Sisters, mencapai work-life balance yang sehat adalah tantangan yang sulit. Apalagi kita sedang dihadapkan dalam masa-masa sulit karena pandemi.
Resesi Hebat, dengan pengurangan dan pemutusan hubungan kerja berikutnya, telah membuat banyak karyawan bekerja lebih lama dan bekerja lebih keras dari sebelumnya. Namun, ini bukan berarti kamu harus menyerah.
Waai kamu para Sisters, pekerja muda, bacalah tips meraih work-life balance berikut ini, yuk!
Temukan pekerjaan yang kamu sukai
Jika kamu membenci apa yang kamu lakukan, kamu tidak akan bahagia. Karena itu, temukan pekerjaan yang kamu sukai. Tidak perlu mencintai setiap aspek pekerjaanmu, tetapi itu harus cukup menarik sehingga kamu tidak takut bangun dari tempat tidur setiap pagi.
Tetapkan prioritasmu
Cari tahu apa yang kamu inginkan sebagai prioritas. Tanyakan kepada diri sendiri, "Jika saya hanya bisa fokus pada satu hal dalam hidup saya, apakah itu?" Dengan menentukan prioritas, kamu tidak perlu memusingkan hal yang tidak masuk dalam prioritasmu.
Jawaban itu adalah prioritas utamamu. Selanjutnya, tentukan apa yang akan kamu fokuskan pada yang kedua? Ketiga? Keempat? Kelima? Dengan begitu, telah mengidentifikasi lima prioritas utamamu.
Tetapkan tujuanmu
Ambil daftar prioritasmu dan ubah menjadi tujuan yang konkret dan terukur. Tandai tujuan tersebut dalam jadwalmu seperti ketika kamu menandai kalender untuk pertemuan penting atau janji dengan dokter.
Kamu perlu menentukan kapan kamu akan mencapai tujuan. Lebih penting lagi, kamu perlu menentukan step by step untuk sampai di tujuan tersebut.
Jadwalkan dengan cermat
Orang-orang sukses merencanakan pekerjaan mereka dan kemudian mengerjakan rencana mereka. Baik merancangnya di kertas atau secara elektronik, kamu perlu mengubah prioritas dan tujuanmu menjadi kenyataan.
Sisihkan 10 hingga 20 menit di awal setiap hari (atau malam sebelumnya) untuk merencanakan tugas dan kegiatanmu.
Berkonsentrasi pada satu hal pada satu waktu
Lupakan banyak tugas. Tidak mungkin untuk fokus pada dua hal sekaligus. Alih-alih, curahkan perhatian penuhmu pada tugas yang ada.
Ketika kamu bekerja, bekerjalah. Ketika kamu menghabiskan waktu bersama keluarga, berfokuslah hanya pada mereka.
Hormati waktu pribadi Anda
Suatu keadaan darurat di kantor mungkin tidak bisa kamu hindari. Jika begitu, waktu pribadimu juga harus diperlakukan sama. Setelah kamu menentukan waktu pribadi untuk berlibur, cuti, atau selesai bekerja, lindungi waktu itu.
Jangan biarkan urusan kantor mengganggu waktumu, kecuali ada keadaan darurat.
Review gaya hidupmu
Kurang tidur, gizi buruk, dan kebiasaan olahraga yang buruk dapat menyebabkanmu merasa kurang seimbang dalam hidupmu. Gaya hidup yang tidak sehat ini pun dapat menangkal upaya yang kamu lakukan untuk mencapai keseimbangan kerja-hidup.
Berlibur
Paling tidak, cuti dua minggu dari pekerjaan per tahun. Kamu tidak perlu pergi jauh dan kamu tidak perlu menghabiskan banyak uang, tetapi kamu perlu mengisi ulang bateraimu untuk menjadi orang yang paling produktif, kreatif, dan bahagia. Matikan ponsel dan komputermu, dan nikmati waktu berlibur.
Tetapkan batas
Tetapkan batasan yang adil dan realistis tentang apa yang akan dan tidak akan kamu lakukan di tempat kerja dan di rumah.
Komunikasikan batas-batas ini dengan jelas kepada rekan kerja, mitra, dan keluargamu. Misalnya, kamu mungkin berkomitmen untuk tidak bekerja lembur pada hari-hari tertentu kecuali ada krisis. Selain itu, sisihkan waktu di rumah di mana kamu tidak akan memeriksa atau menanggapi email atau pesan suara yang terkait dengan pekerjaan.
Peliharalah hubungan dengan keluarga/ pasangan
Sejauh ini, hubungan dengan keluarga, teman, dan orang yang dicintai adalah sumber kepuasan batin terbesar. Jika pekerjaan atau kariermu merusak hubungan pribadi, kedua bidang tersebut pada akhirnya akan kacau.
Tentu akan ada hari-hari di mana kamu harus bekerja lembur. Namun, jangan lupa luangkan waktu untuk menikmati bersama orang-orang terkasih. Dengan menjadikan hubungan pribadi prioritas, produktivitas dan efektivitasmu di pekerjaan akan benar-benar meningkat.
Bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras
Menggunakan waktu dengan lebih efisien adalah keterampilan penting yang dapat dipelajari oleh semua orang mulai dari resepsionis hingga CEO. Mengadopsi kombinasi yang tepat dari praktik manajemen waktu dapat mengurangi stres dan menghemat hingga satu jam sehari.
Ini dapat mencakup penggunaan teknologi untuk menjadi lebih terorganisir, mengelompokkan email dan pesan suara, menghindari penundaan dan belajar mengatakan "tidak."
Temukan seorang mentor
Apakah kamu mengenal seseorang yang memiliki semuanya - karier yang sukses dan kehidupan pribadi yang hebat? Minta dia untuk memberimu saran tentang pengembangan karier, menetapkan prioritas, dan manajemen waktu.
Pelajari cara mengatakan "tidak"
Jangan menyetujui setiap permintaan yang datang kepadamu. Jika itu tidak sesuai dengan jadwalmu atau sejajar dengan prioritasmu, jangan membanjiri diri dengan mengambil lebih banyak tanggung jawab.
Evaluasi keseimbangan kehidupan kerjamu secara teratur
Mencapai work-life balance adalah perjalanan tanpa akhir dan kebutuhanmu akan berbeda pada waktu yang berbeda dalam hidupmu.
Sisihkan waktu sekali sebulan sekali atau lebih untuk merefleksikan kehidupanmu saat ini. Apakah kehidupanmu sudah sesuai dengan apa yang kamu harapkan? Jika belum, bagian mana yang harus diperbaiki?