Sisters, mungkin kamu pernah mendengar istilah Bipolar. Ini adalah salah satu jenis dari gangguan mental, di mana penderitanya sering berganti mood dalam waktu yang sangat cepat.
Artinya, orang tersebut bisa saja berubah dari senang ke sedih dan dari sedih ke depresi dalam waktu singkat. Fenomena perubahan mood ini dinamai mood swing atau bipolar affective disorder.
Bagi individu yang mengidap gangguan mental yang satu ini, gejala tersebut pasti akan mengganggu kehidupannya sehari-hari. Mengganggu ketika bekerja, sekolah, berhubungan dengan orang lain, dan masih banyak lagi.
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Bipolar Care Indonesia, ada kurang dari 4 persen masyarakat Indonesia yang mengidap gangguan bipolar. Bahkan BCI menjelaskan, bipolar disorder sendiri merupakan penyebab disabilitas ke-6 di dunia. Bahkan menurut data WHO tahun 2016, ada setidaknya 60 Juta orang di dunia yang terkena gangguan bipolar.
Apa Penyebab Bipolar Disorder?
Sampai saat ini para ilmuwan masih belum bisa memberikan jawaban pasti, apa saja penyebab bipolar disorder. Dugaan mereka masih berada di ketidakseimbangan neurotransmitter yang ada di otak.
Neurotransmitter merupakan senyawa alami yang ada di otak yang memiliki fungsi untuk menjaga fungsi otak. Terganggunya senyawa alami ini, akan mengganggu juga fungsi utama dari otak. Gangguan inilah yang akhirnya menyebabkan gangguan mental, seperti bipolar.
Terganggunya neurotransmitter juga didasari oleh berbagai macam hal. Tiga paling besar berasal dari:
- Faktor Genetik
- Faktor Kelainan pada Otak
- Faktor Lingkungan Sosial
Gejala dan Ciri Ciri Bipolar Disorder
Berdasarkan keterangan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) ada empat gejala bipolar yang bisa ditengarai seperti:
1. Manik
Gejala yang satu ini, meliputi perasaan senang yang dirasakan oleh penderita. Bedanya, pengidap merasakan senang yang berlebihan atau manik. Euforia tersebut terus terjadi secara ekstrim.
2. Hipomanik
Memiliki gejala yang sama, hipomanik tidaklah seekstrim manik. Karena ketika pada di stase ini, pengidap tidak akan menunjukkan gangguan sama sekali.
Pengidap akan merasa sangat produktif dari biasanya. Ia pun merasa lebih bisa melakukan banyak hal karena energi yang diproduksi lebih banyak jika dibandingkan dengan hari-hari biasa ketika stase ini tidak muncul.
3. Depresi
Kebalikan dari manik dan hipomanik. Depresi seakan membanting mood pengidap menjadi tak karuan dan terus menerus merundungnya. Bisa berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.
4. Gejala Campuran
Gejala ini, hanya dirasakan oleh orang yang memiliki bipolar disorder tingkat tinggi. Perasaannya bisa berubah secepat menjentikkan jari. Dari manik, ke depresi juga dari depresi ke manik.
Terkadang, penderita juga bisa merasakan manik dan depresi secara bersamaan. Hal ini diketahui dengan nama mixed state. Jika sudah seperti ini, penderita harus mendapatkan penanganan serius dari medis atau psikiater.
Obat-obatan yang Diberikan
Ada berbagai macam obat-obatan yang diberikan kepada penderita gangguan mental ini. Setiap obat memiliki fungsinya masing-masing. Untuk mendapatkan obat, penderita harus melakukan konsultasi dengan dokter atau psikiater terlebih dahulu.
Cara Mencegah Bipolar agar Tidak Semakin Parah
Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa gangguan bipolar terjadi karena berbagai macam hal. Kebanyakan berasal dari faktor yang berada di luar tubuh. Faktor tersebut kemudian memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan gangguan bipolar.
Gejala bipolar yang ditunjukkan pun ada beraneka ragam. Mulai dari gejala manik, hipomanik, depresi, bahkan campuran yang perlu mendapatkan pengawasan para ahli.
Agar gejala campuran bisa dihindari, ada beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu:
- Minta kerabat atau orang tua untuk memberikan semangat selama masa pengobatan atau jika gejala terjadi.
- Belajar mengenali suasana hati diri sendiri.
- Menjaga untuk mendapatkan jatah tidur yang cukup.
- Konsumsi makanan yang bergizi dan seimbang.
- Jalani hubungan yang sehat dan positif dengan semua orang.
- Perbanyak minum air putih.
- Berhenti menggunakan obat-obatan terlarang dan konsumsi alkohol.