Sisters, menyebarnya virus corona baru atau Coronavirus disease 2019 (Covid-19) memang menyisakan masalah tersendiri di seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya Indonesia, tapi juga dunia.
Banyak negara menerapkan karantina atau mengunci (lockdown) di sejumlah kota besar guna menghindari penyebaran virus. Banyak sektor mesti dijalankan walau dengan keadaan tidak sama seperti biasanya.
Mau tak mau, roda perekonomian pun jadi tersendat dan butuh upaya ekstra buat tetap melaju. Ekonomi pincang. Tapi hidup harus terus berjalan, Sisters.
Ternyata pandemi ini juga mempengaruhi bidang makanan, lho, Sisters. Bagaimana tidak, banyak orang yang panic buying sehingga membeli bahan makanan banyak-banyak. Akibatnya banyak makanan langka, Sisters.
Salah satu penangkal virus adalah menjaga daya tahan tubuh. Tak heran bila bahan makanan sumber vitamin untuk meningkatkan imun tubuh pun banyak dicari.
Tak luput bahan pokok lainnya untuk memenuhi makan sehari-hari jadi serbuan banyak orang. Namun pemerintah sendiri mengaku hingga maupun pasokan/ketersediaan bahan makanan saat ini terkendali.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan (Kemendag), Suhanto, sebagaimana dilansir dari laman resmi Sekretaris Kabinet RI mengungkapkan hingga pekan keempat Maret tahun ini harga dan ketersediaan berbagai kebutuhan pokok relatif stabil.
Berdasarkan pantauan Kemendag pada 24 Maret 2020, harga rata-rata nasional untuk kebutuhan bahan makanan berikut ini harganya relatif stabil:
Sedangkan kebutuhan bahan makanan yang turun adalah”
Lalu, barang-barang atau kebutuhan bahan makanan apa saja yang sudah mulai langka atau harganya lebih mahal semenjak virus corona jenis baru ini menjangkit di Indonesia?
Masih berdasarkan pantauan Kemendag, dicatatkan ada dua bahan makanan rata-rata nasional yang mengalami kenaikan di periode akhir Maret ini, yakni:
Sementara itu, sebagaimana dilansir dari DetikFinance, ada beberapa harga bahan pokok lain di daerah yang sudah naik karena langka, seperti telur dan minyak goreng curah, masing-masing naik Rp5.000. Di pasar tradisional Kota Palopo, Sulawesi Selatan, harga telur naik menjadi Rp75.000 per rak. Minyak goreng curah naik menjadi Rp62.000 per jerigen.