Sejak 2019, fitur paylater semakin booming di kalangan masyarakat. Hingga saat ini pun angka pengguna baru fitur paylater semakin bertambah setiap harinya. Bahkan untuk beberapa orang, fitur ini sudah menjadi kebutuhan untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Apakah kamu termasuk salah satunya, Sisters?
Sebenarnya sah-sah saja menggunakan fitur paylater sebagai alat pembelian utama, tapi apakah kamu juga sudah paham bagaimana cara menggunakannya secara bijak agar tidak menganggu kesehatan keuangan pribadimu?
Nah, biar keuangan tetap sehat dan manfaat paylater bisa kamu gunakan secara maksimal, simak tips memakai fitur ini secara bijak dan aman, yuk, Sisters!
Sebelum memutuskan menggunakan fitur paylater ada baiknya mengetahui dan mempelajari terlebih dahulu risiko yang ada. Karena jika kamu hanya mengetahui keuntungannya saja, akan membawamu kedalam kerugian yang lebih dalam.
Risiko Paylater:
1. Bisa menyebabkan perilaku konsumtif
Dengan kemudahan yang ditawarkan oleh fitur ini serta godaan promo-promo spesialnya tanpa sadar memberikan dorongan impulsif dalam keputusan pembelian yang seringkali membuat kita justru membeli barang yang tidak dibutuhkan hanya karena tidak ingin ketinggalan diskon spesialnya.
2. Biaya-biaya yang tidak disadari
Karena kecepatan dan kepraktisan yang didapat dengan melakukan pembayaran dengan fitur ini bisa membuat kita tidak memikirkan secara matang dengan berbagai biaya yang harus ditanggung setelah menggunakan fitur tersebut. Biaya subscription, cicilan, bunga dan biaya lainnya adalah beberapa biaya yang harus ditanggung tanpa kita sadari.
3. Kemungkinan penunggakan yang bisa menganggu skor kredit
Tidak seperti sistem pinjaman lainnya, menunggak sedikit saja pada fitur paylater bisa langsung mengganggu skor kredit dan membuat reputasi kredit yang buruk. Dengan skor kredit yang jelek, kamu bisa berisiko kesulitan dalam mengajukan pinjaman ke bank seperti KUR atau KTA.
4. Cyber Crime
Transaksi digital rentan akan peretasan identitas. Walaupun setiap aplikasi memiliki keamanan tingkat tinggi tapi yang namanya risiko pasti selalu memiliki kemungkinan akan terjadi. Apalagi pelaku kriminal siber saat ini semakin canggih saja.
Cara Penggunaan Paylater yang Bijak dan Aman
Setelah mengetahui risiko-risikonya, berikutnya adalah bagaimana cara memilih aplikasi paylater yang tepat dan cara menggunakannya. Simak di bawah ini!
1. Pilih Layanan yang Legal
Hal yang paling utama yang harus diperhatikan sebelum mendownload aplikasi paylater adalah legalitas dan kredibilitasnya. Pilih platform penyedia paylater yang sudah legal dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuagnan (OJK).
2. Perhatikan Bunga dan Tenor Cicilannya
Sebelum memutuskan meminjam atau membayar dengan paylater ada beberapa rincian biaya yang harus kamu ketahui seperti tenor cicilan, beban bunga, limit pinjaman, dan denda.
Coba perhitungkan dulu apakah kamu sanggup membayar tagihan dengan beban biaya tambahan yang diberikan atau tidak dan bisa membayarnya dengan tepat waktu atau tidak. Jika kamu merasa kesulitan atau tidak sanggup lebih baik jangan mencoba.
3. Dipakainya dalam Keadaan Darurat Saja
Cara paling tepat dalam memanfaatkan fitur ini salah satunya adalah menggunakannya ketika dalam keadaan darurat saja. Dengan kemudahan dan kecepatan fitur ini kamu bisa dengan mudah mendapatkan uang pinjaman atau membeli sesuatu yang sangat penting dengan cepat tanpa harus menunggu gajian dulu.
4. Jangan Jadi Kalap karena Promo
Memang benar memanfaatkan promo dan potongan harga yang ditawarkan penyedia layanan ini memang bisa membuat kamu lebih hemat. Tapi kalau tidak disikapi dengan bijak, promo bisa membuatmu kalap belanja dan membuat mu berakhir membeli barang-barang yang tidak diperlukan.
Jadi, berhati-hatilah dalam memanfaatkan fitur ini, ya, Sisters. Pastikan penggunaannya memang benar-benar bertujuan untuk membantu kamu dan juga dibarengi dengan kemampuanmu dalam melunasinya. Jangan sampai tujuan pakai paylater biar untung malah jadi buntung!