Sisters, Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) disebabkan oleh virus DBD yang menginfeksi manusia lewat gigitan nyamuk DBD atau nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus ini adalah nyamuk betina yang sudah terinfeksi virus dengue. Setelah Nyamuk DBD menggigit manusia, virusnya akan masuk ke dalam darah dan mengalir ke seluruh tubuh, kemudian mulai menyebabkan infeksi pada sel-sel tubuh yang sehat. Gejala Penyakit DBD biasanya terlihat kurang lebih 15 hari setelah gigitan nyamuk. Pasien Penyakit DBD harus dipantau dan diobati dengan tepat, karena penyakit ini bisa menjadi parah hingga ke tingkat yang dapat menyebabkan kematian.
Sejak gejala awal munculnya penyakit hingga masa penyembuhan, pasien Penyakit DBD akan melalui 3 fase penyakit. Fase Penyakit DBD disebut juga sebagai siklus pelana kuda, karena perkembangan fase-fase penyakit ini terlihat seperti pelana kuda. Fase-fase pada Penyakit DBD sebenarnya menggambarkan perkembangan penyakit dan kondisi tubuh yang sedang berjuang melawan virus dengue.
Perkembangan setiap fase pada Penyakit DBD penting untuk dipahami agar pasien DBD bisa diobati secara optimal. Berikut adalah gejala yang harus diperhatikan pada setiap fase Penyakit DBD.
Fase Demam
Pada fase ini virus dari Nyamuk DBD mulai menginfeksi sel-sel tubuh dengan ditandai oleh demam tinggi yang biasanya lebih dari 40 derajat Celcius selama kurang lebih 2 – 7 hari. Pada fase ini, baiknya orang yang sakit DBD banyak minum air putih untuk membantu menurunkan demam dan mencegah dehidrasi. Jika demam cepat reda, kemungkinan Penyakit DBD-nya tidak begitu parah. Namun, baiknya orang tersebut tetap dipantau karena bisa jadi berubah menjadi fase kritis.
Gejala fase demam pada Penyakit DBD antara lain: demam tinggi hingga 40 derajat celcius, muka kemerahan, kulit memerah, nyeri seluruh tubuh, sakit kepala, mual dan muntah, infeksi tenggorokan, sakit di sekitar bola mata
Fase Kritis
Tidak seperti namanya yang seharusnya menunjukkan keadaan kritis, fase kritis pada Penyakit DBD dapat mengecoh karena demam akan turun drastis hingga ke suhu tubuh normal (sekitar 37 derajat Celcius). Tanda ini tentunya seperti menunjukkan bahwa pasien Penyakit DBD sudah sembuh dan bahkan ada yang sudah bisa beraktivitas seperti biasanya. Padahal jika fase ini diabaikan dan pengobatan malah dihentikan, kondisi pasien Penyakit DBD bisa berubah fatal, seperti gejalanya berikut ini.
Gejala fase kritis pada Penyakit DBD: suhu tubuh turun hingga 37 derajat celcius, pasien merasa sudah sembuh, berlangsung tidak lebih dari 38 jam, penurunan trombosit tiba-tiba, risiko kebocoran pembuluh darah, ditandai dengan muntah terus menerus, mimisan, pembesaran organ hati, dan nyeri perut.
Fase Penyembuhan
Setelah berhasil melewati fase kritis, pasien Penyakit DBD biasanya akan mengalami demam. Namun, demam ini sebenarnya adalah penanda kesembuhan. Tubuh yang demam juga sebagai penanda bahwa trombosit ikut naik perlahan ke level normal. Pada saat melakukan tes kesehatan, pasien Penyakit DBD dapat dikatakan sembuh jika trombosit dan sel darah putihnya kembali normal.
Gejala fase penyembuhan pada Penyakit DBD: penderita kembali merasakan demam, trombosit perlahan naik dan normal, cairan tubuh secara perlahan kembali normal setelah 48 – 72 jam, nafsu makan mulai meningkat, nyeri perut dan diuretic membaik, sel darah putih dan trombosit kembali normal.
Penyakit DBD biasanya meningkat saat terjadinya pergantian musim, seperti pergantian musim hujan ke musim kemarau atau musim pancaroba. Untuk mencegah Penyakit DBD, kita harus memastikan rumah dan lingkungan sekitar bebas sarang nyamuk DBD. Hal yang biasanya dilakukan adalah dengan melakukan gerakan 3M (Menguras penampungan air, Menutup tempat penampungan air, dan Mengubur barang bekas.)
sumber: halodoc