Hai Sisters! Industri e-commerce saat ini sedang jadi tren di Indonesia, seiring dengan penetrasi internet yang semakin kuat dan perkembangan teknologi dan informasi digital yang semakin canggih.
Dengan berbagai aplikasi dan layanan yang dekat dengan kehidupan generasi muda, tentu saja industri e-commerce saat ini menjadi salah satu bidang yang menarik bagi kaum muda, khususnya generasi Z untuk berkarir.
Selain itu, fasilitas penunjang di kantor seperti ruang rekreasi berwarna-warni, snack, hiburan, serta lingkungan kerja yang dipenuhi talenta muda, membuat perusahaan e-commerce banyak jadi incaran para pencari kerja.
Nah, ada beberapa tips yang bisa dilakukan, jika ingin bersaing untuk terjun ke industri e-commerce. Simak yuk!
Seseorang harus terlebih dulu merefleksikan diri dan mencari tahu keahlian apa yang bisa ditingkatkan demi mendapatkan posisi yang diinginkan. Meski butuh waktu dan usaha, tetaplah bersemangat dan terus tingkatkan kemampuanmu. Percayalah, waktu dan usahamu ini akan menjadi investasi karir yang tidak akan kamu sesali,Sisters.
CV merupakan kesan pertama dari setiap pelamar. Tim HR di perusahaan ternama biasanya menerima ratusan bahkan ribuan CV setiap bulannya. Sehingga, mereka seringkali tak punya waktu membaca CV panjang.
Susun CV mu dengan singkat namun jelas dan bisa menjelaskan seluruh pengalamanmu. Sebaiknya gunakan layout yang sederhana sehingga CV-mu mudah di-skim atau dibaca cepat oleh tim HR.
Saat mendapatkan undangan wawancara, segeralah mencari tahu tentang perusahaan e-commerce yang dituju, termasuk informasi atau berita terkini tentang mereka.
Menurut Samuel, hal ini membantumu untuk lebih siap jika ada pertanyaan terkait. Pelajari juga soal industrinya karena pengetahuan ini bisa menjadi nilai tambah.
Selain itu, pelamar juga bisa mencari tahu profil pewawancara. Ini berguna apabila dibutuhkan pertanyaan yang relevan dengan latar belakang pewawancara, atau sekadar melempar topik pencair suasana.
Saat wawancara, kamu bisa menampilan diri sebagai orang yang percaya diri, mau belajar, dan siap menjadi bagian dari tim perusahaan tersebut. Namun, tetaplah menjawab pertanyaan dengan jujur, bersikap sewajarnya dan tetaplah menjadi diri sendiri.
Pewawancara atau rekruter sesungguhnya akan lebih menghargai calon karyawan yang jujur akan kekuatan dan kelemahan dirinya sebagai tanda pengenalan akan diri.
Siapa tahu dengan memahami kekuatan dan kelemahanmu, kamu justru bisa ditawarkan posisi yang lebih sesuai dengan kemampuanmu, Sisters.
Setelah berhasil melewati rangkaian wawancara dan mendapatkan penawaran gaji. Pertimbangkanlah itu dengan matang.
Jumlah gaji yang akan kamu dapatkan setiap bulannya memang penting, namun jangan lupa, ada faktor lain yang perlu kamu pertimbangkan juga, lho, Sisters.
Penawaran terkait asuransi atau fasilitas kesehatan, program pengembangan karir di perusahaan, dan kesempatan belajar langsung dari ahlinya termasuk hal-hal yang bisa jadi bahan pertimbangan.
Bisa jadi saat ini kamu mungkin belum mendapatkan gaji yang kamu inginkan saat ini, tapi dengan kesempatan belajar yang tersedia di perusahaan, nantinya karir kamu bisa melesat dengan cepat.
Nah, gimana, kamu sudah menerapkan beberapa tips diatas, Sisters?