Sisters, sekarang ini sudah semakin banyak layanan website berbasis template di mana penggunaannya mudah dan tetap tampak profesional. Tapi, sayangnya ada bisnis yang tidak memerhatikan desain website perusahaan, termasuk pertimbangan logo, warna, dan teks, serta hal yang juga sangat penting, yakni tombol “call to action” atau CTA. Nah, sebesar 70% situs web tidak memiliki CTA yang tepat.
Tombol CTA ternyata juga berpengaruh pada angka penjualan, lho, Sisters. Semua ini memang bagian dari user experience (UX) yang perlu kamu ketahui secara luas.
Tombol CTA yang efektif biasanya mudah dilihat, dirancang sedemikian rupa sehingga orang tidak bisa menahan diri untuk mengklik. Itulah sebabnya mereka biasanya berupa tombol tebal yang berisi ajakan bertindak tertentu (mis. “Pelajari lebih lanjut” atau “Beli sekarang”).
Dengan cara ini pengunjung situs web dan pengguna aplikasi dapat dipimpin melalui corong penjualan dari satu tahap ke tahap lainnya membantu mereka untuk mempelajari detail tentang produk atau layanan.
Lalu, apa yang membuat tombol CTA ini berfungsi efektif dan bisa meningkatkan penjualan? Simak beberapa strategi pendukung CTA yang menarik berikut ini, yuk!
1. Pemilihan warna mencolok
Sangat penting untuk memilih warna dan bentuk tombol yang menarik. Percayalah bahwa mood dan perilaku manusia sangat terkait dengan lingkungan visual.
Ketika mata kita melihat warna, mereka terhubung dengan otak yang memberi sinyal ke sistem endokrin melepaskan hormon yang bertanggung jawab atas perubahan suasana hati dan emosi. Ilmu psikologi memiliki cabang khusus yang didedikasikan untuk pengaruh berbagai warna dan bentuk pada kesadaran kita. Salah satu triknya, kamu bisa memahami arti dari masing-masing warna.
Ada satu kondisi yang sangat penting untuk diingat saat memilih warna untuk CTA: tombol dan warna latar belakang harus cukup kontras sehingga CTA akan menonjol dari komponen UI (user interface) lainnya.
2. Penggunaan bentuk yang sesuai
Unsur lainnya yang perlu dipahami, yakni bentuk. Bentuk tak bisa begitu saja diartikan sesuka hati. Setiap bentuk punya makna. Setelah mengetahuinya, coba cocokan dengan citra perusahaan/bisnismu.
3. Tentukan ukuran yang efektif
Elemen penting lainnya, yakni ukuran. Tombol CTA yang menarik biasanya cukup besar untuk ditemukan dengan cepat tetapi tidak terlalu besar sehingga komposisi visual dan tata letak tidak akan mengganggu visual.
4. Berikan instruksi
Ada alasan mengapa beberapa website perusahaan besar menggunakan kata kerja pada setiap tombol CTA. Kata kerja sesuai dengan tindakan, sehingga kata-kata seperti “tambahkan ke keranjang,” “tambahkan ke daftar keinginan,” dan “masuk” merangsang pengunjung untuk melakukan sesuatu.
Demi menciptakan konsisitensi, CTA kamu harus berada di tempat yang sama pada setiap halaman, terutama jika item tindakan adalah sesuatu yang mungkin ingin diselesaikan pengguna dari halaman mana pun di situs kamu, seperti “tambahkan ke troli” atau “check out.”