Sisters! Selamat datang di era new normal. Ini adalah era dimana masyarakat sudah mulai beraktivitas normal kembali tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat. Kehidupan new normal ini ditawarkan agar perekonomian bisa kembali berjalan meskipun obat atau vaksin Corona belum ditemukan. Masyarakat akan hidup berdampingan dengan virus Corona.
New normal ini akan mengubah perilaku masyarakat, lho, Sisters. Di era ini, manusia akan lebih berhati-hati dalam mengatur keuangan. Selain itu, kehidupan dunia virtual pun akan semakin berkembang. Di new normal, masyarakat juga lebih memilih layanan kesehatan online. Selain itu, sebagian besar masyarakat akan tetap memilih untuk berkegiatan di rumah.
Dengan adanya perubahan perilaku masyarakat selama menjalani physical distancing karena Covid-19, ini sebenarnya membuka peluang bisnis baru bagi para pelaku bisnis. Terutama bila kamu baru merintis atau memulai kembali bisnismu.
Hal ini sebenarnya sudah tidak asing lagi, karena sekarang pun banyak akun media sosial atau media yang menyediakan konten edukasi finansial yang mudah dicerna oleh audience-nya, Sisters. Mulai dari cara mengatur keuangan, dana darurat, sampai tips investasi.
Tapi dengan perubahan perilaku orang yang akan semakin hati-hati dalam mengatur keuangan, bisnis coaching seputar finansial tentunya akan semakin diminati. Jadi untuk kamu yang memang memiliki latar belakang ilmu yang sesuai, tidak ada salahnya mencoba merintis jenis bisnis seperti ini.
Memang sudah ada beberapa perusahaan yang menyediakan jasa konsultasi dengan dokter via aplikasi dan sepertinya selama physical distancing ini semakin banyak yang memanfaatkan fasilitas ini.
Ke depannya, diperkirakan bisnis seperti ini akan semakin berkembang dan banyak dibutuhkan oleh masyarakat, Sisters.
Selain layanan kesehatan online, salah satu bisnis yang akan berkembang dan diminati orang adalah minuman dan makanan herbal yang bisa meningkatkan imunitas tubuh.
Sejak Presiden Joko Widodo menyarankan untuk minum jamu setiap hari, masyarakat pun semakin gencar mengkonsumsi minuman jahe, kunyit, temulawak, dan sebagainya.
Bahkan jika kamu memperhatikan, banyak produk minuman kemasan yang tadinya tidak menjual jamu jadi mengambil kesempatan ini agar tidak ada pelanggan yang terlewat.
Meningkatnya angka pengangguran karena Covid-19, menginspirasi orang untuk mencoba pola baru dalam berkarir. Yang tadinya kerja di kantoran, mungkin berpikir untuk mulai bangun usaha sendiri.
Hal ini bisa dimanfaatkan untuk membuat pelatihan kewirausahaan bagi mereka yang ingin banting setir. Pelatihannya bisa dimulai dari platform digital dulu, seperti YouTube atau media sosial lainnya, karena kemungkinan kita diperbolehkan berkumpul di satu ruangan itu masih dalam waktu yang lama.
Sisters, banyaknya meluangkan waktu di rumah tanpa sadar mendorong kita untuk merapikan atau merenovasi rumah. Bukan cuma untuk mempercantik rumah, tapi keinginan untuk bisa mereparasi perabotan rumah sendiri tanpa bantuan tukang pun muncul.
Selama pandemi Covid-19 ini, banyaknya orang yang mencari cara untuk reparasi dan renovasi di internet meningkat 140 persen. Jadi sangat memungkinkan kalau bisnis yang menyediakan keperluan untuk renovasi akan meningkat permintaannya bahkan setelah New Normal di Indonesia berjalan.
Sisters, selama Covid-19 ini banyak orang sama sekali tidak bisa pergi ke salon dan akhirnya memutuskan untuk bleaching dan cat rambut sendiri dengan kemampuan ala kadarnya. banyak orang mulai bereksperimen dengan rambutnya sendiri.
Bagi yang punya salon, ini bisa jadi peluang untuk menjual produk salon dalam bentuk kemasan yang bisa dicoba sendiri oleh pelanggan di rumah. Atau jika baru akan memulai bisnis, bisa coba cek ombak, tren kecantikan apa sekarang yang lagi naik daun.
Usaha travel terkena dampak yang cukup parah selama Covid-19 ini, tapi bukan berarti akan lesu selamanya. Walau perlahan, ada titik cerah bagi tujuan pariwisata lokal. Hal ini dikarenakan adanya kemungkinan sulitnya proses traveling ke luar negeri, maka orang-orang yang punya hobi travelling (dan tampaknya tak sabar sekali untuk jalan-jalan) akan cenderung memilih destinasi lokal.
Hal ini bisa dimanfaatkan oleh para pemilik travel yang mulai menyusun strategi untuk new normal di Indonesia. Perbanyak penawaran liburan dalam negeri dan cari tahu lebih banyak tentang tempat yang belum banyak diketahui orang.
Masker sudah bukan hal yang baru lagi untuk dipakai, bahkan sebelum Covid-19 masuk ke Indonesia pun. Tapi sejak wabah Covid-19 ini berkembang, pemakaian masker menjadi sesuatu yang wajib. Dan dengan adanya protokol untuk tetap memakai masker di tempat umum, maka permintaan akan masker ini diprediksi tidak akan turun.
Selain masker, topi bertirai plastik yang bisa melindungi wajah dari terkena atau menularkan virus melalui air liur pun mulai dilirik pasar. Bisa jadi kedua barang ini menjadi bagian fashion di masa new normal di Indonesia. Tinggal kamu sebagai pebisnis melihat ini sebagai peluang usaha dan memasukan ide-ide kreatifmu, Sisters.
Nah, Sisters, gimana kamu sudah mulai kepikiran memulai bisnis sendiri?