Hai Sister!
Perkenalkan aku Indra, perempuan berusia 29 tahun dengan status masih single. Aku membuat usaha Jasa Newborn Photography bernama Swari Studio (silakan berkunjung @swaristudio). Usaha ini berawal dari rasa ingin tahuku tentang bakat apa yang aku punya yang kemudian membuatku banyak mencoba hal baru. Mulai dari membantu saudara berjualan makanan, hingga membuat kerajinan tangan rajut untuk studio foto. Disinilah awal mula bisnis ini dirintis karena kecintaanku dengan dunia anak-anak. Memulai usaha saat pandemi juga menjadi tantangan sendiri bagiku yang masih sangat awam dengan dunia newborn photography. Namun, aku bersyukur usaha yang belum launching resmi waktu itu sudah ada peminatnya
Usaha studio foto seperti yang aku bangun ini bisa dibilang sudah banyak, baik yang bisa include foto keluarga atau hanya foto sendiri. Namun tidak hanya sekadar itu, ada hal yang ingin aku berikan untuk semua klien yaitu kenangan bersama keluarga besar (orang tua, adik/kakak) tanpa ada biaya tambahan. Alasannya karena biaya persalinan yang sudah cukup besar dan kehadiran seorang bayi yang baru lahir sangat dinanti sehingga momen ini harus diabadikan dengan baik. Saat di awal studio foto ini berjalan, aku masih kesulitan dalam menghasilkan karya terbaik meskipun aku sudah melakukan yang terbaik. Adanya keterbatasan ilmu, tools, dan modal yang saat itu aku punya belum bisa sesuai dengan ekspektasi. Bahkan ada beberapa tools yang mengharuskan aku selalu sewa setiap sesi foto hingga saat ini. Harga properti foto, biaya pelatihan yang bisa dibilang masih mahal, dan aku yang masih bertahan dengan tools yang ada menjadi keterbatasanku dalam mengembangkan usaha ini dengan cepat. Meskipun begitu aku selalu berusaha untuk memaksimalkannya.
(Testimoni & Ulasan dari beberapa klien Swari Studio)
Dalam berbisnis selalu menemukan suka dukanya, tidak lepas bisnis studio foto juga. Pernah satu hari aku sesi foto dari pagi hingga malam. Namun hal itu tidak membuatku menyerah. Pernah juga waktu pesan ojek online dapat harga yang tidak masuk akal padahal jaraknya dekat. Namun meskipun begitu tetap ada sukanya, kami selalu bertemu dengan keluarga yang sangat baik hingga sering dibawain makanan waktu pulang. Dengan hasil yang masih minim dan jauh dari ekspektasi, aku bersyukur selalu mendapatkan apresiasi baik dari pelanggan. Hal ini lah yang membuatku semangat untuk tetap berproses. Karena dalam 2 tahun aku masih bekerja formal, sesi foto hanya bisa dilakukan Sabtu-Minggu, tanggal merah atau memanfaatkan jatah cuti 12 hari. Bisa dibilang progressnya cukup lambat dan sempat off selama kurang lebih 5 bulan karena proses resign. Secara bertahap aku juga mulai mengupgrade ilmu tentang newborn photography dengan mengikuti kelas online juga offline, dari free hingga berbayar. Kemudian bergabung ke komunitas pengembangan diri, parenting, fotografi hingga spesifik newborn fotografi juga menjadi upayaku untuk berkembang.
Aku berharap Swari Studio bisa berkembang menjadi lebih baik dan bisa dikenal banyak orang. Bisa memberikan yang terbaik untuk semua klien dan menjadi salah satu pilihan untuk keluarga kecil maupun pasangan muda dalam mengabadikan moment bersama Swari Studio dengan harga yang tetap terjangkau. Selain itu aku juga ingin memiliki studio foto yang cukup nyaman dan luas, agar klien lebih nyaman. Dengan mengikuti program #sispreneur aku berharap semoga bisa menjadi kesempatan yang baik untuk Swari Studio untuk mengupgrade diri, skill, dan relasi usaha kedepannya baik untuk aku, tim, maupun kemajuan studio foto ini.
(Hasil Karya Swari Studio)