Hai sisters, ngapain aja nih saat pandemi? Akhir akhir ini sering muncul isu inflasi harga bahan makanan sampai isu ketahanan pangan saat pandemi, kan, ya? Bagaimana kalau kita mencoba berkebun di rumah nih, Sisters? Berkebun di rumah dengan menanam bahan makanan tidak hanya memangkas pengeluaran rumah tangga tapi juga membantu mewujudkan less carbon, lho. Selain itu yang lebih penting, kita jadi tahu asal usul makanan yang kita makan. Sudah tertarik mencoba memulai berkebun di rumah? Yuk simak 3P ini sebelum memulai berkebun di rumah!
P yang pertama adalah Penyemaian
Dalam penyemaian ada beberapa hal lagi yang harus dilakukan:
- Observasi lingkungan
Kita harus mengobservasi lokasi menanam apakah cukup dengan sinar matahari dan akses air harus terjangkau karena selain sinar matahari, tanaman juga memerlukan air lho, Sisters! Hal ini juga harus diperhatikan apalagi jika ingin berkebun di rooftop rumah, kamu bisa menggunakan penampungan air hujan untuk memudahkan mendapatkan air.
Ketahui juga kondisi angin. Hal ini untuk menentukan jenis tanaman yang dapat dirawat. Jangan sampai menanam tumbuhan yang berbatang lemah di daerah yang berangin kencang, ya. Sebenarnya bisa saja tapi akan besar kemungkinan cepat goyah diterpa angin.
- Memilih jenis tanaman
Sebelum memulai berkebun di rumah, kamu perlu memilih tanaman apa saja yang perlu ditanam di rumah, karena sebaiknya tanaman yang ditanam adalah bahan makanan yang sering kita olah di dapur biar berasa manfaatnya. Selain itu, sangat disarankan untuk mengadopsi konsep permakultur untuk bekebun di rumah.
Selain ramah lingkungan karena bersifat sustainable, konsep ini juga tidak membutuhkan lahan yang luas untuk dapat menghasilkan berbagai jenis hasil pangan. Salah satu hal yang dapat diadopsi dalam konsep ini adalah dengan menanam berbagai macam jenis pangan bersamaan untuk menghindari hama seperti tanaman cabe berdampingan dengan kunyit. Ini ada rekomendasi tanaman yang bisa ditanam di kebun rumahmu seperti, bayam, kangkung, cabe, selada, kacang panjang, sawi dan tanaman herbal.
- Menyiapkan tanah
Tahu kah kamu tanah yang subur dan gembur adalah tanah yang bernafas dan kaya akan kehidupan organisme? Jadi jangan memilih tanah yang tandus dan kering, ya.
Tips untuk menyiapkan tanah yang gembur adalah mencampur tanah dengan sekam dan pupuk dengan ukuran 1:1:1. Campur ketiga campuran tersebut, istilahnya adalah memijat tanah hingga tercampur rata. Rasakan tekstur dari tanah, karena tanah yang gembur tidak terlalu lengket dan tidak terlalu berpasir. Jika tidak ada tanah, jangan khawatir karena dapat digantikan dengan sabut kelapa. Kamu perlu menggunakan sekam karena sangat bagus untuk menyimpan air, kita juga bisa memilih sekam bakar karena mengandung unsur hara dan karbon tinggi. Kalau perihal pupuk, kamu bisa memilih salah satu antara kompos atau pupuk kandang.
- Menyiapkan media tanam
Berkebun di rumah tidak harus membeli pot baru untuk media tanam. Kamu bisa memanfaatkan barang-barang di rumah yang sudah tidak terpakai, karena tidak ada limbah selagi kamu kreatif. Benda benda yang dapat dimanfaatkan sebagai pot bisa berupa kemasan plastik makanan seperti kemasan snack atau gelas plastik. Selain itu kita bisa memanfaatkan mangkok, jerigen, ban, ember atau karung yang sudah tidak digunakan lagi. Setelah menentukan media tanam yang akan digunakan, kita mulai dengan mencucinya dengan bersih, keringkan, kemudian beri lubang bagian alas untuk sirkulasi air.
Sebelumnya sudah menentukan bibit apa yang akan ditanam kemudian tanah yang sudah dipijat telah dimasukan ke dalam media tanam yang dilubangi dasarnya. Selanjutnya tiba di tahap menyemai bibit ke dalam tanah yang sudah tersedia pada media tanam. Kemudian siram dengan air secukupnya. Ada pendapat yang mengatakan jam terbaik menyemai bibit adalah saat sore hari, Sisters.
P yang kedua adalah Pindah Tanam
Hal ini penting jika sebelumnya media tanam yang digunakan menyemai kecil, ketika tanaman tumbuh membesar kita harus memindahkannya ke media yang lebih besar. Juga untuk menghindari pertumbuhan tanaman terhambat. Pelan-pelan, ya, saat memindahkan untuk menghindari merusak akarnya, Sisters.
P yang ketiga adalah Perawatan
Bibit yang ditanam harus dirawat rutin juga, Sisters! Merawat tanaman pada umumnya adalah dengan menyiramnya sebanyak dua kali sehari jika tidak hujan. Merawatnya ada jam tertentu, yaitu sebelum jam sembilan pagi dan sesudah jam empat sore.
Nah, selamat berkebun, Sisters! Jangan lupa bertukar energi dengan tanaman agar merasakan damainya berkebun.