsumsi Obat-Obatan
Kamu bisa mengonsumsi beberapa jenis obat sesuai dengan anjuran dokter. Jika masih merasakan rasa nyeri yang tidak terlalu berat, dokter biasanya akan merekomendasikan obat pereda nyeri kepada pasien saraf kejepit yang bisa dengan mudah dibeli di apotek. Beberapa contoh obat pereda nyeri adalah ibuprofen, naproxen sodium, dan acetaminophen.
- Terapi
Tujuan dari terapi fisik tersebut adalah untuk mengatasi rasa nyeri yang timbul karena masalah saraf terjepit.
- Operasi
Dokter akan menyarankan tindakan ini apabila metode pengobatan lainnya tidak bisa memperbaiki kondisi saraf kejepit setelah 6 minggu. Terlebih jika muncul gejala baru seperti nyeri yang tak terkontrol, kelemahan atau mati rasa, sulit berjalan atau berdiri, sampai kehilangan kontrol atas usus maupun kandung kemih.
Tanpa penyebab yang jelas, tak sedikit orang yang masih bingung penyebab pasti dari masalah saraf kejepit. Kadang kala, mengangkat barang berat dengan cara yang salah, maupun memutar tubuh ketika mengangkat benda berat juga bisa memicu saraf kejepit. Oleh karena itu, untuk menghindari risiko terkena masalah kesehatan ini, usahakan tak mengangkat benda berat dengan cara yang salah, atau usahakan tumpuannya berada di lutut atau kaki, bukan punggung.