Sisters, kamu pernah dengar penyakit demam kelenjar atau glandular fever? Penyakit ini merupakan akibat dari infeksi virus tertentu yang biasanya menyerang para remaja. Gejala dari penyakit ini secara sekilas tidak berbeda jauh dengan flu biasa, yaitu seperti demam, sakit tenggorokan, dan juga menggigil.
Pada dasarnya, penyakit ini tidak termasuk penyakit yang berbahaya dan bisa sembuh tanpa pengobatan khusus. Jika sudah sembuh, nantinya mereka akan kebal dengan demam kelenjar ini. Selain demam kelenjar atau glandular fever, penyakit ini disebut juga dengan istilah kissing disease lantaran penularannya sering terjadi lewat ciuman.
Simak, yuk, penjelasan yang sudah dirangkum dari berbagai sumber berikut ini!
Penyebab
Penyakit demam kelenjar atau glandular fever disebabkan oleh sebuah virus yang disebut dengan EBV atau Epstein-Barr. Penyakit ini bisa menular melalui air liur, misalnya seperti melalui ciuman, pemakaian gelas yang sama, atau pemakaian alat makan lainnya. Selain itu, penularan juga dapat terjadi jika seseorang menghirup percikan dari air liur penderita secara tidak sengaja.
Disamping air liur penderita, virus ini juga terdapat dalam sperma dan darah dari penderita. Oleh sebab itu, bisa juga terjadi penularan melalui donor organ tubuh, transfusi darah, serta berhubungan badan. Masa inkubasi dari virus Epstein-Barr yaitu selama 4 minggu hingga 7 minggu sebelum munculnya gejala. Meski bisa menyerang siapapun, namun demam kelenjar cenderung lebih sering menyerang remaja pada awal usia 20 tahunan.
Gejala
Gejala dari penyakit ini tidak muncul secara langsung, biasanya muncul dalam 4 minggu hingga 6 minggu setelah terinfeksi. Beberapa penderita bisa mengalami gejala ringan atau bahkan tidak terlihat sama sekali. Berikut ini adalah gejala awal dari demam kelenjar yang mirip dengan gejala flu:
- Sakit kepala
- Demam serta menggigil
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot
- Lemas
Setelah mengalami gejala ringan selama 1 hari hingga 2 hari, akan muncul gejala lainnya seperti:
- Kelenjar getah bening membengkak
- Penyakit kuning
- Perut terasa tidak nyaman karena pembesaran limpa
- Muncul ruam kemerahan seperti campak
- Muncul bintik merah pada langit-langit di dalam mulut
Kapan kamu harus ke dokter?
Meski demam kelenjar bisa sembuh sendiri, tapi kamu harus memeriksakannya ke dokter jika gejala yang dialami terjadi selama 10 hari lebih atau jika tenggorokan sangat sakit selama 2 hari lebih. Selain itu, pemeriksaan langsung oleh dokter perlu dilakukan jika merasakan gejala-gejala berikut:
- Kepala terasa sakit sekali dan disertai dengan rasa kaku pada bagian leher.
- Perut terasa sangat sakit.
- Terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening di banyak bagian dari tubuh.
Pengobatan
Karena demam kelenjar bisa sembuh sendiri, maka selama waktu tersebut kamu dapat melakukan perawatan mandiri untuk meringankan gejala. Perawatan mandiri yang bisa dilakukan diantaranya yaitu:
- Banyak istirahat
- Berkumurlah menggunakan air garam
- Mengonsumsi makanan yang memiliki gizi seimbang
- Perbanyak mengonsumsi air putih
- Mengonsumsi obat yang dapat meredakan nyeri, misalnya seperti paracetamol
Banyak beristirahat dapat membantu proses penyembuhan lebih cepat. Jadi jangan dulu melakukan aktivitas terutama yang berat-berat supaya demam kelenjar yang kamu rasakan tidak kambuh lagi.
Pencegahan
Karena demam kelenjar kebanyakan menular melalui air liur maka pencegahannya adalah menghindari kontak langsung dengan media penularan. Cara menghindarinya yaitu sebagai berikut:
- Hindari terkena air liur penderita atau orang-orang yang menunjukan gejala
- Menjaga kebersihan diri dengan baik, misalnya seperti mencuci tangan
- Tidak menggunakan alat makan, gelas, atau sikat gigi bekas orang lain
Jangan meremehkan setiap penyakit, sebab lambat atau cepat akan merusak organ tubuh yang lain dan menimbulkan penyakit lainnya. Untuk itu, setelah muncul gejala awal, sebaiknya langsung konsultasikan ke dokter agar cepat mendapatkan tindakan dan obat untuk menyembuhkan penyakit.