Sisters, mungkin banyak di antara kamu yang bekerja sebagai karyawan kantor tapi juga memiliki bisnis. Nah, mungkin juga kamu sering bertanya-tanya, apakah etis memiliki bisnis sambil tetap bekerja sebagai karyawan?
Menurut Business News Daily, bersikap terbuka dengan atasan tentang ambisi kewirausahaan kamu bisa menjadi pedang bermata dua. Namun, jika kamu sadar akan masalah potensial yang dapat muncul dan mengingat empat tips berikut ini, kamu dapat bergerak tanpa melanggar norma etika apa pun. Simak, yuk!
1. Baca dengan seksama isi kontrak kerja
Dalam beberapa kasus, pengusaha memiliki klausul dalam kontrak yang memungkinkan mereka untuk mengklaim kepemilikan atas setiap penemuan atau inovasi yang kamu buat selama bekerja di perusahaan mereka.
Perusahaan lain mungkin memiliki klausa non-bersaing (noncompete) yang tidak hanya mencakup prospek jika kamu bergabung dengan pesaing, tetapi juga dapat memungkinkan mereka untuk mengambil tindakan terhadap bisnis apa pun yang kamu buat dan mereka anggap sebagai ancaman langsung.
Perjanjian yang sudah ada sebelumnya dengan perusahaan tempatmu bekerja dapat menyebabkan masalah hukum untuk bisnismu. Jadi, tinjau kontrak kerjamu dengan cermat untuk hak kekayaan intelektual dan klausa non-bersaing, dan cari tahu apakah kamu telah menandatangani nondisclosure agreements (NDA).
2. Putuskan apakah perlu membahas rencana bisnis dengan atasanmu
Jika kamu telah selesai membaca seluruh bagian dari kontrak kerja yang kamu tandatangani, ada kemungkinan bahwa perjanjian itu mewajibkanmu untuk memberi tahu manajemen tentang aktivitas bisnis sampingan apa pun.
Bahkan jika tidak ada klausul yang mengatakan demikian, para ahli masih memperdebatkan etika yang tepat ketika seseorang akan memulai bisnis sampingan.
Tom Scarda, CEO dan pendiri The Franchise Academy, menyebut langkah itu tidak disarankan.
"Stres menjalankan bisnis kamu sendiri kemungkinan akan mengganggu kualitas dan produksi pekerjaan rutin kamu," kata Scarda.
Di sisi lain, Samantha Moss, seorang editor dan content ambassador di Romantific mengatakan bahwa bersikap terbuka tentang usaha baru kamu dapat membuat kehidupan profesionalmu lebih mudah dalam jangka panjang.
Jika kamu berbicara dengan seseorang di pekerjaan harianmu dan mereka memberi kamu lampu hijau untuk bergerak maju, Ian Wright, pendiri Fleet Logging, mengatakan kamu harus benar-benar mengambil izin itu dan menjalankannya.
"Pastikan kamu tetap menjadi karyawan terbaik, selesaikan pekerjaanmu, dan kamu akan baik-baik saja."
3. Jangan biarkan bisnis sampingan mencuri fokus dari pekerjaan utama
Salah satu kekhawatiran terbesar dari pemilik bisnis terhadap karyawan yang memulai usaha sendiri adalah potensi kerugian yang dapat mereka alami. Ini adalah alasan utama mengapa klausul non-bersaing ada dalam kontrak kerja.
Jika kamu bermaksud memulai bisnis sambil bekerja penuh waktu, jangan gunakan sumber daya milik kantor, seperti komputer dan alat tulis kantor, untuk melakukannya.
Salah satu hal terbesar yang tidak boleh kamu "curi" dari atasan kamu adalah waktu mereka.
Pencurian waktu adalah masalah utama bagi pengusaha, jadi jika kamu berencana bekerja pada bisnis sampingan ketika seharusnya bekerja, itu adalah pelanggaran kepercayaan dan alasan pemutusan hubungan kerja di banyak perusahaan.
4. Bekerja dari jarak jauh membuat bisnis sampingan menjadi lebih mudah dilakukan
Dengan proliferasi karyawan yang bekerja dari rumah karena Covid-19, batas antara waktu kerja dan waktu pribadi menjadi kabur. Sementara banyak orang merasa ini adalah masalah besar, yang lain mengatakan itu adalah kesempatan untuk mulai bekerja pada bisnis sampingan.
Chane Steiner, CEO Crediful mengatakan, metode bekerja jarak jauh telah membalikkan pertanyaan tentang etika memulai bisnis ketika masih bekerja di satu perusahaan.
"Selama kamu menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan untuk pekerjaan penuh waktumu, sama sekali tidak ada alasan mengapa seseorang tidak dapat memulai bisnis sampingan," katanya.
Jadi, sebenarnya sah-sah saja untuk memiliki bisnis sampingan di luar pekerjaan utamamu, Sisters. Tapi yang pasti, jangan sampai membuat kamu cuek dan tidak produktif pada kerjaan utama kamu sebagai karyawan, ya!