Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jawa Barat, terus mendorong para pelaku Usaha Kecil dan menengah (UKM) untuk menerapkan konsep "go green, go global, go digital".
Jadi dengan ketiga hal tersebut merupakan tantangan ekonomi ke depan, lho, Sisters.
Supaya bisnis terus berkembang, saat ini kesadaran menjaga lingkungan telah menjadi salah satu pondasi penting. Mengingat kondisi pasar dan regulasi saat ini menuntut pengusaha agar memiliki andil dalam kepedulian lingkungan.
Nah, produk pelaku UKM sekarang harus ramah lingkungan, misalnya dari soal kemasan makanan, jangan lagi menggunakan plastik dan styrofoam, Sisters.
Ia menilai, kemasan ramah lingkungan memang memerlukan biaya lebih mahal, tetapi banyak pelaku yang sukses diterima pasar karena produknya ikut mengkampanyekan 'go green'.
Ini perlu ditekankan, karena kami melihat konsumen saat ini sudah melek dan peduli soal lingkungan. Sehingga produk yang ramah lingkungan pasti akan punya nilai tambah yang istimewa.
Produk ramah lingkungan juga menjadi salah satu syarat agar pelaku UKM bisa menembus pasar ekspor. Apalagi, negara tujuan sudah memiliki aturan ketat soal produk yang masuk, misalnya di negara-negara di eropa.
Di sisi lain, pelaku usaha juga harus menerapkan digitalisasi sisi pemasaran sehingga mereka bisa mendapat kemudahan dalam mendapatkan barang/jasa.
Digitalisasi sudah menjadi keharusan dan akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas di era seperti sekarang ini, Sisters.
Terkait dengan hal ini, Hipmi Jawa Barat telah rutin dalam dua kali sebulan menggelar workshop bagi pelaku UKM agar bisa go green, go global, go digital dan kegiatan tersebut berisi narasumber serta praktisi terbaik di bidangnya. Wah, keren, ya!