Sisters, era digital menghampiri kita sejak 10 tahun terakhir. Usaha kecil hingga besar terkena dampaknya dimana masing-masing harus segera memilih, ikuti trennya atau tenggelam. Usaha besar kebanyakan memilih untuk mengikuti dan tak jarang menyambutnya dengan baik untuk menghindari atau bahkan memperkuat posisinya di kancah ekonomi terlebih saat harus menghadapi resesi ekonomi di masa yang akan datang.
Jika usaha besar dapat dengan mudah mengadopsi berbagai teknologi yang masuk demi menghadapi resesi ekonomi, bagaimana dengan usaha kecil? Apakah usaha kecil juga harus mengadopsi pendekatan yang sama?
Apapun jawabannya, yang jadi pokok pertanyaan sebenarnya adalah apa persiapan yang sebaiknya dilakukan usaha kecil untuk menghadapi resesi ekonomi di masa yang akan datang?
Persiapan Usaha Kecil Menghadapi Resesi Ekonomi
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, berikut beberapa jawaban yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber terbaik:
1. Fokus pada Inti Persaingan
Usaha besar mungkin dapat dengan mudah mengadopsi berbagai teknologi dan pendekatan baru. Disamping pendapatan dan skala bisnisnya yang lebih besar, mereka juga tentunya punya tim yang lebih kuat dan banyak ketimbang usaha kecil. Meskipun kompetensi belum tentu yang kecil lebih kurang.
Usaha kecil dituntut untuk dapat menemukan keunikan diantara pasar-pasar ekonomi yang ada. Saat skala bisnis kecil terlebih mirip dengan konsep yang lain, usaha kecil perlu menemukan value proposition lain yang unik. Usaha kecil perlu memikirkan dengan matang pangsa pasar, target dan senantiasa merevisi sehingga dapat terus menjadi industri yang up to date.
Nilai-nilai jual berbeda harus ditemukan, dan nilai jual itu bisa berubah-ubah seiring berjalannya waktu tergantung dengan perkembangan. Usaha kecil tidak harus mengadopsi digital dan teknologi jika ternyata bisa mengambil peluang value yang berbeda.
Usaha kecil tidak perlu mengeluarkan banyak dana jika memang ada poin yang kelemahan yang bisa dijadikan tonjolan utama. Banyak hal unik yang bisa ditemukan ditengah keberagaman dan kesamaan pasar yang ada. Yang perlu diingat, diversifikasi itu bukan hanya sekadar berbeda. Menambahkan produk atau layanan itu bukanlah deversifikasi.
2. Kembangkan dan Terapkan Strategi untuk Memenangkan Kompetisi
Tidak ada yang salah dengan mempelajari kompetitor. Tidak ada yang salah dengan belajar dari kompetitor. Belajar bukan berarti meniru atau mencontoh apa yang dimiliki kompetitor, tetapi lebih ke mencari kelemahan dan kekurangan kompetitor melalui pelanggannya.
Usaha kecil bisa juga bertahan dengan mempelajari apa yang tidak dimiliki oleh kompetitornya, dan tentu saja lagi-lagi ini lebih ke nilai. Kita bisa saja berhasil memenangkan hati pelanggan yang kecewa dengan kompetitor kita.
Sebelum mengambil pelanggan setia mereka yang memang terdengar sulit, kita bisa mulai dulu dari mengambil hati para pelanggan yang kecewa dengan mereka. Bagaimana caranya menemukan nilai lebih yang tidak mereka miliki.
Kompetisi tidak selamanya jelek. Memata-matai kompetitor bukan berarti untuk meniru. Menjadi pelanggan mereka juga jadi salah satu cara untuk menemukan sisi-sisi baru yang bisa kita jadikan peluang untuk usaha kecil yang kita miliki.
3. Manfaatkan Pelangganmu Saat Ini
Membentuk strategi untuk bertahan atau bahkan melewati masa resesi ekonomi dimasa yang akan datang tidak selamanya tentang mendapatkan lebih banyak pelanggan. Semua itu tidak semata-mata tentang mendapatkan pelanggan yang baru, tetapi juga bagaimana kita menjaga hubungan dengan pelanggan yang sudah ada.
Bagaimana caranya kita dapat memberikan nilai lebih dan tentunya mendapatkan hasil lebih dari pelanggan yang sudah kita miliki. Selain curi – curi pandang ke pelanggan kompetitor, kita hendaknnya dapat memberikan kepuasaan kepada pelanggan kita sehingga mereka dapat lebih loyal lagi dengan kita.
4. Marketing Harus Selalu Ada
Jika kamu berfikir bahwa usaha kecil tidak perlu marketing, maka kamu salah. Marketing bukan hanya untuk mereka dengan usaha besar. Jelas, budget dan penempatannya juga harus dipikirkan. Tidak semua marketing harus punya budget besar. Tidak semua marketing harus habis – habisan jika bisa dikemas dengan baik.
Memanjakan pelanggan dengan konsep – konsep lucu dan spesial juga bagian dari marketing. Marketing tidak hanya dari pemilik usaha tetapi pelanggan yang sudah kita miliki bisa menjadi sarana marketing.
Marketing juga tidak selamanya tentang promo dan penawaran produk. Tetapi tentang bagaimana pelanggan baik itu yang sudah ada atau baru dapat dengan mudah menemukan produk kita. Bagaimana pemilik usaha kecil dapat menyampaikan bagaimana produk mereka, memberikan panduan, dan mengerti tentang kebutuhan pelanggannya.
5. Coba, Lihat, Revisi
Jika dalam usaha besar ada tim yang senantiasa bergerak untuk menemukan strategi baru dengan penelitian. Maka usaha kecil juga dapat melakukannya dengan cara yang lebih sederhana tentunya.
Usaha kecil tidak harus melulu melakukan hal yang sama. Usaha kecil juga bisa mencoba hal-hal baru disamping menu utama dari bisnisnya. Coba, kemudian dilihat bagaimana reaksi pelanggan terhadap hal baru tersebut. Ini berguna jika sewaktu waktu ingin memperluas cakupan bisnis atau menyesuaikan dengan permintaan pasar.
Revisi jika ternyata hasil yang diberikan tidak begitu baik. Lakukan berbagai eksperimen. Dan perhatikan mana yang perlu ditambahkan, disimpan, dan dibuang.
6. Buat Jaringan Pasar Lebih Luas
Beberapa sumber menyebutkan cara memperluas jaringan pasar untuk menghadapi resesi ekonomi di masa depan adalah dengan melakukan internasionalisasi produk. Sayangnya untuk usaha kecil cara ini sulit diterapkan. Akan lebih tepat bila usaha kecil melakukan perluasan jaringan pasar saja.
Perluasan jaringan pasar bisa dilakukan dengan membuka pasar baru atau cabang baru di tempat lain. Bisa juga memperkenalkan produknya di tempat lain. Setidaknya dengan cara ini, usaha kecil bisa memperkenalkan produknya di tempat lain sehingga bisa membuat usaha bisa bertahan di tengah resesi ekonomi.
Itu dia beberapa dari sekian banyaknya tips dan trik yang harus disiapkan oleh usaha kecil dalam menghadapi krisis ekonomi di masa depan. Persiapan tidak harus dilakukan sesaat sebelum resesi datang. Ada atau tidaknya resesi persiapan yang dilakukan dapat membantu keberlangsungan dan ekspansi usaha di masa yang akan datang.
Semoga membantu, ya! Semangat, Sisters!