Hai Sisters! Ternyata masih banyak orang yang melakukan kesalahan dalam personal branding. Hal itu berakibat fatal karena apa yang telah dibangun menjadi tak maksimal hasilnya.
Membangun personal branding bukanlah hal yang sulit. Meski begitu, dibutuhkan tingkat konsistensi serta kehati-hatian yang tinggi dalam melakukannya.
Oleh karena itu, kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan dalam penerapannya harus dihindari sebisa mungkin.
Kira-kira apa saja kesalahan tersebut? Simak di bawah ini yuk, Sisters!
1. Tidak mempunyai persiapan matang
Sisters, bicara mengenai personal branding tentu berkaitan dengan jangka waktu yang cukup panjang.
Kebanyakan orang tidak sabar dalam penerapannya sehingga melupakan hal-hal penting saat persiapan.
Di awal proses sebelum mengemas diri dengan sedemikiran rupa, persiapkan dulu secara matang dengan mengajukan beberapa pertanyaan dengan diri sendiri:
Proses yang panjang tentu dibutuhkan persiapan yang matang.
2. Berpura-pura menjadi orang lain
Sering kali orang-orang tidak percaya diri menunjukkan sisi orisinalitas dirinya saat membangun personal branding.
Mereka lebih suka menjadi orang lain agar disukai banyak orang. Sampai saat ini masih banyak yang melakukan kesalahan dalam membangun personal branding yang satu ini.
Sebagai contoh, di media sosial orang-orang lebih suka berpenampilan layaknya orang-orang pada umumnya daripada menunjukkan penampilan dirinya sendiri.
Padahal, menurut Entrepreneur, orisinalitas menjadi kunci utama dalam membangun personal branding.
Dengan kamu berpura-pura menjadi orang lain, kemungkinan besar orang-orang yang menyukaimu hanya bersifat sementara.
Setelah tahu dirimu yang asli seperti apa, mereka akan menjauh karena lebih suka kamu menjadi orang lain.
Oleh karena itu, jadilah dirimu sendiri, apa pun kelebihan dan kekuranganmu.
3. Tidak menentukan tujuan
Sebenarnya ini merupakan kesalahan personal branding yang paling umum. Masih ada beberapa orang yang tidak tahu apa tujuan dalam melakukannya.
Dilansir dari The Muse, tentukan fokus tujuan apa yang ingin kamu bangun. Dengan begitu, kamu akan lebih konsisten dalam melakukannya.
Dalam melakukan personal branding, kamu tidak perlu menguasai semua keahlian karena itu adalah hal yang sulit.
Cukup fokus kepada keahlianmu yang sekarang dan kembangkan secara perlahan-lahan.
Sebagai contoh, kamu seorang blogger. Fokuskan tujuanmu untuk menjadi blogger yang handal dengan senantiasa membuat konten-konten yang sesuai dengan topikmu.
Setelah itu, tentukan juga target audiens yang tepat agar kamu dapat mempromosikan diri dengan baik.
4. Tidak mendengarkan saran dari orang lain
Sisters, kesalahan umum personal branding lainnya adalah berjalan sendiri tanpa membutuhkan saran dari orang lain.
Padahal, orang lain memiliki peran penting dalam proses personal branding yang sedang kamu bangun.
Dilansir dari Business 2 Community, cari masukan dari orang lain, seperti teman, keluarga, atau bahkan kolegamu di perusahaan.
Ajukan pertanyaan kepada mereka terkait kesan yang didapatkan ketika melihat personal branding-mu.
Selain itu, minta saran kira-kira apa saja yang bisa ditingkatkan.
Dari semua saran yang didapatkan, kamu bisa mengolahnya sedemikian rupa untuk diaplikasikan ke dalam personal branding.
5. Tidak konsisten
Nah, Sisters, masalah yang sering dialami banyak orang adalah tingkat konsistensi saat membangun personal branding.
Terkadang, orang akan merasa dianggap spam di saat mengunggah foto atau video terlalu banyak di media sosial.
Setelah itu, kemungkinan untuk mengunggah konten bisa jadi jarang atau bahkan tidak pernah sama sekali.
Pada hakikatnya, kunci dari personal branding adalah konsisten.
Jika kamu memutuskan untuk mengunggah konten sehari sekali atau seminggu sekali, lakukan dengan konsisten.
Semakin sering melakukan aktivitas di media sosial, semakin banyak perhatian yang kamu dapatkan.
Namun, kembali lagi ke poin sebelumnya. Pastikan kamu memiliki konten yang jelas dan berkualitas supaya dapat menarik perhatian banyak orang.
6. Memakai jasa penambah followers dan likes
Sisters, kesalahan lain dalam personal branding adalah memalsukan data media sosial dengan membeli followers dan likes.
Kedua hal tersebut memang memiliki kekuatan yang besar dalam media sosial. Akan tetapi, hal tersebut bukanlah cara yang tepat dalam membangun personal branding.
Usahakan untuk mendapatkan jumlah followers dan likes dari jerih payahmu dibandingkan harus memakai jasa seperti itu.
7. Tidak berpikiran untuk kolaborasi
Sisters, kolaborasi adalah salah satu hal yang penting dalam meningkatkan personal branding.
Sebagai contoh, kamu seorang blogger dan ingin berkolaborasi dengan seorang videografer dalam membuat web series atau sebagainya.
Jika web series tersebut laris besar kemungkinan namamu akan naik dan membuat personal branding-mu berhasil.
Ingat, ya, Sisters, pada hakikatnya personal branding bicara mengenai waktu dan proses. Tidak ada yang instan dalam hal tersebut.
Gimana menurutmu, Sisters? Semakin tertarik kah untuk membangun personal branding?
Sumber artikel: Glints.com