Hai Sisters! Teknologi informasi terus berkembang pesat. Berbagai penemuan baru berhasil membuat banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Dampak positif yang ditimbulkan pun sangat besar.
Dengan perkembangan teknologi tersebut, hidup kita terasa jauh lebih mudah dan praktis. Termasuk untuk urusan transaksi pembayaran. Jika tidak mengikuti perkembangan teknologi, bisnis bisa ketinggalan zaman. Kalah bersaing dan pada akhirnya akan tergilas.
Salah satu teknologi yang banyak digunakan saat ini adalah Radio Frequency Identification (RFID). Adalah teknologi contactless yang digunakan untuk membaca data sensitif yang ada pada kartu atau paspor atau tanda pengenal.
Kecanggihan RFID tak perlu diragukan. Cara kerjanya, cukup menempelkan kartu pada alat yang dinamakan scanner atau reader RFID, maka data dapat terbaca. Teknologi RFID dalam dunia perbankan, sudah tertanam pada uang elektronik, seperti e-Money, Flazz, Brizzi, TapCash, dan lainnya.
Lalu apa saja yang membuat teknologi RFID ini begitu populer? Berikut ulasannya. Simak ya!
RFID Pengganti Barcode
Tahu lah ya barcode? Kode bar yang sering kita jumpai pada sebuah produk. Tinggal di scan barcode-nya, maka otomatis akan keluar harga barang. Biasanya kasir yang melakukan.
Kemudian RFID hadir. Teknologi yang lebih canggih dan diprediksi akan menggantikan barcode. Di mana sistem ini berjalan tanpa kabel, sehingga proses identifikasi lebih mudah dan cepat.
Proses pengambilan data berjalan tanpa adanya sentuhan barcode dan magnetic card seperti di dalam jaringan ATM. Biasanya disebut tag dan reader. Pada praktiknya, perangkat mesin yang sudah dilengkapi dengan alat pembaca atau reader akan menangkap sinyal yang berasal dari tag yang sudah dipasang dalam sebuah objek tertentu.
RFID banyak dipakai di dunia bisnis
Sejak diperkenalkan ke publik, RFID begitu diminati kalangan pebisnis. Salah satunya perbankan yang membenamkan teknologi RFID pada produk uang elektroniknya. Begitu tertanam di uang elektronik, transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan cepat.
Teknologi ini cocok untuk diterapkan pada transaksi rutin dan bernominal kecil, sehingga dapat menghindari antrean. Contohnya untuk pembayaran di gerbang tol, kereta commuter line, bus Transjakarta, parkir, belanja, dan masih banyak lainnya.
Jika pada uang elektronik, begitu di tap, saldo otomatis terpotong saat melakukan transaksi pembayaran. Selain itu, teknologi RFID juga banyak digunakan pada alat absensi karyawan. Jadi, tak perlu lagi pakai sidik jari. Tinggal tap, data kita akan terbaca, selesai.
RFID pun disematkan pada e-KTP. Data si pemilik KTP elektronik tersimpan di dalamnya, termasuk data kependudukan dan biometrik. Begitu ditempelkan maupun digesek ke reader, maka data akan terbaca oleh pihak yang berkepentingan.
Sisters, memiliki uang elektronik, e-KTP, dan kartu lain berteknologi RFID harus pandai-pandai dalam menyimpannya. Tentu saja agar tak disalahgunakan oleh orang jahat atau pihak tak bertanggung jawab lainnya. Sebab, kartu-kartu itu berisi data pribadi maupun uang.
Misalnya saja uang elektronik. Begitu sudah hilang, lalu ditemukan orang lain, maka orang tersebut dapat menggasak saldo yang terdapat di dalamnya sampai ludes. Pasalnya, uang elektronik tak dibekali dengan PIN, seperti kartu debit atau kartu kredit.
Jadi, pastikan disimpan dengan baik. Bila kehilangan atau merasa ada transaksi mencurigakan, segera lapor pihak berwajib atau call center bank penerbit. Contohnya kehilangan uang elektronik. Lapor ke bank dengan menyebut nomor di balik kartu, maka bank akan melakukan investigasi.