Sisters, saat akan membuka cabang baru, seringkali kita dibuat bingung menentukan siapa orang yang cocok untuk ditempatkan sebagai kepala cabang maupun team leader. Karena kamu perlu menempatkan bukan hanya karyawan yang terampil dan bertanggung jawab, tetapi juga bisa dipercaya karena kamu tidak sepenuhnya bisa mengawasi cabang baru setiap hari. Apalagi jika cabang baru ini berada di kota lain, jauh dari lokasi head office dan tempat tinggalmu.
Memang sih, mencari orang yang bisa dipercaya saat ini sangat susah. Tapi pasti ada.
Mengutip dari Cermati.com, berikut ini cara memilih atau mencari orang kepercayaan untuk cabang baru. Simak, yuk!
Tunjuk anggota keluarga atau sahabat
Salah satu orang yang bisa kamu percaya saat ini mungkin adalah keluarga, karena kamu sudah kamu tahu betul sifat dan karakternya. Misalnya kakak, adik, atau saudara sepupu yang sudah akrab denganmu.
Jika kamu memilih sahabat baik, pilihlah yang sudah terbukti dapat kamu jadikan orang kepercayaan yang mengelola cabang bisnis barumu.
Rekrut SDM baru dan beri pelatihan
Jika tidak ada anggota keluarga dan sahabat, kamu bisa melakukan perekrutan sendiri atau menggunakan jasa konsultan rekrutmen karyawan. Cara ini bertujuan agar kamu mendapatkan karyawan baru sesuai keinginan.
Setelah mendapatkan yang tepat, bekali mereka dengan pelatihan keterampilan serta menumbuhkan jiwa jujur, kreatif, dan mandiri. Dengan begitu, kamu akan memiliki karyawan yang unggul dan bisa dipercaya untuk memimpin cabang bisnis barumu. Tentu saja disesuaikan dengan gaji dan tunjangan yang memadai agar loyalitas dan makin semangat bekerja dalam mencapai target perusahaan.
Ada hitam di atas putih
Maksudnya adalah perjanjian kerja atau kontrak kerja. Ini untuk memastikan atau menegaskan hak dan kewajiban kamu sebagai pemberi kerja dan karyawan sebagai pekerja. Jika karyawan terbukti melakukan pelanggaran berat, seperti mencuri atau menggelapkan aset dan lainnya, maka akan langsung dipecat atau diberhentikan.
Agendakan rapat dan evaluasi rutin
Belum tentu karyawan baru yang didapatkan dari proses rekrutmen sudah memenuhi kriteria kamu. Bisa saja dalam praktiknya, karyawan melakukan perbuatan tidak baik terhadap bisnismu. Jadi, kamu tidak boleh melepas begitu saja pengelolaan cabang bisnis baru ini. Tetap lakukan rapat dan evaluasi rutin. Misalnya dua kali dalam seminggu.
Rapat akan menjadi momen di mana kamu dan karyawan di cabang baru akan bertemu dan saling berkomunikasi tentang banyak hal, seperti pencapaian target, laporan keuangan, kendala kerja, persaingan, dan lainnya. Sementara evaluasi kerja juga mesti dilakukan untuk mengetahui apakah karyawan sudah bekerja secara produktif atau belum, apakah pantas diberi apresiasi atau teguran, dan lainnya.
Dengan demikian, kamu dapat mengambil langkah yang tepat terhadap karyawan tersebut. Jika memang berkinerja bagus, bisa diberi reward. Kalau ternyata kurang memuaskan, kamu dapat mengambil langkah teguran atau pemutusan hubungan kerja.
Pastikan pula kamu rutin melakukan evaluasi kinerja keuangan. Cek arus masuk dan keluar secara jeli. Bila ada kejanggalan, tanya langsung pada pemimpin cabang. Apakah akibat terjadi kebocoran anggaran, ‘permainan’ karyawan, atau karena ketidaktelitian.
Kamu pernah ada pengalaman mempekerjakan karyawan baru yang berasal dari anggota keluarga maupun lingkungan pertemanan, Sisters?