Hai Sisters! Orang-orang yang mengalami WFH atau work from home sering kali menghabiskan waktu dengan rapat online agar komunikasi lebih lancar sehingga pekerjaan berjalan dengan selaras.
Apalagi kalau posisinya harus berkomunikasi dengan berbagai divisi di kantor. Ditambah, bercengkerama dengan kerabat atau teman-teman via online.
Aktivitas online yang terlalu sering, seperti rapat online atau video call dengan kerabat dapat meningkatkan risiko serangan Zoom fatigue. Apa itu?
Zoom fatigue adalah kelelahan akibat terlalu sering melakukan panggilan video, seperti rapat online atau sosialisasi bersama teman satu lingkaran.
Jika ingin tahu lebih banyak soal Zoom fatigue, simak penjelasan berikut, yuk!
1. Sebab terjadinya Zoom fatigue
Meskipun disebut Zoom fatigue, tapi ini tidak hanya terjadi pada pengguna aplikasi Zoom saja. Pengguna aplikasi lainnya, seperti Skype, Google Hangouts, atau FaceTime juga dapat terserang. Itu karena, Zoom fatigue disebabkan beberapa aspek terkait dengan rapat online.
Gianpiero Petriglieri, direktur akademik, Inisiatif untuk Inovasi Pembelajaran dan Keunggulan Mengajar, menjelaskan bahwa melakukan panggilan video membutuhkan lebih banyak fokus daripada obrolan tatap muka.
“Obrolan video berarti kita harus bekerja lebih keras untuk memproses isyarat nonverbal, seperti ekspresi wajah, suara, dan nada bicara, dan bahasa tubuh. Memperhatikan hal tersebut akan mengonsumsi banyak energi,” jelasnya.
Layar multi-person turut andil dalam masalah ini. Tampilan semua peserta rapat seperti acara The Brady Bunch menantang visi sentral otak dan memaksanya untuk memecahkan kode banyak orang sekaligus sehingga sulit untuk memahami mereka bahkan si Pembicara.
Kesalahan teknis seperti jaringan yang terganggu, baterai habis, serta kerusakan perangkat lunak juga menyumbang timbulnya Zoom fatigue.
Suara dari pihak lain yang tidak terdengar jelas atau terlambat masuk membuat otak bekerja ekstra untuk mengisi beberapa saat yang kosong akibat delay.
Dibutuhkan energi yang berkonsentrasi pada perubahan suara tidak wajar sehingga mengalihkan konsentrasi untuk memahami pesan yang disampaikan, Sisters.
2. Dampak yang dialami akibat Zoom fatigue
Bagi orang-orang yang mengalami Zoom fatigue memiliki beberapa dampak negatif bagi tubuh, seperti di bawah ini.
3. Bagaimana mengelola Zoom fatigue
Laura Dudley, seorang asisten profesor klinis sekaligus direktur program Analisis Perilaku Terapan dari departemen Psikologi Terapan di Northeastern University membagikan beberapa cara mengelola atau mengendalikan Zoom fatigue. Berikut uraiannya, Sisters.
Liz Fosslien, kepala konten di Humu dan Mollie West Duffy, pakar dan konsultan pengembangan organisasi di mana keduanya menulis buku No Hard Feelings: The Secret Power of Embracing Emotions at Work, juga turut menambahkan.
Jika Sisters, kamu masih harus melakukan rapat online atau panggilan video lainnya selama WFH dapat menerapkan cara mengelola Zoom fatigue supaya mengurangi dampak buruk pada tubuh.