Sisters, kamu pernah dengar istilah: “Weekly Screen Time Report” yang muncul di ponselmu dan hasilnya membuat kamu sampai menatap dua kali? Jika screen time kamu mencapai jumlah yang tinggi sejak WFH, itu bukan kebetulan.
Meeting online, ngobrol sama teman, tugas anak sekolah, yang semuanya menggunakan ponsel, membuat kita menatap layar dengan durasi lebih besar lebih daripada sebelumnya. Nah, tahukah kamu bahwa semua waktu yang dihabiskan di depan layar itu bisa memberikan efek lebih dari sekadar melelahkan mata kamu, blue light atau cahaya biru yang dipancarkan dari perangkat gadget adalah penyebab paling buruk untuk kerusakan kulit.
Simak untuk tahu lebih lanjut, yuk!
Apa itu Blue Light?
"Cahaya biru, juga dikenal sebagai Artificial Visible Light (AVL) dan High Energy Visible Light (HEVL), adalah spektrum cahaya yang sangat dekat dengan panjang gelombang sinar ultraviolet," kata Loretta Ciraldo, seorang dokter kulit yang berbasis di Miami. “Matahari memancarkan cahaya biru dalam jumlah besar, itulah sebabnya mengapa langit berwarna biru. Perangkat digital, termasuk ponsel kita dan layar komputer, juga memancarkan cahaya biru tetapi dalam jumlah yang lebih kecil sehingga kita tidak menganggap itu sama intensnya dengan warna biru di langit."
Seperti sinar UV yang dipancarkan dari matahari, cahaya biru memiliki panjang gelombang pendek. Tetapi ketika cahaya biru dalam jumlah besar dipancarkan (katakanlah dari komputer dan telepon), itu dapat merusak lapisan dalam kulit dan menyebabkan penuaan dini dan kanker kulit.
Bagaimana Dampaknya Bagi Kulit?
"Paparan jangka panjang terhadap sumber-sumber energi cahaya biru yang terkonsentrasi dapat menyebabkan kerusakan kulit, termasuk perubahan warna, peradangan, dan melemahnya permukaan kulit," tambah dokter kulit bersertifikat NYC, Ellen Marmur.
Pusat Nasional untuk Informasi Bioteknologi melaporkan bahwa paparan sel-sel kulit terhadap cahaya biru buatan yang dipancarkan dari perangkat elektronik, bahkan hanya satu jam, dapat menyebabkan kerusakan pada lipid dan protein yang menahan kelembaban, menjaga kotoran keluar, dan memperbaiki kulit.
“Bagi banyak orang, cahaya biru menyebabkan kemerahan, pembengkakan, dan hiperpigmentasi lebih daripada UVA. Karena alasan inilah kami, para ahli dermatologi sekarang berfokus pada melindungi kulit dari kerusakan cahaya biru.”
Lalu, Bagaimana Cara Melindungi Kulit?
Tabir surya adalah suatu keharusan, bahkan jika kamu hanya duduk di sofa sepanjang hari. "Setiap tabir surya yang mengandung seng oksida atau titanium dioksida dapat membantu menghalangi cahaya biru," jelas Ellen, yang menggunakan tabir surya lansiran EltaMD untuk melindungi kulitnya. “Arginine dapat membantu mencegah photoaging dan mengobati hiperpigmentasi. Iron oxide adalah bahan lain yang dapat membantu mengurangi kepekaan terhadap cahaya biru." Juga cari antioksidan, termasuk teh hijau, vitamin C, asam ferulic, alga biru, dan delima, untuk melindungi dan menyembuhkan kulit kamu dari kerusakan cahaya biru, kata Alexiades.
Selain mengolesi tabir surya yang melindungi terhadap cahaya HEV, pertimbangkan untuk mengaktifkan "Night Shift Mode" pada ponsel cerdas dan komputer kamu, yang mengubah warna layar kamu menjadi nada yang lebih hangat untuk meminimalkan cahaya biru yang dipancarkan. Banyak pengaturan ponsel cerdas memiliki opsi untuk mengatur mode malam secara otomatis. Selain itu, ini akan membantu kamu tertidur.
Kamu juga dapat memilih pelindung layar yang menghalangi cahaya HEV.
Nah, waspada blue light pada layar gadget, ya, Sisters!