Hai Sisters! Bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah. Selain menjadi momentum untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya. Banyak usaha yang mendapat rezeki melimpah dari datangnya bulan suci ini.
Contohnya usaha yang menjual baju lebaran, kebutuhan rumah tangga, oleh-oleh, dan masih banyak lagi.
Produk-produk tersebut biasanya penjualannya melonjak mulai dari sebelum hingga saat bulan Ramadan. Sehingga, tak heran jika bulan ini menjadi momen yang tepat untuk mengembangkan bisnis.
Nah, untuk memanfaatkan momen ini, tentu kamu harus tahu berbagai tren bisnis yang berpotensi muncul di bulan Ramadan, serta cara memanfaatkan tren-tren tersebut.
Di artikel ini, kita akan membahasnya secara mendalam. Tapi sebelum itu, mari kita lihat prospek bulan Ramadan bagi para pebisnis!
Tahukah kamu? Bulan Ramadan tidak hanya memicu peningkatan jumlah konsumen, tapi juga jumlah orang yang tertarik untuk memulai bisnis online. Terhitung pencarian untuk keyword “cara menjadi penjual online” meningkat sebesar 44%.
Dengan semakin ramainya pasar digital di Indonesia. Berikut adalah beberapa perilaku konsumen yang terdeteksi:
Sebanyak 39% konsumen mengaku bahwa mereka sudah merencanakan belanja untuk kebutuhan bulan Ramadhan satu bulan sebelumnya . Bahkan, 20% konsumen berkata bahwa mereka sudah selesai berbelanja saat Ramadhan baru dimulai.
Semakin mudah bisnismu dijangkau via online, semakin besar pula kemungkinan produk kamu sukses di bulan Ramadan.
Faktanya, akses online memang menjadi salah satu faktor penting di bulan Ramadhan tahun ini. Karena, 42% konsumen semakin jarang berbelanja di toko fisik.
51% dari mereka malah lebih sering berbelanja via online. Alasannya? Mereka merasa bahwa belanja online tiga kali lebih aman dibanding belanja di toko fisik.
Buktinya saat ini 55% orang Indonesia lebih sering menggunakan layanan pesan makanan via online. Bagi bisnis kuliner yang tidak menyediakan layanan pesan antar, tentu ini adalah peluang yang terlewatkan.
Oleh karena itu, pastikan bisnismu sudah menggunakan platform online. Sehingga, calon konsumen bisa lebih mudah mengakses produk atau layananmu.
Di bulan Ramadhan, banyak orang yang mengejar pahala dengan cara berbagi ke sesama. Entah itu berbagi ke panti asuhan, masjid, atau ke anggota keluarga yang membutuhkan.
Tak heran jika pencarian untuk keyword “donasi” mengalami peningkatan dua kali lipat di bulan Ramadan. Bahkan volume pencarian untuk keyword “kirim makanan” dan “kirim parcel” meningkat sebesar empat kali lipat.
Selain itu, 91% konsumen mengaku bahwa mereka terlibat dengan kegiatan amal selama bulan Ramadan.
Dulu, orang-orang menghabiskan waktu di bulan Ramadan dengan berkumpul bersama teman atau sanak saudara. Tapi, hal ini sulit dilakukan di masa pandemi karena semuanya mesti terpisah jarak.
Jadi, untuk mengisi waktu saat berpuasa, banyak orang yang mencari hiburan di internet. Buktinya, pencarian topik hiburan di Google meningkat dua kali lipat di bulan Ramadhan.
Tidak hanya itu, 41% pengguna internet di Indonesia juga jadi lebih sering mencari hiburan di platform streaming seperti YouTube.
Saat mencari hiburan digital, 48% konsumen juga berkata bahwa mereka lebih sering menggunakan perangkat mobile, seperti handphone dan tablet.
Berdasarkan data tersebut, kamu dapat menyajikan konten digital yang mampu menghibur target konsumen. Terutama konsumen yang menggunakan perangkat mobile.
Dengan banyaknya konsumen yang mencari hiburan digital, influencer menjadi semakin populer. Sebab, mereka seringkali menampilkan konten yang menarik.
Berdasarkan riset di bulan Ramadan, 80% konsumen mengaku bahwa mereka mengikuti akun public figure di Facebook. Dan 46% dari mereka setuju bahwa public figure dan selebritis dapat mempengaruhi keputusan mereka dalam berbelanja.
Dengan begitu, untuk memaksimalkan peluang bisnis di masa Ramadan, kamu dapat bekerja sama dengan influencer untuk mempromosikan bisnismu.
Ini adalah cara yang bagus untuk meningkatkan awareness bisnismu. Selain itu, jika produkmu dipromosikan influencer yang tepat, produkmu akan menjadi lebih kredibel.
Jadi., sudah siap jualanmu melonjak di bulah Ramadan ini?