Sisters, Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi salah satu sumber modal usaha yang bisa kamu dapatkan. KUR merupakan program pembiayaan bersubsidi dari pemerintah bagi pelaku usaha, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Meski program pemerintah, namun penyaluran KUR dilakukan oleh perbankan mitra pemerintah.
Bunga pinjaman KUR yang dibebani ke nasabah saat ini sebesar enam persen per tahun. Lebih rendah dibanding bunga pinjaman bank non-KUR yang rata-rata sembilan persen per tahun. Pinjaman KUR sangat tepat untuk memulai usaha maupun mengembangkan bisnis. Namun menggunakan KUR sebagai modal usaha tetap harus dengan perencanaan dan perhitungan agar dapat memberi keuntungan maksimal.
Berikut tips memulai bisnis dengan modal pinjaman KUR agar memberi penghasilan, seperti dikutip dari Cermati.com.
1. Pakai pinjaman sesuai tujuan bisnis
Sebelum mengajukan pinjaman KUR, pastinya kamu sudah membuat rencana bisnis yang matang di awal. Termasuk menetapkan tujuan bisnis yang jelas, seperti akan menjalankan usaha apa, bagaimana cara menjalankannya, apa saja yang diperlukan untuk bisnis dan berapa kebutuhan dananya. Misalnya bahan baku, sumber daya manusia, bahan bakar, dan sebagainya. Jadi, begitu pinjaman KUR cair, kamu bisa langsung fokus mengalokasikan uang untuk kepentingan bisnis tersebut. Bukan untuk keperluan pribadi, apalagi dipakai buat membiayai gaya hidupmu dari kredit usaha ini.
2. Eksekusi di waktu yang tepat
Ide dan rencana bisnis tetap akan menjadi seperti itu tanpa eksekusi. Yaitu aksi nyata untuk mewujudkan ide atau rencana bisnis yang sudah dirancang matang. Modal pun sudah siap dengan mengandalkan pinjaman KUR. Eksekusi ide atau rencana bisnis harus dilakukan di waktu yang tepat. Misalnya saat kondisi ekonomi sedang stabil, ada potensi untuk berkembang setelah dilakukan riset pasar, atau ketika kamu sudah bisa fokus dan belajar untuk menanamkan dalam diri sikap seorang entrepreneur. Memulai dan mengembangkan bisnis di waktu yang tepat diharapkan dapat membuka jalan yang mulus terhadap kelancaran usahamu. Hasilnya pun akan maksimal.
3. Buat pembukuan yang rapi
Dalam menjalankan usaha, harus ada pembukuan yang mencatat arus kas uang yang masuk dan keluar. Jadi, kamu akan lebih mudah dalam melakukan evaluasi mingguan, bulanan, atau tahunan. Kamu juga tahu berapa keuntungan yang diterima. Kamu dapat memisahkan pembukuan berdasarkan kategori. Pertama, kategori biaya operasional. Kedua, pembukuan untuk kategori penjualan. Dan ketiga, pembukuan kategori kewajiban utang, termasuk berapa pinjaman KUR yang sudah dibayar dan berapa sisa utang yang masih harus dilunasi.
4. Pisahkan rekening pribadi dan usaha
Penting memisahkan antara rekening pribadi dan bisnis sejak awal untuk menghindari dana tercampur aduk. Dengan pemisahan ini, kamu terhindar dari rasa memiliki banyak uang yang sejatinya bukan uang pribadi. Alhasil, gaya hidupmu tetap terkontrol. Kamu dapat menggunakan dana usaha dengan bijak, yaitu untuk kepentingan usaha dan membayar cicilan pinjaman KUR.
5. Disiplin membayar cicilan pinjaman
Kalau sudah ada pembukuan dan pemisahan rekening yang jelas, kamu akan tahu dengan jelas berapa keuntungan setiap bulan atau saban tahun. Jadi, tidak bertanya-tanya lagi, ke mana larinya keuntungan bisnis. Pastikan dengan keuntungan ini, kamu disiplin membayar cicilan pinjaman KUR beserta bunganya setiap bulan. Kalau enam persen per tahun, berarti 0,5 persen per bulan. Disiplin membayar cicilan pinjaman KUR akan membuat beban keuanganmu berkurang.
6. Ajukan KUR sesuai kebutuhan
Pastikan menggunakan pinjaman KUR untuk keperluan usaha, bukan kepentingan pribadi. Memakai dana KUR untuk keinginan pribadi yang sifatnya konsumtif hanya akan membawamu dalam masalah besar. Bukannya memberi penghasilan, justru menghabiskan tabungan pribadi untuk membayar cicilannya. Tetapi jika dipakai untuk usaha, dan bisnis leverage-nya semakin besar, maka akan memberikan keuntungan yang besar pula.
Penting juga untuk selalu menjaga arus kas bisnis tetap baik dan sehat agat mampu membayar cicilan pinjaman KUR tepat waktu. Terhindar dari tunggakan utang ataupun denda keterlambatan yang dapat membuat jumlah utang semakin bengkak. Selain itu, riwayat kreditmu di Sistem Layanan Informasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (SLIK OJK) tetap bagus, dan kepercayaan bank kepadamu akan meningkat.