Sisters, bisnis tak hanya membutuhkan modal, tetapi juga perencanaan yang matang. Dengan adanya rencana bisnis (business plan), bisnis tersebut dapat dijalankan secara terstruktur dan sistematis sehingga mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Apa itu rencana bisnis? Rencana bisnis dapat dipahami sebagai pernyataan yang sifatnya formal mengenai alasan dan tujuan pendirian suatu bisnis serta strategi-strategi yang akan dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Rencana bisnis tak ubahnya cetak biru (blue print) dari bisnis yang akan dirintis dan dijalankan.
Lantas, siapa yang membutuhkan rencana bisnis ini? Tentu saja semua pelaku bisnis, termasuk Usaha Kecil Menengah (UKM). Bagi UKM, rencana bisnis dapat menjadi panduan dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis. Selain itu, rencana bisnis bagi UKM juga penting untuk menarik investor guna mendapatkan tambahan modal usaha.
Bagaimana membuat rencana bisnis untuk UKM? Membuat rencana bisnis untuk UKM tentu tak serumit perusahaan skala besar. Sebab, lingkup kegiatan usahanya tak sebesar dan sekompleks korporasi. Berikut tips membuat rencana bisnis untuk UKM.
Perhatikan komponen-komponen utama dalam rencana bisnis
Rencana bisnis penting bagi pelaku bisnis sebab memberikan informasi tentang kejelasan bisnis yang akan dikerjakan, detail pasar, cara memasarkan bisnis, menggali ide awal, mengenal struktur dan strategi bisnis, termasuk juga pesaing. Berkenaan dengan hal tersebut, pastikan kamu mengenal komponen-komponen utama dalam rencana bisnis terlebih dahulu. Berikut adalah komponen-komponen yang dimaksud: model bisnis, target pasar, analisis pesaing, rencana keuangan.
Buatlah seringkas dan setipis mungkin
Detail rencana bisnis tergantung pada siapa kamu akan menunjukkannya, Sisters. Untuk kepentingan pencarian modal usaha ke bank atau investor, rencana bisnis perlu dibuat secara detail, sehingga panjang dan tebal yang bisa mencapai 20 bahkan 30 halaman. Namun, pembuatan rencana bisnis untuk UKM tak perlu sepanjang dan setebal itu. Kamu justru hanya perlu membuatnya secara ringkas dengan lembaran kertas setipis mungkin. Bahkan jika memungkinkan buatlah hanya dalam satu lembar kertas saja.
Bagaimana mungkin? Bukankah untuk menjelaskan seluk-beluk bisnis tak cukup hanya dalam satu lembar kertas saja? Kamu tak perlu membuat rencana bisnis secara terperinci. Kamu bisa menjelaskan setiap komponen utama dalam garis besarnya saja. Sementara untuk detailnya, kamu bisa menjelaskannya secara lisan dalam diskusi atau saat mempresentasikannya di depan pelanggan, calon mitra atau karyawan, atau investor, Sisters.
Gunakan media yang sesuai
Sisters, kepada siapa rencana bisnis ditujukan mempengaruhi pemilihan media untuk membuat rencana bisnis. Jika diperuntukkan secara formal bagi bank dan investor, maka rencana bisnis harus dibuat dalam format konvensional berupa lembaran kertas. Setidaknya ada 4 media yang bisa digunakan, yaitu kertas, slide show, perangkat lunak, dan tissue.
Media kertas digunakan untuk membuat rencana bisnis baik secara detail maupun ringkas. Media slide show digunakan jika kamu ngin mempresentasikan bisnis pada calon mitra, pelanggan, dan bahkan investor. Media perangkat lunak peruntukkan hampir sama dengan media kertas, hanya saja media ini lebih mudah digunakan karena umumnya telah tersedia template di dalamnya, sehingga k amu hanya perlu mengisikan kontennya saja. Sementara untuk media tissue memang tidak digunakan secara formal, hanya untuk menuangkan ide saat berdiskusi dengan calon mitra atau investor.
Well, Sisters, pada prinsipnya bisnis harus dirancang secara matang agar mampu mencapai tujuan yang diinginkan. Sebab itulah penting dibuat rencana bisnis untuk menggambarkan secara keseluruhan tentang seluk-beluk bisnis yang telah atau akan dijalankan. Semangat, ya!