Bagi para pelaku usaha baik UMKM maupun perusahaan besar, wajib membuat laporan keuangan untuk tahu berapa jumlah pengeluaran dan pemasukan. Jadi, kamu bisa menghitung seberapa besar keuntungan yang didapatkan. Tapi sangat disayangkan, sampai saat ini masih banyak pelaku bisnis, khususnya UKM yang masih mengabaikan laporan keuangan. Dampaknya adalah, keuangan bisnis menjadi tidak terkontrol dengan baik, uangmu habis begitu saja, dan pada akhirnya kamu tidak bisa mengembangkan bisnis UKM-mu, yang pada akhirnya bangkrut.
Hal itu terjadi kemungkinan besar dikarenakan kamu tidak memahami cara membuat laporan keuangan bisnis. Nah, agar para pelaku UKM mampu menjalankan bisnisnya dengan lancar dan berkembang, mungkin bisa mencoba tips berikut ini.
Untuk membuat laporan keuangan, seperti yang sudah diuraikan di awal paragraf, kamu harus mempersiapkan beberapa buku catatan transaksi keuangan, di antaranya:
- Buku Kas
- Buku Persediaan Barang
- Buku Pembelian Barang
- Buku Penjualan
- Buku Biaya
- Buku Piutang
- Buku Utang
Untuk lebih jelasnya, transaksi penjualan dan pembelian dapat dilihat pada tabel berikut ini.
1. Transaksi Penjualan
Buku yang dilibatkan saat transaksi penjualan |
|
Penjualan Tunai |
Penjualan Kredit |
1. Buku Penjualan |
1. Buku Penjualan |
2. Buku Kas |
2. Buku Piutang |
3. Buku Persediaan Barang |
3. Buku Persediaan Barang |
2. Transaksi Pembelian
Buku yang dilibatkan saat transaksi pembelian |
|
Pembelian Secara Tunai |
Pembelian Secara Kredit |
1. Buku Pembelian |
1. Buku Pembelian |
2. Buku Kas |
2. Buku Utang |
3. Buku Persediaan Barang |
3. Buku Persediaan Barang |
Setelah memahami gambaran di atas, yang harus kamu lakukan pertama kali adalah menghitung jumlah modal dan utang. Ini diperlukan untuk membuat neraca awal. Hitung jumlah modal dan utang secara sederhana seperti contoh berikut ini.
1. Uang tunaimu sekarang misalnya Rp6.000.000
2. Persediaan barang Rp30.000.000
3. Utang total sejumlah Rp10.000.000
4. Modal sebesar Rp26.000.000
Setelah itu, kamu baru bisa membuat neraca awal. Dari angka di atas, kamu dapat membuatnya seperti berikut.
Aktiva |
Saldo |
Pasiva |
Saldo |
Kas |
6.000.000 |
Utang |
10.000.000 |
Persediaan Barang |
30.000.000 |
Modal |
26.000.000 |
Saldo Keseluruhan |
36.000.000 |
Saldo Keseluruhan |
36.000.000 |
Dengan begitu, kamu tahu bahwa kondisi neraca awal UKM-mu berada pada titik seimbang di angka Rp36.000.000. Lalu kamu isi atau buat buku kas, buku penjualan, buku biaya, dan lain-lain seperti yang telah disebutkan pada tujuh jenis buku di atas. Untuk menyusun tiap-tiap buku laporan, kamu hanya perlu membuat kerangka atau tabel seperti berikut ini:
Judul (misalnya, Buku Kas)
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
Langsung pada contoh kasus, misalnya kamu adalah pemilik UKM “Mitra X” yang berkonsentrasi pada usaha dagang kebutuhan pokok. Pada tanggal 6 Januari 2010, kamu melakukan transaksi penjualan dengan seorang pelanggan bernama Tn. Yth dan kamu berhasil menjual 1 ton beras, 1 ton gula pasir, dan 100 botol kecap dengan harga keseluruhan Rp17.000.000. Satu hari kemudian kamu membayar tagihan telepon dan rekening listrik sebesar Rp450.000. Dengan transaksi tersebut, buku yang akan dipengaruhi, antara lain:
1. Buku Kas
2. Buku Penjualan
3. Buku Persediaan
4. Buku Biaya
Jika ditulis dalam bentuk laporan, akan tergambar seperti berikut.
1. Buku Kas
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
5/1/2010 6/1/2010 |
Saldo Kas Awal Penjualan Tunai |
6.000.000 17.000.000 |
6.000.000 23.000.000 |
2. Buku Penjualan
Tanggal |
Keterangan |
Jumlah |
6/1/2010 |
Penjualan Tunai |
17.000.000 |
3. Buku Persediaan
Tanggal |
Nama Barang |
Satuan |
Dibeli |
Dijual |
6/1/2010 |
Beras Gula Kecap |
Kg Kg Botol |
1000 1000 100 |
Setelah satu hari kemudian, kamu mengeluarkan biaya untuk membayar tagihan telepon dan rekening listrik sebesar Rp450.000. Buku yang dipengaruhi adalah sebagai berikut:
1. Buku Kas
Tanggal |
Keterangan |
Debet |
Kredit |
Saldo |
5/1/2010 6/1/2010 7/1/2010 7/1/2010 |
Saldo Kas Awal Penjualan Tunai Bayar Telepon Bayar Listrik |
6.000.000 17.000.000 |
200.000 250.000 |
6.000.000 23.000.000 22.800.000 22.550.000 |
2. Buku Biaya
Tanggal |
Keterangan |
Jumlah |
7/1/2010 7/1/2010 |
Bayar Telepon Bayar Listrik |
200.000 250.000 |
Dari semua laporan tersebut, jika kamu ingin menghitung pendapatan, caranya sangat mudah sekali yaitu dengan menggunakan rumus berikut ini.
Harga Pokok = Saldo Persediaan Awal + Pembelian – Persediaan Akhir
Laba Kotor = Penjualan – Harga pokok pembelian
Laba Bersih = Laba Kotor – Biaya
Dengan mengetahui prinsip dasar laporan keuangan sederhana untuk UKM ini, setidaknya kamu bisa lebih mudah mengetahui posisi keuangan usahamu, sehingga kamu juga memahami bagaimana menjalankan bisnis dan menghadapi persaingan ke depannya.