Sisters, cold calling adalah salah satu teknik dalam dunia sales yang populer untuk meningkatkan penjualan.
Istilah cold calling mungkin terdengar asing di telingamu. Padahal, teknik penjualan yang satu ini sudah sangat umum dilakukan dan pasti kamu pernah merasakannya.
Lantas, apa sih sebenarnya teknik cold calling itu? Bagaimana pula cara melakukannya agar efektif merebut hati pelanggan?
Jika penasaran, kamu bisa mencari tahu penjelasan selengkapnya yang sudah Glints persiapkan di bawah ini.
Apa Itu Teknik Cold Calling?
Cold calling adalah teknik yang dilakukan oleh penjual untuk menghubungi target pelanggan yang sebelumnya tidak menunjukkan minat pada produk yang ditawarkan.
Mengapa disebut menantang? Pasalnya, penjual harus mampu merebut hati dari calon pelanggan potensial yang sebelumnya tidak memiliki minat dengan produk yang ditawarkannya.
Meski begitu, cold calling adalah salah satu teknik pemasaran tertua dan paling umum dilakukan oleh tenaga penjualan.
Saat ini pemasaran memang sudah lebih canggih apalagi dengan berkembangnya internet. Hal itu membuat content marketing atau social media marketing pun lebih dipilih oleh banyak perusahaan.
Namun, bukan berarti kini tidak ada sama sekali perusahaan yang menggunakan teknik cold calling.
Melakukan cold calling sendiri tidak mudah karena tenaga penjualan harus terus gigih untuk menawarkan produknya.
Tidak sedikit dari mereka yang mendapatkan penolakan dari para calon pelanggan yang sudah dihubunginya.
Bahkan, ada pula calon pelanggan yang langsung memutus sambungan telepon dan memberikan kekerasan verbal.
Hal tersebut sudah menjadi risiko dari melakukan teknik cold calling. Oleh karena itu, melakukan pendekatan kepada calon pelanggan menggunakan teknik ini perlu banyak persiapan.
Seperti yang dijelaskan di atas, cold calling adalah teknik pemasaran dengan langsung menghubungi calon konsumen lewat panggilan telepon.
Oleh karena itu, sebelum melakukannya perlu dipersiapkan banyak hal mulai dari data pelanggan hingga script untuk membantumu menjelaskan kepada mereka.
Berikut ini beberapa cara efektif yang bisa kamu jadikan referensi sebelum mulai melakukan cold calling, antara lain:
1. Harus melakukan riset
Riset adalah hal paling penting untuk dilakukan sebelum mulai melakukan cold calling. Tanpa riset mengenai calon pelanggan, tentu kamu akan kesulitan untuk menawarkan produk.
Dari riset tersebut akan diketahui seperti apa karakter dari calon pelanggan sehingga kamu bisa memutuskan melakukan pendekatan seperti apa nantinya.
Misalnya, kamu akan menawarkan kartu kredit kepada pelanggan, tentunya ketahui dulu apa pekerjaan yang dimilikinya.
Pastinya kamu akan ditolak jika misalnya calon pelanggan yang ingin kamu tawarkan kartu kredit tersebut masih berkuliah karena mereka belum membutuhkannya.
Jadi, bagaimana pun juga riset mengenai pelanggan adalah hal wajib yang perlu dilakukan.
2. Siapkan kalimat pembuka yang menarik saat melakukan panggilan
Selain melakukan riset, ada hal lain yang tak kalah penting untuk dipersiapkan sebelum melakukan cold calling adalah dengan menyiapkan kalimat pembuka.
Berbicara secara langsung dan lewat panggilan telepon tentunya tidak sama. Bagi sebagian orang ada yang merasa lebih mudah saat berbicara secara langsung daripada lewat telepon.
Jika kamu salah satunya, siapkan diri dengan baik sebelum melakukan panggilan ke calon pelanggan.
Kamu bisa mulai dengan menyiapkan kalimat pembuka untuk melakukan panggilan. Mengapa hal ini sangat penting?
Tentu saja karena kalimat pembuka sangat menentukan apakah calon pelanggan mau terus mendengarkan penjelasanmu atau malah mengakhiri panggilan.
Oleh karena itu, persiapkan kalimat pembuka yang sopan seperti memperkenalkan diri dan kemudian memberitahukan maksud untuk melakukan panggilan.
3. Tulis poin penting yang ingin dijelaskan dengan membuat script
Script sangat membantu proses cold calling yang akan kamu lakukan. Saat sudah mempersiapkan script, tentunya kamu tidak akan bingung saat akan menjelaskan soal produkmu.
Seperti yang dijelaskan oleh The Balance SMB, dalam membuat script tuliskan saja poin-poin penting yang ingin kamu katakan kepada calon pelanggan.
Jadi, saat melakukan panggilan kamu tidak perlu harus membaca kata per kata dari script yang telah dibuat.
Jika melakukan hal tersebut, tentunya komunikasimu akan terdengar kaku sehingga calon pelanggan pun tidak akan tertarik.
Script di sini akan membantumu tetap fokus untuk menawarkan produk sehingga pembicaraan tidak akan melebar ke mana-mana.
4. Bicaralah dengan percaya diri dan jangan ragu
Dilansir dari Yesware, terdapat studi yang menunjukkan bahwa 80% tenaga penjualan gagal karena mereka ragu saat berbicara di panggilan telepon.
Salah satu tantangan saat melakukan teknik cold calling adalah mengatasi keraguan saat berbicara di telepon.
Apalagi bagi seorang sales yang baru bekerja, tentunya akan merasa sangat gugup sebelum melakukan cold calling pertamanya.
Memang wajar saat kamu merasa gelisah atau gugup sesaat sebelum melakukan panggilan ke pelanggan.
Oleh karena itu, sebaiknya persiapkan diri sebaik mungkin sebelum melakukannya. Hal itu dilakukan misalnya dengan melakukan riset yang detail atau membuat script seperti yang dijelaskan di atas.
Saat persiapanmu sudah sangat matang, tentunya bisa lebih percaya diri saat melakukan cold calling.
5. Jangan mudah menyerah
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, cold calling adalah salah satu teknik di dunia sales yang sulit. Jadi, kamu harus selalu gigih agar bisa mendapatkan hati pelanggan.
Hal itu bisa semakin berat jika cold calling dilakukan kepada pelanggan yang sebelumnya tidak memiliki minat sama sekali kepada produk yang kita tawarkan.
Tentunya, meyakinkan mereka agar mau mencoba produk akan lebih sulit. Oleh karena itu, kerja keras dan kegigihan sangatlah diperlukan.
Jika kamu mudah menyerah, pastinya akan sulit untuk mengambil hati calon pelanggan apalagi melakukan penjualan, Sisters.