Sisters, sebagai seorang entrepreneur atau pemilik bisnis, memiliki suatu kelebihan yang diminati konsumen, kamu perlu memaksimalkannya sebisa mungkin agar bisnismu berhasil.
Kelebihan inilah yang akan membedakan kamu dengan orang lain, dan tidak mudah memiliki kelebihan tersebut.
Cara inilah yang biasanya dilakukan oleh generasi muda, mereka berhasil menyadari kelebihannya sejak dini, kemudian memutar otak untuk memanfaatkan kelebihan tersebut.
Beruntungnya, mereka berhasil menemukan kelebihan itu sejak usia muda. Namun banyak orang yang penasaran dengan strategi bisnis generasi milenial dalam berbisnis. Simak beberapa cara keren ini untuk memaksimalkan bisnis:
Jika kamu memiliki kelebihan di usia muda, kembangkan!
Satu yang sering menyebabkan kegagalan dalam berbisnis adalah menyadari kelebihan namun tidak mengembangkannya secara maksimal. Jika kamu terus diselimuti rasa takut dan cemas, kamu akan kesulitan melangkah menuju kesuksesan.
Salah satu yang membedakan pebisnis sukses dan pebisnis lainnya yang kurang sukses adalah keberanian untuk mengembangkan diri walaupun banyak risiko yang harus ditanggung.
Belum terlambat bagimu jika kamu segera mengoptimasi kemampuan dan mencari cara untuk menghasilkan sesuatu dari kemampuan itu, Sisters.
Ben Pasternak hanyalah seorang anak muda yang suka bermain game dan aplikasi.
Tidak lama, saat menyadari kegemarannya bisa dimanfaatkan menjadi sebuah bisnis, ia mulai merancang sebuah aplikasi game dan mengunggahnya di iTunes.
Pada usia 15 tahun, Ben menikmati kesuksesan dengan 1,3 juta unduhan aplikasi pertamanya.
Sejak saat itu, ia sudah berhasil mengembangkan 2 buah aplikasi baru yaitu Flogg dan Monkey.
Dengan mengembangkan kemampuan programming-nya, ia berhasil membuat aplikasi yang menarik minat kaum milenial.
Ben merupakan contoh jelas dimana mengembangkan kegemaran dan keahliannya sejak muda bisa menghasilkan keuntungan.
Memanfaatkan isu yang sedang ramai diperbincangkan
Masyarakat pada umumnya, termasuk di Indonesia sebenarnya beragam dan memiliki karakteristik masing-masing. Namun entah kenapa, terbukti bahwa sifat manusia cenderung menjadi pengikut. Hanya sebagian yang bisa menjadi pemimpin, sedangkan sebagian besar hanya akan mengikuti pilihan mayoritas.
Nah, kamu bisa memanfaatkan kecenderungan ini sebagai lahan bisnis. Karena manusia cenderung mengikuti, maka biasanya saat muncul suatu isu tertentu yang menarik masyarakat, maka langsung menjadi topik hangat. Hal ini bisa terjadi karena orang penasaran dengan hal yang dibicarakan orang lain.
Sebagai contohnya, sneakers sempat menjadi trend hangat di kalangan anak muda. Orang dewasa tidak memaksimalkan trend ini menjadi bisnis karena takut trend ini cepat hilang ditelan waktu.
Tetapi Ben Kapelushnik tidak mengkhawatirkannya dan tetap memanfaatkan trend tersebut.
Dengan kegemarannya terhadap sneaker, ia mulai membeli collectible sneaker dan menjualnya dengan mengambil sedikit keuntungan. Awalnya, ia hanya ingin memanfaatkan keuntungan tersebut untuk membeli sneaker yang diimpikannya.
Namun, siapa sangka bisnis itu terus berkembang hingga kini jual beli sneaker menjadi bisnis utamanya.
Ben bahkan berhasil mengembangkan jaringannya hingga ke penjual sneaker dan rapper yang gemar mengoleksi sneaker untuk memperoleh sneaker terbaru dan limited edition.
Tidak ada yang tahu berapa lama bisnis ini bisa bertahan, namun nyatanya Ben berhasil memanfaatkan trend sesaat untuk memperoleh banyak keuntungan. Luar biasa sekali bukan?
Mempromosikan diri sendiri
Josh King Madrid berusia 18 tahun dan dikenal dengan sebutan Jet. Jet membangun bisnis yang kelihatannya hanyalah memamerkan gaya hidup, dimana tidak ada yang tahu apakah Jet menghasilkan keuntungan dari bisnis tersebut.
Namun, apa yang dilakukannya berhasil meyakinkan kaum milenial bahwa Jet paham apa yang dilakukannya dan ingin belajar darinya.
Kini tanpa tahu dari mana Jet memperoleh pengetahuannya tentang bisnis, ia mulai membagikan pengetahuannya tentang bagaimana cara anak muda bisa hidup dalam gaya “Jet Set”.
Jet merupakan contoh promosi diri sendiri yang sangat baik, dimana ia berhasil meyakinkan banyak orang bahwa mereka harus mendengarkan dan belajar darinya hanya dengan membentuk image tertentu.
Sukses di usia muda tidak selalu berujung bahagia. Bisa saja seseorang yang putus sekolah membuka sebuah bisnis dan sukses selama 5 tahun. Namun bisnisnya hancur dan ia kehilangan keluarganya.
Tetapi apapun hasilnya, selalu ada pelajaran berharga yang bisa dipetik dari kesuksesan orang lain. Tidak peduli usia berapa kamu saat ini, kita bisa memetik pengalaman berharga entrepreneur milenial dan belajar bisnis darinya.