Hai Sisters! Perempuan mana pun pasti ingin menjadi seorang fashionista yang dapat memakai busana rancangan desainer kenamaan dunia. Sebut saja Chanel, Gucci, Dolce & Gabbana, Balmain hingga koleksi Haute Couture dari Dior.
Namun sayang, harga busana bermerek tersebut cukup mahal. Satu atasan saja bisa dibanderol seharga belasan hingga puluhan juta rupiah. Bahkan ada yang ratusan juta rupiah!
Mengingat tampil bak fashionista menjadi tuntutan perempuan era modern, ada fashion collector yang melirik peluang bisnis ini dengan membuka jasa penyewaan baju dari brand-brand ternama. Prospeknya tak main-main, nilai pundi-pundi rupiah pun tak mengecewakan dibanding bisnis umum lainnya.
Lalu, apakah tertarik mencoba peruntungan di bisa yang satu ini? Masih belum yakin dengan potensi bisnis penyewaan baju ini? Berikut prospek dan keuntungan serta tips membuka bisnis penyewaan busana ini, yuk:
1. Meningkatkan Penghasilan
Bisnis sewa pakaian bekas memiliki prospek menguntungkan dan dapat meningkatkan penghasilan bagi si pemilik. Dalam satu bulan, tak menutup kemungkinan ksmu bisa saja mendapatkan Rp8 juta – Rp20 juta. Lumayan, kan?
Perhitungan keuntungannya cukup sederhana. Misalnya Anda memiliki 500 baju yang siap disewakan. Harga sewa pukul rata Rp300.000 per baju. Jika 300 baju berhasil disewakan, artinya Anda telah menghasilkan Rp9 juta per bulan.
Keuntungan yang diperoleh tergantung dari jumlah baju yang disewakan. Semakin banyak, maka semakin besar pula keuntungannya.
2. Kompetitor Masih Minim
Banyak wanita memiliki pakaian yang sudah tidak terpakai di lemari, tetapi hanya sedikit yang berani menyewakannya kepada orang lain. Bisnis sewa baju memang berisiko, apalagi kalau disewa kepada konsumen yang tidak bertanggung jawab.
Meskipun begitu, keuntungan dari bisnis ini masih cukup menggiurkan karena rendahnya tingkat persaingan. Jika tertarik, mulailah dengan cara membuka bisnis kecil-kecilan. Keuntungan yang didapat nantinya bisa digunakan untuk menambah koleksi baju agar konsumen semakin tertarik untuk menyewa baju.
Agar bisnis semakin dikenal oleh masyarakat, gunakan pemasaran melalui media sosial. Atau bisa juga dengan menyuruh konsumen merekomendasikan bisnismu kepada teman-temannya
3. Target Pasar yang Luas
Kamu bisa membidik pasar yang lebih luas dengan cara memperbanyak model pakaian yang disewakan. Berbagai macam gaun pesta menjadi tiga jenis pakaian yang paling banyak dicari karena pemakaiannya cuma sesekali saja. Pun demikian, untuk baju kasual juga tak sedikit yang meliriknya bila modelnya memang unik dan menarik.
Selain itu, sediakan metode penyewaan berbasis online untuk menjangkau konsumen dari seluruh wilayah di Indonesia. Buatkan satu situs khusus untuk menampilkan koleksi baju terbaru yang siap disewakan.
Usahakan agar ukuran pakaian sesuai dengan porsi badan orang Indonesia. Artinya tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil. Khusus untuk size XL sebaiknya diminimalkan, sedangkan size S dan M bisa diperbanyak.
4. Mengurangi Isi Lemari Pakaian
Tentu saja, keuntungan lain dari membuka bisnis penyewaan baju ini adalah akan meringankan beban lemari yang selama ini penuh sesak. Daripada isi lemari menumpuk, lebih baik diolah demi mendatangkan keuntungan.
Seperti halnya membuka bisnis sewa baju ini. Pilah-pilah baju yang sudah tidak dipakai, lalu kumpulkan dalam satu tempat dan siap untuk disewakan.
Cucilah baju terlebih dahulu untuk menghilangkan aroma apek dari lemari. Kemudian, gantungkan baju menggunakan hanger kayu untuk menghasilkan kesan mewah pada baju. Upayakan agar baju yang kamu sewakan berkualitas dan mengikuti tren fashion di masyarakat agar baju lebih cepat dilirik oleh konsumen.