Hai Sisters! Hidup di zaman modern yang menuntut setiap wanita untuk selalu tampil memukau. Apalagi jika harus bertemu dengan orang banyak, tentu setiap wanita tidak ingin tampak kusam dan tidak menarik. Dengan begitu kini banyak produk kecantikan yang dijual dimana-mana baik secara online ataupun offline.
Produk kecantikan ini tentu memiliki banyak manfaat dan bervariasi yang membuat kaum hawa terus-terusan mencoba dari produk kecantikan satu dengan yang lainnya. Seolah sudah menjadi kebutuhan utama bagi kaum perempuan yang mendambakan wajah yang cerah dan berseri. Bagi kaum perempuan pasti tahu dengan platform produk kecantikan yang bernama Social Bella.
Hal ini lah yang menjadi pemicu utama maraknya pebisnis yang terjun di produk kecantikan. Termasuk Social Bella sebagai penyedia aplikasi penjual produk kecantikan serta fitur penunjang lainnya. Social Bella merasakan imbas produk kecantikan ini pada platform-nya yang berkaitan dengan produk kecantikan yang kerap menjadi perhatian dari para pengguna yang notabene perempuan.
Hal ini terbukti positif, dan terlihat dari hasil penjualan produk kecantikan yang ada di dua platform Social Bella, yaitu Sociolla sebuah marketplace produk kecantikan dan Soco, tempat penjualan produk kecantikan dengan memanfaatkan jaringan komunitas.
Menurut Christopher Madiam, Co Founder dan Presiden Social Bella, pendapatan perusahaan ini pada kuartal I 2019 melonjak hingga tujuh kali lipat jika dibandingkan dengan periode serupa tahun lalu.
Produk yang dijajakan di aplikasi tersebut kebanyakan produk impor. Untuk produk lokal ada sekitar 30% dan sisanya produk luar negeri. Pencapaian inilah yang membuat sejumlah investor tertarik pada Social Bella, lho, Sisters.
Terbaru grup investor dari EV Growth, Temasek serta EDBI, Pavilion Capital dan Jungle Ventures menginjeksi modal dari seri D ke Social Bella dengan nilai US$40 juta atau setara dengan Rp565 miliar. Sebelumnya, start up ini telah mendapatkan pendanaan seri C tahun lalu dari beberapa investor dengan nilai US$12 juta atau setara dengan Rp169 miliar.
Dengan adanya kucuran modal itu, Social Bella akan memakainya untuk memperkuat kapasitas dari sumber daya manusia.
Langkah lain yang terbilang penting adalah membuat teknologi jalur pemasaran yang beragam, alias omni channel yang menggabungkan jalur online serta offline.
Saat ini Social Bella telah memiliki dua toko offline yang ada di Mal Kota Casablanca dan Lippo Mall Puri Jakarta.
Ekspansi lainnya adalah dengan memperbanyak fitur di aplikasi Social Bella khususnya di Soco.
Terkait target bisnis, Christopher tidak merincinya dengan jelas, ia hanya menyebut bahwa diharapkan pengguna aplikasi ini bisa tembus 100 juta pengguna di tahun depan.
Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures berharap injeksi modal ini bisa membuat Social Bella mendominasi pasar produk kecantikan digital di dalam hingga luar negeri.
Meski saat ini banyak aplikasi yang menjual produk kecantikan, tapi tidak semua bisa menjalankan bisnisnya dengan baik.
Dengan menjalankan bisnis kecantikan, kamu harus memahami bagaimana tren kecantikan di masa kini dan harus memahami apa keinginan dan kebutuhan konsumen.
Namun hal penting lain dalam menjalankan bisnis adalah mengelola keuangan, tanpa pengelolaan keuangan yang baik bisnis yang dijalankan bukannya untung yang ada malah buntung. Semangat, ya, Sisters!