Hai Sisters! Kamu ditunjuk menjadi pewaris bisnis keluarga, tapi ragu untuk menjalankannya? Itu wajar saja. Banyak alasan yang melatarbelakangi keraguan tersebut.
Mulai dari ragu apakah jika kamu meneruskan bisnis tersebut, dapat berhasil seperti orangtua, bisnis tidak sesuai passion diri, tidak cocok, hingga alasan ingin mandiri dan mencoba merintis bisnis sendiri tanpa embel-embel nama besar orangtua.
Hal itu lumrah terjadi, apalagi buatmu yang masih berusia muda. Pasalnya diberi kepercayaan untuk meneruskan bisnis keluarga bukan hal mudah. Jika manajemen yang diterapkan tidak tepat, bisnis keluarga yang dibangun bertahun-tahun lamanya, bisa saja bangkrut.
Untuk menghilangkan keraguan dan mampu meneruskan bisnis keluarga dalam jangka panjang, bukan saja sampai generasi kedua dan ketiga, tapi juga seterusnya, coba tips berikut ini yuk, Sisters!
Bila ingin meneruskan bisnis keluarga, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memahami seluk beluk usaha tersebut. Mulai dari perencanaan sampai dengan tahap pemasaran atau penjualan.
Ada satu cara agar dapat mengetahui secara detail tentang segala hal bisnis keluarga, adalah dengan terjun atau terlibat langsung di perusahaan. Sebelum memegang jabatan penting, seperti Direktur Utama menggantikan sang ayah misalnya, kamu dapat magang di perusahaan orangtua atau membantu dari posisi staf marketing.
Di perusahaan, kamu akan ditempa dan mengetahui banyak hal mengenai bisnis perusahaan keluarga. Dari hulu sampai hilir. Menjalankan tugas dan kewajiban seperti layaknya karyawan lain. Bekerja dengan porsi dan fasilitas yang sama, tidak dibeda-bedakan hanya karena kamu anak bos besar, Sisters.
Dari nol, kamu dapat belajar. Sehingga kamu tahu bagaimana cara menyelesaikan masalah, mengambil keputusan, dan mengurangi berbagai risiko yang mungkin timbul. Lambat laun, begitu kamu paham dan orangtua sudah percaya untuk kamu memegang perusahaan, maka kamu sudah siap berada di posisi puncak memimpin bisnis keluarga.
Meneruskan bisnis keluarga mungkin bisa menjadi sebuah keterpaksaan untukmu. Tapi andaikan kamu lah satu-satunya pewaris tunggal, maka tak ada pilihan lain. Kamu akan dipersiapkan untuk menggantikan posisi orangtua mengambil alih perusahaan.
Jadi, berusahalah menikmati setiap pekerjaan yang datang padamu. Dengan begitu, kamu akan nyaman saat bekerja dan tentunya membawa dampak positif bagi kelangsungan bisnis keluarga, Sisters.
Sisters, sebagai pewaris bisnis keluarga, kamu harus mengetahui visi dan misi perusahaan ke depan. Punya tujuan dan cita-cita apa, sehingga arah kebijakan perusahaan dapat sejalan dengan visi dan misi tersebut.
Kamu dapat menjadi seorang yang visioner, kreatif, dan inovatif dalam menjalankan bisnis keluarga. Agar perusahaan dapat bertumbuh dan berkembang sesuai dengan cita-cita sang pendiri, yakni orangtuamu sendiri.
Bisnis keluarga dapat maju dan sukses berkat perjuangan, kerja keras, dan tetes keringat maupun air mata mereka sang pendiri. Inilah jejak yang harus terus kamu ikuti sebagai penerus bisnis dan mentransfernya kepada seluruh karyawan atau pekerja agar spiritnya tetap sama, tidak kendor.
Jadilah penerus kerajaan bisnis keluarga yang punya tanggung jawab mengelola perusahaan dengan baik. Bekerja secara profesional, tekun, bukan seenaknya dengan memanfaatkan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).
Sisters, terjun langsung dalam hal ini adalah ikut mengawasi kegiatan di setiap divisi bisnis secara langsung. Bukan pakai perantara atau suruhan orang. Belajar menjadi seorang pemimpin yang dapat segera mengambil keputusan, terutama di masa-masa sulit atau genting.
Meneruskan bisnis keluarga tidak bisa sembarangan, perlu juga dasar-dasar ilmunya. Jangan sampai bisnis keluarga yang sudah dirintis selama puluhan tahun hancur berkeping-keping tak tersisa. Kamu perlu mempertahankan prestasi bisnis yang telah dicapai sebelumnya, bahkan semakin memajukan nasib perusahaan ke depan, Sisters.