Hai Sisters! Instrumen investasi saham, reksadana, atau deposito sudah tidak asing lagi di telinga. Bagaimana dengan investasi barang antik? Apakah Anda sudah pernah bertemu dengan investor barang-barang antik sebelumnya?
Tak sedikit orang tertarik untuk menginvestasikan uangnya pada barang antik. Selain karena hobi, investasi barang antik nyatanya cukup menguntungkan. Mengingat barang-barangnya langka dan sulit didapatkan, sehingga harganya bisa melonjak dua hingga tiga kali lipat saat dijual ke pasar.
Sama seperti investasi pada umumnya, investasi barang antik pun membutuhkan strategi agar bisa memberikan keuntungan yang besar dan tentunya hasilnya tidak sia-sia. Tertarik? Sebaiknya hindari 8 kesalahan investasi barang antik berikut ini, simak, ya!
1. Malas mencari informasi yang relevan
Sebelum membeli barang antik, coba cari informasi yang relevan mengenai barang yang kamu beli, Sisters. Terutama kualitas dan keaslian barang. Mengingat antusiasme masyarakat terhadap barang antik sangat tinggi, banyak penjual yang memanfaatkan momen ini untuk menipu pelanggan.
Cari informasi sebanyak-banyaknya, baik melalui artikel di internet atau teman yang suka mengoleksi barang antik. Bila perlu ajaklah teman atau kerabat untuk menemani saat membeli, sehingga terhindar dari kasus penipuan.
2. Membeli di tempat yang salah
Membeli barang antik tidak boleh di sembarang tempat. Belilah di toko yang khusus menjual barang antik atau di pameran tertentu untuk menjamin kualitas dan keaslian barang. Bila perlu, belilah pada kolektor barang antik. Harganya mungkin sedikit lebih mahal, tapi Anda bisa bertukar pikiran dengan kolektor tersebut guna mendalami ilmu tentang barang antik.
Sebelum membeli, jangan lupa tanyakan mengenai sejarah barang antik tersebut. Seorang penjual atau kolektor barang antik pasti tahu mengenai asal-usul barang yang dimiliki atau dijualnya. Kalau mereka tidak tahu, baiknya pertimbangkan ulang sebelum membelinya.
3. Lupa membandingkan harga barang
Meskipun sangat langka, barang antik yang serupa bisa ditemukan di beberapa tempat. Tentunya dengan harga yang berbeda-beda. Cari tahu harga barang antik yang kamu inginkan, lalu bandingkan dengan harga yang ditawarkan oleh masing-masing penjual.
Pilihlah penjual yang menawarkan harga terendah. Dengan catatan, barang tersebut harus asli, berkualitas, dan sesuai dengan keinginan agar tidak kecewa setelah membelinya nanti.
4. Menunjukkan antusiasme yang tinggi
Setelah melihat barang antik, antusiasme-mu pasti meningkat secara otomatis. Tapi, jangan terlalu menunjukkan antusiasme ini di hadapan penjual ataupun kolektor barang antik. Sebab, harga barang antik yang ditawarkan penjual bisa melonjak dua kali lipat dari harga sebenarnya.
Lebih baik bersikap santai dan tenang, sehingga harga yang ditawarkan penjual tetap standar. Jangan lupa untuk menawar barang antik yang ingin dibeli guna mendapatkan deal terbaik.
5. Membiarkan barang antik menjadi kusam
Barang antik membutuhkan perawatan yang lebih intens daripada barang baru, karena umur barang yang sudah tua. Sebagai pemilik sekaligus investor, bersihkan barang antik secara rutin sehingga kualitas dan pesona barang antik tetap terjaga.
Gunakan produk pembersih yang memiliki tekstur lembut, seperti kain lap yang memiliki serat padat. Bila ingin dibersihkan menggunakan cairan pembersih, pastikan cairan tersebut aman dan tidak menyebabkan warna memudar.
6. Menyimpan di tempat yang salah
Selain mengoleksi, kamu pasti ingin memajang barang antik tersebut di rumah atau di tempat spesial. Agar barang antik tidak rusak, sebaiknya simpan di tempat yang pas, seperti di lemari kaca, di meja rias, atau di meja kerja. Pastikan barang antik terhindar dari gangguan hewan-hewan yang merayap, sehingga barang antik tetap utuh dan bernilai tinggi di masa mendatang.
Apabila barang antik dilengkapi dengan pembungkus khusus. Biarkan pembungkus tersebut tetap menempel, kecuali jika ingin membawanya ke pameran barang-barang antik.
7. Tidak menetapkan anggaran belanja
Sisters, menjadi seorang kolektor barang antik lumayan menguras isi dompet, karena harga per unit barang antik lumayan mahal. Jumlah barang antik yang dijual di toko pun cukup beragam. Kamu perlu menyiapkan modal yang cukup guna mendapatkan barang antik incaran.
Sebelum berburu barang antik, susunlah anggaran belanja sebaik mungkin, sehingga kamu bisa memperkirakan jumlah tabungan yang nantinya akan digunakan untuk beli barang antik terebut. Pastikan harga barang antik tidak melenceng dari budget yang ditetapkan.
8. Membiarkan barang antik menjadi koleksi semata
Ingat, Sisters, tujuan utamamu bukan sekedar mengoleksi barang antik, tapi juga menginvestasikannya. Itu artinya barang tersebut akan dijual dalam waktu cepat ataupun lambat untuk menghasilkan keuntungan. Agar barang antik dilirik orang lain, ikutilah pameran barang antik yang ada di kota.
Carilah informasi mengenai pameran barang antik yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Atau bisa juga dengan mengunggah koleksi barang antik di sosial media, sehingga orang lain bisa melihat dan menawar barang antik milikmu. Tetapkan harga jual yang wajar, sehingga barang antik cepat laku.
Apapun jenis hobinya, pada dasarnya bisa mendatangkan pundi-pundi uang yang berlimpah. Namun tetap saja, harus ada yang dilakukan. Misalnya mampu mengemas hobi tersebut menjadi sesuatu yang berbeda. Kamu juga perlu mengasah hobi agar semakin maju dan berkembang. Jangan lupa juga lakukan dengan tekun, ya, Sisters!