Sisters, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah melantik para menterinya yang tergabung dalam susunan kabinet Indonesia Maju. Nah, di antara para menteri tersebut, terdapat 5 menteri perempuan. Yuk, kita kenalan lebih jauh dengan mereka!
1. Sri Mulyani, Menteri Keuangan
Lahir di Tanjung Karang, sekarang dikenal dengan Bandar Lampung, Provinsi Lampung, tanggal 26 Agustus 1962. Wanita sekaligus orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia ini kembali ditunjuk oleh Presien Jokowi untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju sebagai Menteri Keuangan.
Sri Mulyani mendapatkan gelar dari Universitas Indonesia pada 1986. Ia kemudian memperoleh gelar Master dan Doctor di bidang ekonomi dari University Illinois at Urbana-Champaign pada 1992. Ia dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets pada 18 September 2006 di sela Sidang Tahunan Bank Dunia dan IMF di Singapura. Ia juga terpilih sebagai wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 dan wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan Oktober 2007.
2. Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
foto: mediaindonesia.com
Dr. Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc, lahir di Jakarta, Indonesia, 28 Juli 1956. Beliau pernah menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada Kabinet Kerja, kemudian terpilih kembali untuk jabatan yang sama pada Kabinet Indonesia Maju.
Ia lulus dari SMA Negeri 8 Bukit Duri, Jakarta pada 1974. Pada 1979, Siti Nurbaya lulus dari S1 Institut Pertanian Bogor. Kemudian pada 1988, lulus dari S2 International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC), Enschede, Belanda. Terakhir pada 1998, ia lulus dari S3 Institut Pertanian Bogor, kolaborasi dengan Siegen University, Jerman.
Dalam dunia birokrasi, beliau pernah menduduki berbagai jabatan. Ia memulai kariernya pada tahun 1981 di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung. Di sana, ia pernah menjabat sebagai Kasubid Analisis Stastistik, Kasi Penelitian Fisik, Kasi Pengairan, Kasi Tata Ruang, Kabid Penelitian, Kabid Prasarana Fisik dan Wakil Ketua Bappeda.
3. Ida Fauziah, Menteri Ketenagakerjaan
foto: suaramerdeka.com
Dra. Hj. Ida Fauziah, M.Si., lahir di Mojokerto, 16 Juli 1969, adalah Menteri Ketenagakerjaan pada Kabinet Indonesia Maju.
Sebelum berkancah di dunia politik, Ida Fauziyah menyelesaikan pendidikan S1-nya di IAIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 1993 dan Universitas Satyagama jurusan Ilmu Pemerintahan. Sebelum menjadi politikus, ia sempat menjadi guru dan mengajar di MPAK Jombang pada 1994, SMP YPN (1996-1998), dan SMU Khadijah Surabaya (1997-1999). Saat menjadi politisi, Ida Fauziah juga aktif dalam berbagai kegiatan perempuan seperti menjadi Ketua PPKB (Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa) pada tahun 2002-2007. Dia juga pernah menjadi anggota Lembaga Advokasi Perempuan PP Fatayat NU pada 2000-2004. Pada Pilpres 2019, dia pernah masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Dia diamanatkan tugas sebagai direktur penggalangan pemilih perempuan.
4. Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri
foto: breakingnews.co.id
Retno Lestari Priansari Marsudi lahir di Semarang, Jawa Tengah, 27 November 1962. Dia menempuh pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 3 Semarang sebelum akhirnya memperoleh gelar S1nya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1985. Ia lalu memperoleh gelar S2 Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Belanda.
Beliau adalah Menteri Luar Negeri perempuan pertama Indonesia yang menjabat dari 27 Oktober 2014 hingga 22 Oktober 2019 dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Retno Lestari Priansari Marsudi kembali dipercaya dan dilantik oleh Presiden Joko WIdodo sebagai Menteri Luar Negeri pada 23 Oktober 2019 untuk Kabinet Indonesia Maju periode 2019 hingga 2024.
Pada 2017, Retno mendapatkan penghargaan sebagai agen perubahan di bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan. Penghargaan tersebut diberikan oleh UN Women dan Partnership Global Forum (PGF). UN Women adalah lembaga PBB yang bertugas memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Sementara PGF adalah lembaga non-profit yang bertujuan memajukan kemitraan inovatif bagi pembangunan. Penghargaan ini diserahkan oleh Asisten Sekretaris Jenderal PBB yang juga selaku Deputi Direktur Eksekutif UN Women Lakhsmi Puri pada acara jamuan makan siang di sela pelaksanaan Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di Markas Besar PBB, New York.
5. I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
foto: nasional.kompas.com
I Gusti Ayu Bintang Darmawati SE, M.Si., lahir di Penatih, 24 November 1968. Ia didaulat menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indonesia pada Kabinet Indonesia Maju. Ia adalah istri dari Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. Suaminya ini pernah menjuarai Kejuaraan Tenis Meja PB Perwosi Oktober 2010 di GOR Sumantri Brojonegoro, Jakarta dan diangkat menjadi Ketua Umum Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Provinsi Bali periode 2010-2014. Ia juga merintis kejuaraan tenis meja antar PKK banjar se-kota Denpasar pada 2002.
Sebelum menjadi menteri, ia menjabat sebagai Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar.
Nah, sebagai masyarakat Indonesia kita harus bangga memiliki 5 sosok perempuan hebat ini, ya, Sisters!