Nama saya Suningsih,umur 34 tahun. Saya berasal dari Aceh Tamiang. Saya merupakan salah satu dari anggota Serikat PEKKA “Wonder Woman” Kampung Lubuk Damar Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang. Saya bergabung di Kelompokk PEKKA ini sekitar 2 tahun yang lalu, banyak ilmu yang saya dapatkan sejak bergabung di Serikat PEKKA diantaranya tentang koperasi dan ilmu berwirausaha. Di Kelompok PEKKA diadakanlah tentang praktek membuat cemilan diantaranya untir-untir,rempeyek dan kue kacang intip. Di kelompok Pekka Wonderwoman ini lah awal mula saya mendapatkan ilmu dan memulai usaha ini yaitu produksi cemilan Untir-untir. Pada awal nya memproduksi untir-untir ini ukurannya besar seperti pada umumnya dan dipasarkan ke warung-warung terdekat. Namun usaha tersebut kurang menguntungkan terkadang justru rugi karena banyak yang tidak laku atau sering disebut ‘BS’. Kemudian saya pun mengikuti pelatihan sispreuner bisnis yang sebelumnya didaftarkan oleh Kak Linda dari PJ Serikat PEKKA Aceh Tamiang untuk mengikuti pelatihan sispreuner bisnis tersebut melalui zoom meeting.
Alhamdulillah, setelah mengikuti pelatihan sispreuner tersebut banyak sekali ilmu yang didapat untuk menjalankan bisnis. Saya mulai belajar membuat label melalui aplikasi CANVA dan memahami bahwa agar produk yang dijual itu laku kita harus memiliki brand sendiri mulai dari nama produk,kemasan,keunikan produk,label dan pemasarannya. Sejak saat itu saya mulai memikirkan apa sih keunggulan yang harus dikenalkan kepada konsumen dari produksi untir-untir, agar konsumen tertarik untuk membelinya. Setelah itu rekan-rekan anggota PEKKA menyarankan untuk merubah ukuran untir-untir menjadi kecil-kecil saja, munculah ide saya untuk memberi nama produk untir-untir dengan nama “UCIL” karena ukuran untir-untir nya kecil-kecil dan motto nya “renyahnya krees-krees”, tidak hanya itu kemasan dari produk tersebut juga dirubah yang awalnya hanya bungkus plastik biasa yang dijual diwarung kini menggunakan plastik pinguin yang kualitasnya bagus agar tahan lama dan terkesan mewah.Pemasaran produksi untir-untir pun saat ini tidak diecer ke warung-warung tetapi melalui sosmed FB,WA dan IG karena lebih menguntungkan dan tidak ada produk yang disebut ‘BS’ . Para konsumen kini lebih gampang untuk pesan untir-untir melalui sosmed dengan sebutan “UCIL” yang renyahnya kress-kress dan memang rasa dari untir-untir tersebut renyah bahkan BALITA juga sangat senang mengkonsumsinya, Jadi produk ini bisa dikonsumsi mulai dari usia > 2 tahun .
Pada awalnya saya juga tidak tahu apa W20 Sispreuner, yang ada dibenak saya dengan kata “sispreuner” itu ya berhubungan dengan pelatihan bisnis seperti tahun sebelumnya yang saya pernah ikuti. Saya pun setuju saja setelah didaftarkan oleh Kak linda PJ Serikat PEKKA Aceh Tamiang dan tergabunglah saya di grup WA “Peserta Sispreuneur W20”, dari grup ini juga saya baru tahu bahwa ini adalah sebuah kompetisi dimana peserta diwajibkan membuat artikel dengan petunjuk-petunjuk yang telah diarahkan melalui zoom. Dengan berbekal hasil zoom yang sinyalnya terganggu dan menyimak komentar-komentar digrup saya pun mulai membuat artikel ini. Selain menambah ilmu saya juga sangat berharap bisa menang misalnya nanti saya menang hadiahnya akan saya kontribusi 10% ke Serikat PEKKA Aceh Tamiang lalu keluarkan zakat hartanya dulu baru sisanya untuk mengembangkan usaha untir-untir tersebut, untuk membeli bahan dan barang produksi misalnya wajan besar,tabung gas dll.
Saya memiliki keinginan besar untuk menjadi orang yang lebih maju dan sukses, ingin membuat rumah khusus produksi untir-untir dan merekrut tenaga kerja yang banyak.